Buku Ajar Ekonomi Teknik Kimia Studi Kasus Kelayakan Industri Berbasis Aloe Vera

samudrabiru – Teknik kimia  (Inggris:  chemical engineering) adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi.

Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan “insinyur proses» (process engineer). 

Selain itu, insinyur teknik kimia modern juga melakukan penelitian yang bertujuan untuk menemukan material-material dan teknik-teknik baru, yang kadang-kadang juga berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti nanoteknologi, sel bahan bakar, dan teknik biomedis.

Pada teknik kimia, ada 2 subgrup besar yang di antaranya: 1) mendesain, membangun, dan mengoperasikan pembangkit/ pabrik dan proses-proses kimia di dalamnya dan 2) mengembangkan substansi baru atau pengembangan dari substansi sebelumnya pada berbagai produk yang rentangnya mulai dari makanan dan minuman sampai kosmetik, pembersih, dan obat-obatan.

Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. 

Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi  pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. 

Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi.

Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.

Ekonomi Teknik Kimia sangat penting dalam proses pembelajaran sarjana teknik kimia. Analisa ekonomi berfungsi untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau tidak layak jika didirikan. 

Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi: 1. Modal (Capital Invesment) a. Modal tetap (Fixed Capital Invesment) b. Modal kerja (Working Capital Invesment) 2.Biaya Produksi (Manufacturing Cost) a. Biaya produksi langsung (Direct manufacturing Cost) b. Biaya produksi tak langsung (Indirect Manufacturing Cost) c. Biaya tetap (Fixed Manufacturing Cost) 3. Pengeluaran Umum (General Cost) 4. Analisa Kelayakan Ekonomi a. Percent Return on invesment (ROI) b. Pay out time (POT) c. Break event point (BEP) d. Shut down point (SDP) e. Discounted cash flow (DCF) Metode analisis kelayakan pada industri sama dengan yang diterapkan pada perusahaan komersial, demikian pula keriteria yang menentukan keputusan manajemen dan investasi (Brown, 1994).

Tahap evaluasi finansial dapat dilakukan apabila hasil analisis pasar dan teknis yang diperoleh menunjukkan positif. Faktor penting yang perfu dikaji dalam analisis finansial menurut Hermawan (1996) adalah: kebutuhan dana, sumber dan biaya modal, penyusunan cashflow, kriteria penilaian investasi, dan analisis sensitivitas.

Brown (1994) menetapkan langkahlangkah analisis finansial perusahaan adalah (1) menentukan pola penghasilan yang mungkin, (2) memperkirakan kapasitas dan harga untuk tiaptiap produk dan pasar, (3) menyiapkan prakiraan awal biaya investasi dan operasi, (4) menentukan suplai potensial bahan baku termasuk harga, (5) melakukan penilaian awal kelayakan finansial, (6)melakukan analisis finansial. yang lengkap dari beberapa alternatif, (7) melakukan. analisis sensitivitas melalui identifikasi variabelveriabel kunci dalam kinerja finansial perusahaan yang diusulkan, (8) membandingkan hasil. analisis dan keriteria investasi, dan (9) mengidentifikasi kondisi dimana. perusahaan yang diusulkan tidak memenuhi keriteria investasi.

 Analisis kelayakan investasi dalam rancang bangun industri tepung lidah buaya menggunakan instrumeninstrumen analisis seperti payback period (PBP), net present value (NPV), internal rate of return (IRR), benefit cost ratio (B/Cratio), break even point (BEP) dan analisis sensitivitas. Keriteria investasi PBP memberikan pengertian yang mudah tentang waktu pengembalian modal dan perhitungannya sederhana.

Keterbatasannya adalah tidak memasukkan nilai waktu dari uang, tidak memberikan gambaran situasi artis kas sesudah periode pengembalian, dan tidak memberikan indikasi profitabilitas dari unit usaha hasil proyek. Metode NPV memiliki beberapa kelebihan, yaitu telah memasukkan faktor nilai waktu dari uang, mempertimbangkan semua arus kas proyek, dan mengukur besaran absolute sehingga mudah mengikuti kontribusinya terhadap usaha meningkatkan kekayaan perusahaan atau pemegang saham. 

Judul Buku : Buku Ajar Ekonomi Teknik Kimia Studi Kasus Kelayakan Industri Berbasis Aloe Vera
Penulis : Dr. Tri Yuni Hendrawati, M.Si, IPM Agung Siwahyu, ST, MT Wenny Diah Rusanti, SE, MT
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Oktober 2018
Dimensi : xii + 170 hlm. ; 16 x 24 cm.
Harga : Rp