Studi Ilmu Dakwah Paradigma Baru Dakwah Islam
Buku ini hadir untuk membantu meningkatkan aktivitas dakwah, baik dalam tataran teoritsis maupun secara aplikatif di masyarakat

Islam dan Era Informasi
Perintah Allah untuk menyeru kepada sekalian manusia adalah perintah untuk berinteraksi melalui informasi dan komunikasi. Al-Quran adalah sumber informasi mengenai keagamaan (Islam) dari Tuhan kepada umat manusia sebagai pemeluk Islam. Demikian pula sabda Rasulullah Saw yang menyuruh untuk menyampaikan sesuatu yang berasal dari Rasul, walaupun hanya satu ayat kepada orang lain. Ini menunjukkan bahwa Rasul menyuruh menyebarkan informasi yang berasal dari Rasulullah.
Dunia kini sedang telah memasuki abad informasi; masyarakat manusia kini sedang dalam proses menjadi masyarakat informasi. Apa yang dimaksud dengan era informasi, abad informasi, atau masyarakat informasi Apa pula yang disebut revolusi informasi?
Pada dasarnya semua konsep itu sama saja. Paling tidak ada hubungan antara satu dengan yang lainnya. Semua bidang kehidupan akan semakin tergantung kepada informasi. Dalam perekonomian, misalnya, ketergantungan kepada pertanian dan industri mulai bergeser kepada ketergantungan pada informasi.
Terjadinya perubahan besar tersebut disertai oleh perubahan besar dalam bidang teknologi komunikasi. Kita semua sudah mengetahui bahwa semakin hari hasil-hasil teknologi komunikasi itu semakin canggih. Kemajuan itu pun tidak hanya berciri vertikal, tetapi juga berdimensi horisontal. Tidak ada lagi wilayah dunia kini yang tidak terjangkau oleh komunikasi canggih (global syndrome). Proses globalisasi (penyebaran) hasil-hasil teknologi komunikasi canggih merupakan kejadian atau perubahan besar yang hampir-hampir tidak memberikan kemungkinan kepada semua negara di dunia ini untuk menolaknya. Masih adakah negara di dunia ini yang mempunyai pilihan lain dari keharusan menerima kehadiran komputer, televisi, videotext, teletext, telepon global, sistem komunikasi interaktif, internet dan komunikasi digital? Negara-negara yang sedang berkembang pun tidak mempunyai pilihan lain dari keharusan menerima kehadiran teknologi pengiriman maupun teknologi pembagian (penyaluran) informasi. Di samping alat-alat yang disebut di atas, ketersingkapan (exposure) masyaral:at kita, misalnya, terhadap Satelit Siaran Langsung dan antena parabola merupakan kejadian yang tak terelakkan. Teknologi komunikasi Satelit Saluran Langsung kita sebut teknologi pengiriman informasi secara global; pemakaian antena parabola kita sebut teknologi penyaluran atau pembagian informasi ke rumah-rumah. Kebanyakan pemerintah negara-negara Dunia Ketiga memang tidak mempunyai alternatif lain dari keharusan menyusun strategi dan kebijakan komunikasi yang sesuai dengan perkembangan itu (global communication policy and strategy).
Fenomena perubahan besar yang juga paling mencengangkan manusia ialah “loncatan” kecanggihan itu semakin cepat dan semakin tinggi mutunya. Jarak waktu antara satu perubahan dengan perubahan lainnya, antara satu periode kemajuan dengan periode-periode kemajuan berikutnya makin lama makin dekat atau makin singkat. Misalnya, dari teknologi antena parabola yang lebar kepada yang lebih mungil (canggih) jaraknya hanya beberapa tahun. Sedangkan dari kurun waktu medium elektronik radio ke kurun waktu televisi cukup lama. Tetapi dari TV hitam putih ke TV berwarna waktunya hanya beberapa puluh tahun. Selanjutnya percetakan surat kabar hitam putih ke cetak berwarna-warni jarak waktunya lama sekali; beberapa abad. Tetapi dari media cetak berwarna ke sistem cetak jarak jauh jarak waktunya sangat relative hanya berkisar sepuluh tahun.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI


Spesifikasi Buku

Cetakan I, Februari 2025; 546 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu +– 3 hari setelah pembayaran.
Rp 260.000
Rp 249,000
Tentang Penulis

Dr. H. SAMSUL MUNIR AMIN, M.A,
Pendidikan formalnya ditempuh di SD Negeri 3 Suradadi Tegal (1975), SMP Islam Pemalang (1979), MAN Buntet Pesantren Cirebon (1982), S.1. Fakultas Dakwah UIN Walisongo Semarang (1990), Program Pasca Sarjana (S.2) Studi Islam, Universitas Islam Malang (UNISMA) (2001). Memperoleh pendidikan Higher Education Leadership and Management Course, Center for Educational Leadership di McGill University Montreal Canada. (2006). Menyelesaikan studi S.3 di Islamic Studies UIN Walisongo Semarang. (2021)
Setelah tamat dari SD dia menempuh pendidikan di pesantren. Pernah belajar di Pesantren Salafiyah Pemalang (1976-1979), Pesantren Buntet Cirebon (1979-1982), Pesantren Kauman Kaliwungu Kendal (1983), dan Pesantren Al-Fattah Mangkang Semarang (1984-1990).
Setelah tamat dari UIN Walisongo (1990) oleh dosennya disuruh untuk menjadi tenaga edukatif di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)—sekarang menjadi Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo. Pernah menjabat sebagai Dekan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, kemudian sebagai Dekan Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik, dan Wakil Rektor III, UNSIQ Wonosobo, sebuah Perguruan Tinggi yang berdampingan dengan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo. Di UNSIQ, mengajar di Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik, Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Syariah dan Hukum, Bahasa dan Sastra, Ekonomi dan Bisnis, Teknik dan Ilmu Komputer, Ilmu Kesehatan, dan mengajar di Pasca Sarjana.
Disamping itu dia sebagai Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wonosobo, dan sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Wonosobo. Menjadi Pengurus Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia (APDI) Jawa Tengah. Menjadi pengurus Lembaga Perguruan Tinggi Nahdhatul Ulama (LPTNU) Jawa Tengah, dan Dewan Pakar Asosiasi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS) Nasional.