Birokrat Menulis My Trips My Inspirations

Samudrabiru – Sembilan tahun yang luar biasa. Itulah yang dapat saya katakan mengenang perjalanan sembilan tahun merintis Rumah Kreatif Meilfa (RKM). RKM berdiri dengan peluh yang terus mengucur. Namun, peluh itulah yang senantiasa membangkitkan semangat saya untuk maju dan terus melangkah.
Peluh itulah yang terus menginspirasi saya untuk senantiasa mau bersua dengan banyak orang dan membagi pengalaman.

Sembilan tahun ini saya senantiasa bergulat dengan banyak hal yang kadang menyesakkan dada. Namun, terlalu banyak hal baik dan menarik yang saya dapatkan dalam sembilan tahun terakhir. Hal yang seringkali membuat saya sedih adalah bahwa perjalanan membangun RKM seringkali mendapat sandungan kerikil kecil. 

Kerikil yang menjadikan saya semakin awas. Kerikil itulah yang kemudian
juga seakan mendewasakan saya. Misalnya, saat merintis RKM, saya masih ingat betul anak saya Meisya lahir. Kelahiran putri ketiga ini membuncahkan
harapan baru bagi kehidupan saya. Seiring dengan semakin bertumbuhnya anak-anak, seringkali istri saya mengingatkan saya, “buat apa susah-susah baca dan menulis buku, Pi. Nikmati saja hidup Papi”.

Pernyataan istri itu mungkin sebagai rasa sayangnya kepada saya. Karena melihat saya seperti orang autis yang terus sibuk dengan dunia buku. Namun, inilah jalan hidup saya. Saya menikmati peran ini. Saya merasa membaca menjadi menu harian yang tak boleh saya lewatkan. Membaca bagi saya menjadi modal utama saat saya diminta oleh banyak Pemerintah Daerah
untuk memberi pelatihan Standar Operational Prosedur (SOP).

Melalui membaca saya bisa bercerita beberapa hal sebagai penguatan atas materi sekaligus berbagi cerita tentang proses membangun bangsa. Kegembiraan—autis meminjam istilah istri saya—dalam membaca dan menulis buku akhirnya membuahkan hasil. Saya menulis buku SOP yang diterbitkan oleh sebuah penerbit di Yogyakarta. 

Lahirnya buku ini pun tak kurang meninggalkan catatan berarti bagi saya. Saya beberapa kali mendapat kritik dari teman, bahwa saya menjual produk “Menpan”. Sesuatu yang tidak dapat dibuktikan. Mestinya banyak orang bisa
menuangkan gagasannya melalui tulisan. Namun, pimpinan saya senantiasa mendukung dan mendorong untuk terus menulis dan berkarya. Dorongan dan dukungan inilah yang seringkali saya dapatkan dari banyak orang. Saat saya menghadapi sedikit masalah, ada saja jalan keluar yang diberikan Tuhan melalui banyak perantaranya.

Namun, saya sadar, usaha menerbitkan buku melalui RKM tak lepas dari bantuan banyak teman. Merekalah yang sering membantu saya. Saya seringkali meminta tolong mereka membantu dalam proses penyusunan buku.
Sebagaimana buku Anything is Possible. Buku ini ditulis dalam waktu kurang lebih satu tahun. Buku Anything is Possible seakan menjadi tonggak kesejarahan saya menulis buku terkait dengan motivasi dan pengalaman diri.

Pasalnya, sebelum kelahiran buku itu, saya lebih banyak menulis biografi tokoh. Setidaknya lebih dari sepuluh buku saya menulis beberapa tokoh nasional dan daerah. Satu kepuasan saya menulis tokoh adalah saya dapat
belajar secara langsung kepada para pesohor dan pemimpin. Saya dapat merasakan betapa mereka merintis karir dengan peluh kesah juga. Sebuah perjumpaan pengalaman yang tentu tidak setiap orang dapat merasakannya.

