Hubungan Internasional di Kawasan Afrika

Samudrabiru – Kata Afrika berasal dari bahasa Latin, Africa terra — “tanah Afri”
(bentuk jamak dari “Afer”) — untuk menunjukkan Tunisia, bagian utara benua
tersebut yang merupakan kota provinsi Romawi untuk Afrika di masa kuno.
Asal kata ‘afer’ diyakini berasal dari bahasa Funisia, ‘afar’ berarti debu. 

Atau Afridi, nama sebuah suku yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago. Atau ‘aphrike’ dari bahasa Yunani berarti tanpa dingin. Atau pula ‘aprica ‘ dari bahasa Latin yang berarti cerah.

Afrika adalah benua terbesar kedua dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km² termasuk pulau-pulau yang berdekatan, Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. 

Dengan 800 juta penduduk di 55 negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia. Benua Afrika sering disebut dengan julukan Benua Hitam. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di kawasan benua ini adalah orang-orang berkulit hitam (negro).

Puji syukurkehadirat Allah Swt, adalah ungkapanpertama yang harus penulis ucapkan atas berbagailimpahan rahmat kesehatan dan hidayah sehingga bisa menyelesaikan penulisan buku ini. Bahasan utamanya adalah berbagai dinamika sosial-politik yang terjadi di kawasan Afrika pada era modern (abad ke-20dan21). 

Namun demikian, untuk melengkapi pemahaman mengenai latar belakang sejarahnya maka pembahasan mengenaiberbagai hal yang terjadi di era kuno hingga abad pertengahan menjaditidak terhindarkan. Khusus sub kawasan Afrika Utara (Maghribi), dalam buku ini tidak dibahas secara tersendiri karena sudah dibahas di perkuliahan Hubungan Internasional di Timur Tengah.

Afrika adalah benua terbesarkedua di dunia. Kawasan ini secara kesejarahan memiliki kedekatan psikologis dengan bangsa Indonesia. Hal itu antara lain berkenaan denganperistiwa Konferensi Asia – Afrikadi Bandung, 1955 dan terbentuknya GerakanNon Blok pada tahun 1962. Karena itu, siapapun yang menjabat sebagai presiden Indonesia, ia pasti memberikan perhatian yang tinggi terhadap kawasanini. 

Dengan demikian, buku ini penting untuk dibaca oleh para mahasiswa, penelitidan pengamat hubungan internasional yang memiliki minat tinggi terhadapdinamika sosial politik kawasan Afrika. 

Bagian pertamabuku ini mengupas mengenai konsep kawasandan sebab-sebab konflik di Afrika. Setelah itu dibahas pula keberadaan warga keturunan Afrika (ekspatriat) yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Bahkan, ada di antara mereka yang menduduki jabatan pentingseperti Presiden Amerika Serikat maupun Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Kajian dilengkapi dengan bahasan mengenaidinamika hubungan Indonesia dengan kawasan Afrika. Semoga buku ini bermanfaat dengan senantiasa berhadap Allah swt meridloi segenap perjuangan kita. (DR. Sidik Jatmika, M.Si, dalam pengantar bukunya)

Judul Buku : Hubungan Internasional di Kawasan Afrika
Penulis : DR. Sidik Jatmika, M.Si
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Januari 2016
Dimensi : x + 204 hlm, 17,5 x 24,5 cm
Harga : Rp 60,000