Samudrabiru – Bahasa Indonesia lahir dari sebuah puisi besar bernama Soempah Pemoeda pada 28 Oktober 1928. Tujuhbelas tahun kemudian,
bahasa tersebut dikukuhkan sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia pada 18 Agustus 1945 melalui Undang-Undang Dasar 1945 (UUD ’45).
Selanjutnya, pemerintah memperkuat kembali posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Dalam alur pikir seperti di atas, kita peroleh kesimpulan bahwa posisi bahasa Indonesia semakin kuat dari masa ke masa. Betapa tidak, dulu bahasa tersebut hanya diikrarkan lewat ikrar Soempah Pemoeda, namun kini disahkan melalui produk hukum bernama UUD ’45 dan UU Nomor 24 Tahun 2009 sebagaimana disebutkan di atas.
Singkat kata, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dan positif. Di antara ragam bahasa Indonesia yang ada saat ini, ragam media massa, baik cetak maupun elektronik, merupakan salah satu ragam yang banyak mendapat perhatian dari para pemerhati, pengkaji, dan praktisi bahasa.
Di media massa kita, khususnya surat kabar atau koran, terdapat begitu banyak wacana yang tersaji, antara lain, wacana pojok, wacana tajuk rencana, wacana iklan produk, wacana kartun, wacana duka cita, wacana suka cita, wacana iklan lowongan pekerjaan, wacana iklan seminar motivasi dan bisnis, dsb.
Buku antologi ini berusaha merekam, mencatat, dan mendokumentasikan
sejumlah wacana bahasa Indonesia di surat kabar atau koran kita di Tanah Air. Terlepas dari hasil analisisnya, buku yang ditulis dan diterbitkan oleh peserta kuliah Sejarah dan Politik Bahasa Nasional, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini patut diapresiasi dan mendapat perhatian kita.
Saya berharap semoga buku Bahasa Indonesia dalam Koran Kita ini dapat menginspirasi kita selaku penutur aktif bahasa Indonesia agar terus-menerus merawat bahasa nasional itu di masa-masa mendatang.
Tugas merawat bahasa Indonesia bukan hanya menjadi tugas Pusat Pembinaan Bahasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa semata, melainkan kita semua selaku anak bangsa. Jika tidak kita yang merawat bahasa Indonesia, lantas siapa lagi?
Jika tidak sekarang kita yang merawat bahasa Indonesia, lantas kapan lagi? Mari kita saling bahu-membahu untuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia, mulai hari ini, esok, dan lusa. (Sudaryanto, M.Pd. Dosen Mata Kuliah Sejarah dan Politik Bahasa Nasional Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan)
Judul Buku : Bahasa Indonesia dalam Koran Kita
Penulis : Ahmad Solihin, dkk.
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Februari 2016
Dimensi : xii + 156 hlm, 16 x 24 cm
Harga : Rp