Pasalnya, saya seringkali duduk berjejar dengan Gubernur/ Walikota/Bupati
dalam satu mobil. Seharian penuh menemani sang Gubernur/ Walikota/Bupati seakan menjadi kegiatan saya saat itu. Bak seperti asisten pribadi saya mencatat setiap kegiatan dan menginterpretasi apa yang saya lihat dan rasakan. Saya sungguh bersyukur dapat melakukan itu.

Setelah Anything is Possible, kemudian saya melanjutkan serangkaian peristiwa harian melalui buku Birokrat Move On. Buku bersampul merah ini cukup laris dipesan oleh beberapa pemerintah daerah. Buku ini lahir dari pengalaman
saya bertemu dan berbincang dengan beberapa orang di daerah. 

Buku ini pun bercerita tentang “keluh kesah” saya dalam proses berinteraksi dengan keluarga, teman di kantor, dan orang-orang hebat di daerah. Mereka seakan menjadi inspirasi hidup yang terus menyala di tengah ruwetnya kehidupan. Buku Birokrat Move On rampung dalam waktu sekitar delapan bulan. Sebuah proses yang tidak sebentar.

Belum puas dengan lahirnya BMO, saya menerbitkanmbuku Putar Arah Sekarang Juga. Buku ini kembali menjadi catatan perjalan saya. Dalam pengantar buku itu saya tulis bahwa apa yang ada di dalam buku ini bukan untuk Anda (pembaca), namun untuk diri saya sendiri. 

Buku ini seakan menjadi pengingat dan penyemangat saya dikala sedang menghadapi masalah. Melalui catatan itu, seringkali saya tersadar, bahwa masalah ini pernah saya alami tahun lalu. Saya pun dituntut untuk terus kreatif mengurai masalah dengan lebih cepat, tepat, dan penuh hikmah.

Buku Putar Arah Sekarang Juga merupakan buku yang lama saya tulis. Hampir satu setengah tahun buku ini baru terbit. Butuh waktu yang lama karena saya harus bolak-balik Jakarta-Yogyakarta untuk menemukan peristiwa, momentum dan judul yang pas.

Saya ingat betul, buku ini terus mengalami perubahan dan penyempurnaan judul. Akhirnya, buku PAS Juga terbit. Kini dalam rangka sembilan tahun RKM, saya memilih beberapa buah artikel yang ada di dalam buku Anything is Possible, Birokrat Move On, dan Putar Arah Sekarang Juga.

Artikel pilihan ini kemudian ditambah dengan beberapa artikel baru yang teramu dalam buku Birokrat Menulis. Jadi buku ini seakan menjadi bunga rampai dari tiga buku yang pernah terbit dan ditambah dengan beberapa artikel baru.

Sebagaimana buku yang telah pernah terbit, buku yang terdiri dari lima pokok bahasan ini bercerita tentang perjalanan kehidupan saya. Saya mencatat dan meramu peristiwa harian. Catatan harian inilah sebagai penanda kehadiran saya di tengah masyarakat. Saya ingin berbagi kebaikan dan cerita terkait peristiwa harian yang pernah saya alami. Walaupun ada beberapa sikap yang kini sedang saya jalani. 

Buku ini sekali lagi sebagai pengingat bagi saya. Kelahiran buku Birokrat Menulis sebagai penanda perjalanan sembilan tahun dalam dunia literasi. Dunia yang senantisa membangkitkan semangat saya untuk terus membagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain. 

Sebagaimana buku sebelumnya, buku ini sekali lagi sebenarnya adalah catatan harian saya. Semua catatan itu adalah untuk saya sendiri. Jika ada kesamaan peristiwa dengan pembaca merupakan sebuah hal yang kebetulan. Semoga pembaca menemukan cara terbaik dalam mengurai sebuah peristiwa yang hadir dalam kesedihan dan kegembiraan. Semoga buku ini bermanfaat.[]

Judul Buku : Birokrat Menulis
Penulis : Adrinal Tanjung
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Juli 2016
Dimensi : xi+ 224 hlm, 14 x 20 cm
Harga : Rp 50,000