Saya Bukan Pengawas Sekolah Biasa

Samudrabiru – Kehadiran Pengawas Sekolah di dunia pendidikan sangat dibutuhkan khususnya di sekolah bagaikan oase di tengah padang yang tandus. Melalui tupoksi yang melekat pada diri pengawas sekolah, maka diharapkan dapat mengubah mutu pembelajaran di sekolah dengan fungsinya yaitu memantau, membina, menilai, dan melaporkan.

Pengawas Sekolah adalah elemen strategis dalam penjaminan mutu untuk pencapaian tujuan pendidikan baik dalam konteks nasional, institusional maupun kurikuler. 

Saat ini dunia persekolahan sedang mengalami dilema, di satu sisi harus meningkatkan mutu pembelajaran, di sisi yang lain menghadapi tuntutan stakeholders yang selalu gonta-ganti kebijakan, sedangkan pada saat yang bersamaan, terjadi perubahan yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Sementara masyarakat menuntut agar lulusan tidak tertinggal jauh dengan perubahan yang terjadi. Merujuk pada peraturan yang mengatur tentang pengawasan sekolah baik dari Mendikbud maupun Menpan RB bahwa pengawas sekolah adalah pejabat fungsional yang memberikan layanan bantuan kepada personil dan lembaga pendidikan. 

Melalui proses dan prosedur kinerjanya patut diduga akan memberikan pengaruh signifikan terhadap proses akademik dan manajerial di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Pelaksanaan kinerja pengawas sekolah akan mampu menciptakan perubahan pada elemen sekolah (guru, kepala sekolah, tenaga administrasi sekolah) sesuai tuntutan standar dan iklim kerja kondusif untuk perubahan menuju ke arah yang lebih efektif dan efisien.

Buku yang sedang berada di tangan pembaca berjudul Saya Bukan Pengawas Sekolah Biasa mencoba membahas tuntas seputar dunia kepengawasan dengan tujuan memberikan semangat kepada pengawas sekolah untuk berkiprah positif, sehingga menghasilkan suatu perubahan di sekolah binanya dan juga pada diri pengawas sekolah itu sendiri.

Bagian pertama buku ini, diawali dengan memberikan gambaran singkat tentang alur kerja pengawas sekolah mulai dari tupoksi pengawas sekolah, program kerja pengawas sekolah, kinerja pengawas sekolah, penilaian kinerja pengawas sekolah, Penilaian Prestasi Kerja PNS, dan diakhiri dengan Dokumen Penilaian Angka Kredit. Dengan membaca selintas dapat membuka pikiran pembaca mau dibawa ke mana pembahasan buku ini lebih lanjut.

Bagian Kedua, mengungkap peran vital pengawas sekolah yaitu dengan merefleksi diri siapa itu pengawas sekolah, kompetensi apa yang harus dikuasai, bagaimana mengimplemen tasikan tugas pokok dan fungsinya, Kondisi Pengawas Dikmen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan sengaja membahas awal materi krusial yang banyak menyedot perhatian dan kepedulian pengawas sekolah adalah pengawas sekolah dan akreditasi sekolah.

Bagian Ketiga, membahas materi paling vital bagi seorang pengawas sekolah, apabila gagal merencanakan ini maka akan gagal dalam pelaksanaannya yaitu tentang program kerja pengawas sekolah dimulai dengan membahas dari perencanaan yang diwujudkan menyusun program tahunan, kemudian pelaksanaan terdiri atas 4 unsur; 1. Pembinaan Guru dan/atau Kepala Sekolah, 2. Pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan Pelaksanaan, 3. Penilaian Kinerja Guru dan/atau Kepala Sekolah, dan 4. Pelaksanaan Pembimbingan dan Pelatihan Profesionalisme Guru dan/atau Kepala Sekolah, dan diakhiri dengan bagaimana cara menyusun laporan kepengawasan. 

Tentu saja mewujudkan 4 unsur tersebut terlebih dahulu melakukan pemetaan dan pemantapan dalam kegiatan Rapat Kerja Awal Tahun di sekolah binaan masing-masing untuk menentukan program skala prioritas yang akan disinkronkan ke Program Tahunan Pengawas Sekolah.

Bagian Keempat, membahas tentang Kinerja Pengawas Sekolah yang dimulai dengan pembekalan kompetensi pengawas sekolah melalui Diklat Penguatan Pengawas Sekolah, Program Pengawas Sekolah Pembelajar, Uji Kompetensi Pengawas Sekolah, dan tak kalah pentingnya adalah Motivasi Kerja sebagai daya pendorong dan perekat internal maupun eksternal.

