Teori Pekerjaan Sosial Modern

Samudrabiru – Menjadi tujuan saya juga dalam menulis buku “Modern Social Work Theories” untuk mempersembahkan dan membahas teori-teori yang saat ini diketahui dalam praktik pekerjaan sosial. 

Saya ingin menunjukkan bagaimana gagasan-gagasan tersebut dapat membimbing dan memberi pedoman bagi kita dalam memperbaiki praktik pekerjaan sosial agar mampu mencapai tujuan-tujuan yang sesuai dengan hukum dan kebijakan, memberi gambaran profesional serta kebutuhan-kebutukan kelayan kita, serta juga tujuan-tujuan yang disiapkan untuk kita.

Saya telah menulisnya kembali secara penuh pada edisi ke empat ini dan mencoba membuat tulisan yang lebih mudah dibaca. Sebagi respon terhadap masukan-masukan yang saya terima, saya juga telah menuliskan dan menggarisbawahi lebih banyak contoh kasus, memperbanyak gambar untuk membantu para pembaca, yang menganggap penyajian visual lebih membantu, mendapatkan gagasan serta mengurangi kompleksitas dari tabel untuk meringkas tulisan yang telah dibahas. 

Terimakasih saya sampaikan kepada Emma, Reith-Hll yang telah memberikan dua studi kasus pada bab 2 dan 6, yang teah membantu kita dalam memahami interaksi yang kompleks antara teori dan praktik di dalam lembaga-lembaga kita. Saya juga telah menyebarkan dalam seluruh tulisan saya kesempatan-kesempatan bagi anda untuk melakukan “rehat dan refleksi”, menerapkan pemikitan anda untuk aspek-aspek kritis dari perdebatan yang ada.

Salah satu ilustrasi dari pengembangan suatu teori dalam pekerjaan sosial adalah bahwa walaupun edisi ini sedang dipublikasikan hanya dalam waktu 8 tahun setelah edisi sebelumnya, sebagian besar tulisan saya mengenai tulisan-tulisan contoh yang memperlihatkan bagaimana para penulis pekerjaan sosial telah menggunakan teori-teori untuk memperlihatkan laporan praktik yang komprehensif, dan ini semuanya adalah hal baru. 

Saya juga terus melanjutkan usaha untuk mencakup tulisan mengenai esensi tentang bagaimana setiap kelompok teori dikembangkan, dengan kutipan-kutipan sejarah yang saya harap dapat terus memberikan sumber bibliografi yang saya rujuk kepada sumber-sumber baru, satu per tiga dari kutipan yang dipublikasikan sejak edisi terakhir, dan sekitar dua per tiganya sejak milenium.

Sebagian alasan atas perubahan komprehensif ini adalah adanya perubahan yang sangat mendasar yang juga terjadi pada perspektif saya. Saya telah mengalami konstruksi sosial pada perspektif saya sendiri, karena telah membuat saya menjadi lebih mengerti bahwa banyak kepentingan yang berbeda yang membentuk teori dan praktik kita. 

Terutama klien kita, keluarga mereka, para perawatnya, serta komunitas mereka yang telah memberikan tuntunan serta bekerjasama dengan kita. Dalam melakukan itu, mereka mendorong kita memperbanyak teori dan praktik untuk membantu serta bekerja dengan mereka dalam cara yang lebih baik. Tetapi, sebagai profesional yang akuntabel, teori dan praktik kita juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan sosial dan politik serta pembelajaran profesional dan keterampilan kita.

Lebih dari seperempat abad yang lalu ketika saya pertamakali menulis “Modern Social Work Theory” di akhir tahun 1980-an, kami telah sampai pada akhir dari apa yang disebut dengan “perang” paradigma atau perang teori (misalnya, Orme dan Shemmings, 2010). 

Teori-teori bertentangan dengan teori yang lainnya; orang berargumen bahwa yang lainnya lebih baik daripada yang lainnya dan akan menenggelamkan mereka, tapi itu tidak terjadi sepeti yang diperkirakan. 

Akan tetapi itu hanya sekedar meninjau ulang teori yang digunakan saat ini dan saya semakin banyak menemukan bahwa terdapat banyak kesamaan gagasan yang dipersembahkan oleh sebagian besar teori praktik. Pada gambar 1.7 saya merinci prinsip-prinsip yang saya sebut sebagai “prinsip nilai bersama” dari praktik pekerjaan sosial. 

Itu semua dijelaskan dalam penggunaan sebagian besar teori di dalam praktik saat ini, dan kita akan melihat bagaimana teori-teori pekerjaan sosial dan tulisan-tulisan mengenai praktik yang pernah kita baca muncul kembali. Saya sesekali menggarisbawahinya pada saat mendiskusikan teori-teori tertentu, tetapi jika mengingatnya kita akan melihatnya tersebar juga pada teks-teks di tempat lainnya.

Karena itu, buku ini merupakan sebuah argumen yang ingin menunjukkan bahwa teori pekerjaan sosial lebih banyak disajikan sebagai penyokong urusan-urusan yang terkait dengan pekerjaan sosial, daripada ikut ambil bagian dalam “perang” teori. 

Oleh karena itu, saya telah mengubah struktur penulisan dalam setiap bab dengan mengatakan pertama kali: “Ini adalah kontribusi khusus yang diberikan oleh kelompok teori ini terhadap praktek anda.”

Keputusan saya untuk menyarankan nilai-nilai bersama sebagai tanda kesepakatan kita mengenai teori praktek dapat dikritik sebagai upaya untuk mengambil suatu kesepakatan dari sebuah fenomena sosial dalam pekerjaan sosial. 

Akan tetapi tidak demikian, karena saya merasa masih banyak ketidaksepakatan dalam pekerjaan sosial, meskipun ketika praktek muncul dalam model yang sama. Saya sangat menunggu untuk dapat melihat perkembangan selanjutnya. (Dikutip dari Pengantar Bukunya)

Judul Buku : Teori Pekerjaan Sosial Modern
Judul Asli : Modern Social Work Theory
Penulis : Malcolm Payne
Penerjemah : Susiladiharti dan Admiral Nelson
Editor : Fentiny Nugroho dan Miryam SV Nainggolan
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Februari 2016
Dimensi : xxiv + 382 hlm 20 x 28 cm
Harga : Rp150,000