Asian Games Energi Indonesia Baru

Samudrabiru – Asian Games Pertama kali digelar pada tahun 1951 di New Delhi, India dan pertama kali di Indonesia pada tahun 1962. Pada saat itu, terdapat 11 negara dengan 489 atlet yang berlaga. Asian Games yang pertama, terdapat 6 cabang olahraga yakni: loncat indah, renang, polo air, atletik, basket, bersepeda, sepak bola, dan angkat berat.

Pada awalnya Asian Games merupakan ajang olahraga di Asia kecil (Far Eastern Champioship Games) yang diadakan untuk menunjukkan kesatuan dan kerja sama antara negara yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina dan Republik Tiongkok.

Far Eastern Championship Games ini pertama kalinya diselenggarakan di Manila, Filipina pada tahun 1913. Negara di Asia lainnya ikut berpartisipasi setelah diselenggarakan. Far Eastern Championship Games dihentikan pada tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi Filipina yang menjadi pemicu perluasan Perang Dunia Kedua di wilayah Pasifik.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Sejumlah negara di Asia memperoleh kemerdekaannya dan negara-negara ini menginginkan kompetisi yang baru di mana kekuatan Asia tidak ditunjukkan dengan kekerasan dan kekuatan, namun diperkuat dengan saling pengertian.

Pada Agustus 1948, pada saat Olimpiade London diselenggarakan, perwakilan India, Guru Dutt Sondhi mengusulkan kepada pemimpin kontingen dari negara-negara Asia untuk mengadakan pesta olahraga Asia atau Asian Games. Seluruh perwakilan tersebut menyetujui pembentukan Federasi Atletik Asia dan panitia persiapan dibentuk untuk membuat rancangan piagam untuk Federasi Atletik Amatir Asia.

Pada Februari 1949, Federasi Atletik Asia terbentuk dengan menggunakan nama Federasi Asian Games (Asian Games Federation) dan menyepakati untuk mengadakan Asian Games Pertama pada tahun 1951 di New Dehli, India. Dan mereka sepakat untuk menyelenggarakan Asian Games ini setiap empat tahun sekali.

Tahun 2018, Indonesia kali kedua menjadi tempat pagelaran Asian Games 2018. Indonesia menjadi tuan rumah pertama kali tahun 1962. Jakarta dan Palembang akan menjadi tempat pagelaran olahraga tahun ini. Asian Games pertama kali disiarkan di seluruh televisi dunia pada tahun 1970.

Hingga kini China adalah negara dengan koleksi medali emas terbanyak (1.191) dalam sejarah Asian Games. Jepang di tempat kedua (910), dan Korsel di posisi ketiga (617). Indonesia ada di urutan ke- 11 pengumpul medali emas terbanyak dengan 56 keping (dari 16 keikutsertaan).

Asian Games ke-18 yang digelar di Indonesia banjir pujian. Sebagai tuan rumah Asian Games, Indonesia dinilai sukses mewujudkan slogan “Semangat Asia” (Energy of Asia). Asian Games 2018 sukses mempersatukan Asia, memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menjadi ajang rekonsiliasi politik.

Salah satu buktinya, Korea Utara dan Korea Selatan yang selama ini terlibat perseteruan hebat, di Asian Games 2018, mereka luluh dengan menggunakan satu bendera di acara pembukaan. Di beberapa cabang seperti dayung, dua Korea juga bahu membahu menjadi satu negara.

Asian Games 2018 berhasil membuka mata dunia tentang perdamaian dan kebesaran Indonesia. Kebesaran bukan saja luas wilayah kekayaan sumber daya alam, maupun besarnya jumlah penduduk, juga pembangunan yang telah dicapai, tapi konsep Bhinneka Tunggal Ika mampu menghadirkan satu Indonesia di dalam dan di luar arena.

Buku ini, berupaya merekam perjalanan event olahraga terbesar di Asia, yang mana pada tahun 2018, pemerintah Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah. Sederet prestasi telah ditoreh, sederet atlet profesional bermunculan yang membuat kita bangga, sekaligus menjadi momentum besar bagi kebangkitan bangsa Indonesia di mata dunia.

Judul : Asian Games: Energi Indonesia Baru

Penulis : Prof. Dr. dr. James Tangkudung, Sportmed., M.Pd., Albert W. A. Tangkudung, S.Sos., M.Pd., Dr. Wahyuningtyas Puspitorini, S.Pd., M.Kes., AIFO dan Dr. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si.

Penerbit : Samudra Biru, Cetakan I, Maret 2019

Dimensi : viii + 75 hlm. ; 16 x 24 cm.

Harga : Rp