Epistemologi Oksidentalisme, Membongkar Mitos Superioritas Barat, Membangun Kesetaraan Peradaban

Samudrabiru – Oksidentalisme berasal dari kata “occindent” yang berarti Barat dan “isme” yang berarti paham. Artinya, oksidentalisme adalah hal-hal yag berhubungan dengan Barat, baik itu budaya, ilmu, dan aspek sosial lainnya. Dalam bahasa Arab, Hassan Hanafi menggunakan kata “istighrab” dari akar kata “al-Gharab” atau the West. Kata “gharaba” sebagai fi’il madzi berarti tenggelam/terbenam. 

Kata ini bisa disepadankan juga dengan kata “dzahaba” yang berarti pergi/meninggalkan. Dalam kamus al-Mawardi, terdapat istilah-istilah seperti occidental yang berarti Barat (al-Gharbi), occidentalism yang berarti bangsa Barat, dan occidentalist adalah orang yang mengkaji kebudayaan Barat. 

Dalam The World University Encyclopedia, kata “occident” berarti Barat, atau belahan bumi bagian Barat, yang aslinya hanya terdiri dari Eropa, sebagai padanan Asia atau orient, atau East. Kemudian cakupan pengertian ini melebar menjadi Eropa bersama-sama dengan Amerika, Canada, dan Australia. 

Istilah occident berasal dari bahasa Latin, occidere, sebuah kata kerja yang berarti “turun” (to go down) dan menunjukkan pada tenggelamnya matahari di Barat. Dalam kamus bahasa Latin, occidere berarti juga membinasakan atau lenyap. Di samping itu juga ada kata occidens dan occidentis yang berarti matahari tenggelam, atau senja atau Barat. Ini harus dibedakan dengan istilah yang juga sering dijumpai yaitu discours occidental, yang berarti pembahasan, atau pidato penilaian, atau pengertian orang Barat terhadap Islam atau suatu pembicaraan yang berusaha memahami agama Islam secara rasional.

Telah banyak referensi yang memberikan pengertian tentang oksidentalisme. Secara sederhana oksidentalisme adalah satu disiplin ilmu yang dilakukan oleh orang-orang Timur untuk mengkaji peradaban Barat yang ditinjau dari berbagai aspek dengan kacamata Timur. Posisi Timur menjadi subyek dan Barat sebagai obyek kajian. Timur diidentikkan dengan “Ego” dan Barat hampir selalu diidentikkan dengan “the Other”. Barat yang dimaksud di sini adalah kesadaran Eropa yang mencakup proses pembentukan, struktur, dan nasib. Spirit oksidentalisme adalah pembebasan diri dari kungkungan hegemoni serta menghancurkan mitos Barat sebagai kebudayaan kosmopolit.

Pengalaman pernah tinggal selama kurang lebih tiga tahun menimba ilmu sosial-politik beserta hiruk-pikuknya kehidupan di jantung kaum orientalis yaitu Eropa, tepatnya di Jerman, telah mendorong penulis secara pribadi untuk mengkaji tentang dunia Barat, tepatnya peradaban Eropa. Atas dorongan itulah, karya yang sebelumnya memang pernah ditulis tetapi belum sempat dipublikasikan ke khalayak umum, saat ini diniatkan untuk muncul sebagai sebuah karya ilmiah. 

Secara pribadi penulis mengucapkan banyak terima kasih terhadap berbagai pihak, karena buku ini hadir berkat jasa dan dukungan dari mereka. Penulis teringat, ketika kecil dulu suka dengan penampilan Son Goku dalam film “Dragon Ball”. Ilmu tertingginya bisa didapatkan ketika dia mampu menyatukan kekuatan-kekuatan orang yang ada di sekitarnya. Demikian juga penulis yang telah mengumpulkan “kekuatan-kekuatan” itu hingga lahirlah buku ini. Selamat membaca!

Judul Buku : Epistemologi Oksidentalisme, Membongkar Mitos Superioritas Barat, Membangun Kesetaraan Peradaban
Penulis : Ridho Al-Hamdi
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I 2019
Dimensi : x + 128 hlm. ; 14,8 x 21 cm
Harga : Rp