SISTEM SOSIAL POLITIK INDONESIA
Buku ini memberikan wawasan mengenai bagaimana sistem politik di Indonesia dibentuk, bagaimana lembaga-lembaga negara berfungsi, serta bagaimana proses demokrasi dan pemilu berjalan. Ini akan memperdalam pemahaman tentang sistem pemerintahan dan struktur politik di Indonesia.

PERTEMUAN PERTAMA SISTEM SOSIAL DAN SISTEM POLITIK
Sistem dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian yang saling keterkaitan antar beberapa bagian sampai bagian yang terkecil, bila suatu bagian atau subbagian terganggu maka bagian yang lain juga akan merasakan ketergangguan tersebut.
Menurut Pamudji, sistem adalah:
“suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau ter-organisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.”
Jadi, sistem adalah kesatuan yang utuh yang selalu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya dan selalu memperngaruhi. Pemerintahan indonesia adalah suatu contoh sistem, dan anak cabangnya adalah sistem sistem pemerintahan daerah, kemudian seterusnya pemerintahan desa dan kelurahan. Pengertian politik kemudian berkembang menjadi suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Menurut G.A Almond, dan G.B. Powell Sistem Politik adalah usaha untuk mengadakan pencarian ke arah ruang lingkup yang lebih luas, realisme, persisi, dan ketertiban dalam teori politik agar hubungan yang
terputus antara comparative government dengan political theory dapat ditata kembali.
Sistem politik adalah bagian dari sistem dari sistem sosial itu sendiri. Perspektif atau pendekatan sistem politik melihat dari keseluruhan interaksi yang terjadi dalam suatu sistem sosial yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap diantara bagian-bagian pembentuknya. Kehidupan politik dari pendekatan sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada, kita bisa melihat pada struktur hubungannya
antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya, merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompokkelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik.
Dengan merubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik. Kita bisa mengambil salah satu contoh dari DPR, MPR. Disana negara sebagai kekuatan yang besar dalam terbentuknya lembaga tersebut, namun di dalam lembaga itu terdapat berbagai fraksi dari partai-partai yang menjabat sebagai wakil rakyat, ini merupakan subsistem yang dapat membentuk sistem sosial yang utuh sehingga dapat dijadikan sebagai lembaga-lembaga politik yang menjadi pelaku danbudaya dari sistem politik itu sendiri. Suatu sistem politik dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa faktor interen yang terjadi di suatu negara itu sendiri.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI


Spesifikasi Buku

Cetakan I, Agustus 2024; 140 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 100.000
Rp 98,700
Tentang Penulis
