Filsafat dan Pendidikan dalam Islam

Samudrabiru – Berbicara filsafat, pendidikan sekaligus Islam bukanlah pekerjaan mudah, karena tema tersebut adalah berat dan membutuhkan keseriusan. Bukan rahasia lagi banyak orang menganggap mempelajari filsafat sangat sulit, memusingkan dan membingungkan, sehingga alasan tersebut itu menjadikan orang menghindarinya. 

Padahal bila didalami secara serius tidak demikian adanya, karena mempelajari filsafat sebagai mother of knowledge adalah menyenangkan, dari filsafatlah ilmu pengetahuan sekarang bermula. 

Oleh karena itu barang tentu kita harus menelusuri filsafat dari awal mulanya di Yunani yakni sekitar abad 6 SM. Tanpa membaca sejarah filsafat secara utuh maka akan sulit mengerti dan paham akan filsafat. Tetapi begitu kita mulai memahami filsafat, keinginan kuat untuk mendalaminya akan terus mengiringi sampai akhirnya mampu menghilangkan dahaga akan ilmu pengetahuan.

Pendidikan yang merupakan kebutuhan utama manusia adalah tema yang penting dipahami dalam kehidupan manusia. Sudah merupakan sebuah fakta kalau masyarakat yang maju pendidikannya maka maju peradaban masyarakat tersebut dan tinggi pula tingkat kesejahteraannya. 

Pada hakikatnya pendidikan itu berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia agar lebih berkualitas, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia mendapat pendidikan sejak lahir, dalam masa diasuh dan dididik oleh orang tuanya. Ia belajar, dari ibunya, lingkungan dan institusi pendidikan bagaimana mengembangkan kemampuannya sebagai human being. 

Oleh karena itu pendidikan dapat diartikan sebagai pengembangan individu-individu atau kelompok-kelompok kehidupan atau masyarakat besar atau kecil. Sehingga dalam pengertian ini pendidikan dapat diartikan sebagai penyampaian nilai-nilai kebudayaan kepada generasi muda untuk kesejateraan mereka di masa mendatang. 

Tapi sebelum sampai ke tujuan tersebut maka perlu memahami apa hakikat pendidikan itu sendiri dan kenapa manusia itu perlu pendidikan, jawaban itulah yang perlu dicari.

Sementara saat membicarakan Islam merupakan kajian yang perlu pemahaman mendalam dan implementasi yang konkret sebagai seorang Muslim. Sehingga membicarakan Islam harus memiliki sikap integralistik untuk mengatakan secara kaffah.

Apabila melihat buku ini secara sekilas, terutama dari judulnya, maka dimungkinkan dalam hati pembaca akan berkata “buku tentang ini sudah banyak muncul dan tampak sederhana.” 

Tidak sepenuhnya perkataan tersebut salah, sebab meskipun banyak ditemukan buku yang bertema sama dengan buku ini, namun diharapkan buku ini bisa memberikan referensi dan nuansa lain dari penulis lain yang menyusun buku sejenis.

Buku yang penulis tulis ini tentu mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan dalam menggunakan bahasa, cara penyajian dan referensi yang dirujuk. Oleh karena itu saran khusus dari penulis untuk pembaca adalah sebelum membaca secara urut dari bahasan awal terlebih dahulu, bacalah buku ini dengan cermat, menyebar, dan temukan dulu poin-poin yang lebih dibutuhkan. 

Sebab dimungkinkan ada beberapa kalimat, paragraf, maupun poin secara umum yang dibutuhkan oleh pembaca berada di halaman lain.
Tersusunnya buku ini tentu bukan dari usaha penulis seorang. Dukungan moral dan material dari berbagai pihak sangatlah membantu tersusunnya

buku ini. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga, sahabat, rekan-rekan, dan pihak-pihak lainnya yang membantu secara moral bagi tersusunnya buku ini. 

Buku ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan agar buku ini bisa lebih baik nantinya. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi mahasiswa khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan pada umumnya.

Judul Buku : Filsafat dan Pendidikan dalam Islam
Penulis : Dr. H. M. Taufik Mandailing, MA
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Maret 2018
Dimensi : xii + 228 hlm. ; 16 x 24 cm
Harga : Rp