Kimia Analisis Instrumen

samudrabiru –  Kromatografi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan campuran senyawa dalam beberapa komponen. Semua bentuk kromatografi memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu fase diam dan fase gerak. Semua tipe kromatografi terdiri dari fase diam (berupa padat atau cair yang diletakkan pada benda padat), dan fase gerak (cair atau gas).

Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponenkomponen pada campuran. Komponen yang berbeda akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda pula (Day dan Underwood 2006).

Kromatografi merupakan salah satu teknik pemisahan dengan konsep dua fase yang memiliki perlakuan masing-masing sebagai stasioner dan bergerak. Dalam proses pemisahannya dirancang sedemikian rupa agar efisiensi mendekati 100 % secara analisa, teknik pemisahan ini berguna untuk memisahkkan sampel yang memiliki interval densitas yang sangat dekat (Hambali, 2007).

Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas dimana pengembangan dari kromatografi kortesi yang menggunakan kertas sebagai padatan pendukung fase diam (Basset, 1994).

Pada awalnya kromatografi dianggap sebagai bentuk partisi cairan-cairan. Serat selulosa yang hidrofilik (suka air) dari kertas tersebut dapat mengikat air, setelah dikeringkan pada udara lembab. Kertas tersebut mengandung air dengan persentase tinggi dan dipandang sebagai analog dengan sebatang kolom.

Kromatografi kertas merupakan penemuan yang paling baik bagi kimiawan. Hal ini dikarenakan kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino. Bagi kimiawan pemisahan asam-asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapinya dan asam amino larut dalam air serta tidak mudah menguap, sehingga penemuan kromatografi kertas dianggap sebagai metode yang menguntungkan.

Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington Synge (1914-1994) adalah orang pertama yang menggunakan metode analisis asam amino dengan kromatografi kertas. Saat campuran asam amino menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada fenomena kapiler, partisi asam amino antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang teradsorbsi pada selulosa berlangsung berulang-ulang.

Ketika pelarut mencapai ujung atas kertas proses dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari titik awal sepanjang jarak tertentu. Dari nilai Rf, masing-masing asam amino dapat diidentifikasi (Takeuchi, 2009).

Kromatografi kertas atau KKt pada hakekatnya ialah KLT pada lapisan tipis selulosa atau kertas. Cara ini ditemukan jauh sebelum KLT dan telah dipakai secara efektif selama bertahun-tahun untuk pemisahan molekul biologi yang polar seperti asam amino, gula, dan nukleotida.

KKt metode yang paling baik jika dibandingkan dengan KLT pada lapisan tipis serbuk selulosa. KKt tidak memerlukan pelat pendukung, dan kertasnya bisa di dapat dengan mudah diperoleh dalam bentuk murni sebagai kertas saring sedangkan lapisan sellulosa harus dicetak atau dibeli khusus.

 

Judul Buku :Kimia Analisis Instrumen

Penulis : Eva Susanty Simaremare, S. Si., M.Si., dkk
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Juli 2019
Dimensi : xiv + 290 ; 16 x 24 cm.
Harga : Rp