Bagian Kelima, akan membahas tuntas tentang Penilaian Prestasi Kerja Pengawas Sekolah. Sebagai ANS akan dimintai pertanggungjawaban kerjanya mulai dari memulai, selama proses, dan mengakhiri proses kerja dalam sebuah dokumen yang disebut Penilaian Prestasi Kerja (PPK) terdiri atas SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) bobot 60%, dan Perilaku 40%. 

Pengawas Sekolah akan diajak bagaimana merencanakan SKP berdasarkan kemampuan dan kebutuhan kita masing-masing dengan wujud berupa perolehan angka kredit yang semuanya terkait dengan pembahasan pada Bagian sebelumnya. 

Berbeda angka kredit untuk pengawas sekolah bila dibanding angka kredit untuk guru/kepala sekolah bahwa saldo angka kredit turut diperhitungkan untuk menghitung angka kredit naik pangkat berikut, sehingga kita lebih semangat mengejarnya melalui pengembangan profesi khususnya.

Bagian Keenam, pembahasan teknis terakhir melengkapi seluruh bagian sebelumnya adalah tentang Angka Kredit Pengawas Sekolah. Tugas Pengawas Sekolah tinggal mengumpulkan bukti-bukti fisik dari alur kerja pengawas sekolah tersebut yang sudah direalisasikan untuk disusun dalam Dokumen Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Tahunan yang akan diajukan ke Tim Angka Kredit Pengawas Sekolah untuk mendapatkan Penetapan Angka Kredit (PAK) Tahunan, sehingga tepat waktunya naik pangkat kita tidak direpotkan lagi. 

Selain itu penulis memberikan pencerahan di lapangan sering terjadi salah persepsi baik di tingkat Kabupaten/Kota /Propinsi yaitu pihak BKPSDM dan pihak Kantor Regional VII BKN Palembang tentang Administrasi kelengkapan kenaikan pangkat. Menghadapi semua itu kita pada posisi yang ingin naik pangkat harus menerima kenyataan dan segera melengkapi kekurangan/ perbaikan berkasnya.

Bagian Ketujuh, merupakan pembahasan pamukas yang tidak kalah pentingnya yaitu tentang Kode Etik Pengawas Sekolah. Penampilan karakter seorang pengawas sekolah sangat berpengaruh dan menentukan keberhasilan dalam melakukan pembinaan di sekolah. Jadi bila Kode Etik Pengawas Sekolah dipegang teguh, maka sudah dapat dipastikan kesuksesan akan diraih.

Keunikan buku ini adalah penulis mencoba memberikan penjelasan praktik terhadap apa yang sudah dibahas pada bab per bab melalui softcopy berupa Compact Disc (CD) dengan contoh-contoh hasil kerja penulis sendiri selama satu tahun pelajaran melakukan proses kerja kepengawasan, disamping itu diberikan juga informasi lain seputar informasi kepengawasan terkini yang diperoleh dari hasil Diklat Kepengawasan dan sejenisnya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis bermaksud untuk berbagi ilmu setelah menggeluti dunia kepengawasan selama lebih kurang 12 tahun dan akan purnabakti insyaAllah Agustus 2019 ada sesuatu karya yang diabadikan ketika penulis berkunjung ke Perpustakaan Nasional ada buku saya dipajang di sana.

Tentu saja kehadiran buku ini jauh dari sempurna masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik yang membangun untuk perbaikan sangat dinantikan. Semoga buku ini dapat membangkitkan semangat dan menumbuhkan inspirasi bagi pengawas sekolah khususnya, dan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Akhirnya kepada Penerbit Samudra Biru Yogyakarta yang telah bersedia menerbitkan buku ini, penulis mengucapkan terima kasih. Juga ucapan terima kasih disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bapak Muhammad Sholeh, M.M dan Ketua Badan Akreditasi S/M Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bapak Dr. Wahyudi Himawan, MT yang telah berkenan memberikan kata sambutan dalam buku ini.

Terima kasih juga kepada rekan sejawat pengawas sekolah Se Bangka Belitung yang telah memberikan semangat untuk merampungkan buku ini. Semoga kita tetap komitmen, konsisten, dan konsekuen dalam memajukan dunia pendidikan. 

Judul Buku : Saya Bukan Pengawas Sekolah Biasa
Penulis : Drs. Hamrin, M. M.Pd
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I November 2017
Dimensi : xx + 100 hlm, 14,8 x 21 cm
Harga : Rp