MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL Berbasis Lesson Study for Learning Community (LSLC)
Buku model pembelajaran ini merupakan hasil kajian tentang pengembangan model pembelajaran inkuiri sosial berbasis lesson study for learning community (LSLC) yang akan dijadikan sebagai panduan dalam mengajar dosen dalam menerapkan model pembelajaran inkuiri sosial berbasis lesson study for learning community (LSLC). Panduan model pembelajaran ini dapat digunakan oleh pendidik khususnya pada jenjang Pendidikan perguruan tinggi.

Pembelajaran Inovatif Abad 21
Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi, berkomunikasi dan berkolaborasi. Hal yang relevan dengan pernyataan di atas dikemukakan oleh (Borgen dkk., 2015) bahwa dunia saat ini adalah salah satu perubahan cepat dalam hampir semua dimensi kehidupan. Berimplikasi pula terhadap perubahan dalam dunia pendidikan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi, apalagi dengan kemajuan era teknologi digital saat ini (Fairuz & Yusof., 2017; Maemunah., 2018). Hal ini sejalan dengan undang-undang 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003, n.d.)
Word Economic Forum (2015: 3) merilis sebuah report bahwa untuk dapat hidup dengan layak pada abad ke-21 ini, seseorang memerlukan gabungan kecakapan yang dikenal dengan Kecakapan abad-21 yang meliputi kualitas karakter, literasi dan kompetensi. Aspek kompetensi yang diharapkan adalah kreativitas (creativity), keterampilan berpikir (critical thinking skill), kritis keterampilan berkomunikasi (communication skill), dan keterampilan kolaborasi (collaboration skill).
Mahasiswa akan selalu diperhadapkan pada situasi yang membutuhkan keterampilan sosial dalam menyikapi, sehingga dituntut agar ia mampu menguasainya karena merupakan prasyarat baginya agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara efektif. Sejalan dengan pendapat Akhiruddin., dkk, (2021: 2) Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serentetan perbuatan dosen dan mahasiswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Aktivitas dalam belajar sebaiknya menempatkan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran, mahasiswa terlibat aktif dalam proses, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan temannya serta merefleksikan apa yang telah mereka pelajari, (Hafni 2020).
Untuk hidup bersama orang lain keterampilan sosial yang dibutuhkan adalah kemampuan bekerja dalam tim, tekad menuju kesuksesan, pemecahan masalah, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen diri, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan teman (Pawattana, dkk. 2014). Kecerdasan itu tidak hanya sekedar kemampuan untuk mengingat dan menyerap informasi sebanyak-banyaknya atau kemampuan mengoperasikan dengan baik hitungan matematis, (Syamsul Bachri Thalib., 2022). Tetapi dengan memiliki keterampilan sosial dalam berkomunikasi dan berinteraksi bagian penting dari kehidupan manusia sebab manusia tidak dapat berinteraksi dengan orang lain di lingkungan kehidupan bermasyarakat tanpa keterampilan tersebut, sehingga perlu diajarkan dan dilatihkan kepada anak sejak usia dini. Dengan memiliki keterampilan sosial, akan mampu berinteraksi dengan keluarga, teman sebaya, serta lingkungan sosial (Herliani., 2021).
Peranan model pembelajaran untuk menciptakan proses mengajar dan belajar sangat diperlukan. Model pembelajaran yang baik adalah model pembelajaran yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Makin baik model pembelajaran itu, makin efektif pula dalam pencapaian tujuan. Dalam pembelajaran IPS guru dapat menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dilengkapi dengan media atau alat bantu ajar yang dirancang sebelum kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran Inkuiri sosial merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Melalui model pembelajaran Inkuiri Terbimbing, siswa dituntut untuk memahami sendiri konsep dari suatu mata pelajaran. Winnie (2014) menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan sosial melalui kegiatan mengamati, mengumpulkan data, menganalisis data, mensintesis data sampai pada penarikan kesimpulan.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI






Spesifikasi Buku

Cetakan I, April 2025; 76 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 100.000
Rp 74,900
Tentang Penulis

Musdalifa, S.Pd., M.Pd.
Gelar Magister Pendidikan IPS ke SD an turut diraih oleh penulis di Universitas Negeri Makassar pada program Pascasarjana tahun 2016. Saat ini beliau berpangkat sebagai Dosen Tetap Yayasan STAI Al-Gazali Bulukumba dan juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Pendidikan Homeschooling SMART Makassar sejak tahun 2011 sampai sekarang. Sebagai Direktur Homeschooling SMART , beliau aktif mengembangkan lembaga dengan berbagai inovasi khususnya di bidang pelayanan Pendidikan non formal dan kursus (pelatihan). Selama menjadi dosen, beliau juga aktif sebagai pemberi materi dan narasumber berbagai seminar, utamanya di bidang Pendidikan dan juga beliau aktif pada pengembangan UMKM by Google khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Beliau Juga merupakan anggota di Gerakan Pemuda Peduli Bangsa (GEMPA) dan menjabat koordinator di Bidang Pendidikan. Pada Tahun 2016-2021, beliau menjadi ketua Lingkar Peduli Anak Negeri (LIPAN) Makassar yang merupakan organisasi sosial yang mendampingi anak anak yang kurang mampu dalam pemenuhan hak-hak pendidikan anak dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya yang berhubungan dengan pendidikan anak.

Nuhadifah Amaliyah, S.Pd., M.Pd.
Strata Satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Makassar jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), melanjutkan S2 ke Universitas Negeri Makassar pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Kekhususan IPS Ke SD an dengan program Magister (S2) pada tahun 2014. Melanjutkan S3 di Universitas Negeri Makassar pada Program Studi Ilmu Pendidikan. Pengalaman mengajar pada tahun 2009 di SD Muhammadiyah Perumnas Kota Makassar dan sebagai pengajar serta pengelola Lembaga Pendidikan Homeschooling Smart di Kota Makassar pada tahun 2012-sekarang. Saat ini bekerja di Universitas Swasta yang berada di Kota Makassar yaitu di Universitas Megarezky pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Megarezky Makassar dari tahun 2014-sekarang. Sebagai seorang pendidik dan akademisi, penulis aktif melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan Ilmu dan Pengabdian kepada Masyarakat.