Model Pembelajaran Agama Islam di Sekolah

samudrabiru – Materi pemahaman konsep abstrak dalam ajaran agama, dalam hal ini aspek keimanan dan akhlak sering kali diserap oleh anak didik kurang maksimal atau hasil yang kurang memuaskan.

Banyak fenomena sebagai indikator dampak negatif dari lemahnya hasil belajar aspek pemahaman konsep abstrak ini terhadap perilaku anak. Sebagai contoh mencontek di sekolah, perilaku mengganggu teman lain, perilaku tidak jujur di kantin sekolah, perilaku membolos, perilaku tidak syar’i dan religius, perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungannya.

Padahal jika memang anak telah menguasai pemahaman dasar tentang konsep Aqidah (keimanan) yang kuat, fenomena tersebut tidak perlu terjadi. Pemahaman konsep aqidah atau keimanan anak yang kuat akan menjadi dasar yang akan membentengi setiak tindak-tanduk perilaku dalam kehidupannya. 

Disinalah pentingnya aspek materi konsep ajaran agama yang bersifat abstrak dan esensial ini mendapat perhatian yang serius dalam proses pembelajran kepada anak didik. 

Dalam perspektif Islam, akhlak mulia merupakan buah yang dihasilkan dari proses penerapan syariah (ibadah dan muamalah) yang dilandasi oleh pondasi aqidah yang kokoh. Ibarat bangunan, akhlak merupakan kesempurnaan dari bangunan tersebut setelah pondasi dan bangunannya kuat.

Guru dalam mengajarkan PAI, harus memperhatikan penggunaan pendekatan, perangkat bahan ajar, strategi pembelajaran, dan media yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang utuh.

Pembelajaran PAI juga diharapkan dapat membangun persepsi dan cara pandang siswa mengenai materi yang dipelajari, mengembangkan masalah baru dan membangun konsep-konsep baru dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dilakukan pada saat proses berlangsung.

Materi keimanan misalnya, yang dipelajari boleh jadi tentang sifat Allah SWT.  atau Asmaul Husna sebagai salah satu aspek materi pelajaran PAI di SMP kelas VII yang bersifat pemahaman abstrak, namun siswa hendaknya tidak sekedar faham tentang arti, hafal dalilnya, namun juga mampu mengembangkan ide-ide baru dan membangun pemahaman konsep-konsep baru. Meneladani sifat-sifat Allah asma’ul husna dalam menghadapi dan memecahkan persoalan kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Salah satu pendekatan pembelajaran PAI yang dipandang dapat mencapai tujuan di atas adalah menggunakan model berpikir analogi atau qiyas dan amtsal yang sebenarnya cara ini pernah dicontohkan Nabi Muhammad SAW dalam pengajaran terhadap murid-muridnya yaitu sahabat beliau.

 

Judul Buku : Model Pembelajaran Agama Islam di Sekolah
Penulis : Dr. Alfauzan Amin, M.Ag
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan: I, Oktober 2018
Dimensi: viii + 240 hlm. ; 14 x 20 cm.
Harga : Rp