
samudrabiru – Melihat yang tak sekadar melihat, mendengar yang tak sekadar mendengar, meraba yang tak sekadar meraba. Bertafakkur dan menelusuri setiap inci keajaiban yang tercipta di sekitar kita dengan seksama tidaklah rugi, selain menambah pengetahuan bertambah pula kecintaan sang pemikir akan penciptanya. Al quran menyebut mereka generasi yang berakal atau Ulul Albab.
Islam mengharapkan bahwa dari setiap jenjang pendidikan lahir ulul-albab, bukan sekadar sarjana yang tidak begitu banyak gunanya, kecuali untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rutin. Islam mengharapkan dari jenjang-jenjang pendidikan lahir ilmuwan yang intelektual dan yang sekaligus ulul-albab.
Menurut ajaran Islam, mencari ilmu pengetahuan itu adalah salah satu cara generasi Ulul Albab untuk ibadah mulia yang dapat menghantarkan seseorang menuju surga-Nya.
Ilmu Pengetahuan, ketika di cari dengan ketulusan, tanpa pamrih dan niat untuk Allah, akan mencerminkan karakter dalam diri. Pribadi manusia yang berilmu seperti itu menjadi perwujudan Ilahi yang mengilhami sifat-sifat dan karakternya, kata-katanya, dan perilakunya adalah manifestasi-Nya
Selain itu seseorang yang menuntut ilmu harus menjaga adab-adab dalam menuntut ilmu, yaitu: Ikhlash semata karena Allah Ta’ala dalam menuntut dan menimba ilmu, Harus mengetahui tentang keutamaan dan pentingnya ilmu syara’, Berdo’a kepada Allah agar diberikan taufiq dalam menuntut ilmu.
Bersemangat untuk bersafari dalam menuntut ilmu, Menghadiri halaqah-halaqah ilmu semampunya, Jika seseorang terlambat dalam menghadiri majlis ilmu, maka lebih baik baginya untuk tidak mengucapkan salam jika hal tersebut bisa mengganggu perjalanan majlis tersebut.
Belajar atau menuntut ilmu merupakan proses yang dilakukan dengan kesadaran (consciousness). Dengan kesadaran tersebut seseorang akan secara aktif memberikan perhatian, mengingat, berpikir, menafsirkan, mengelompokkan, mengkaitkan, mengkonfirmasikan informasi yang diterima berdasarkan apa yang ingin dicapai dan apa yang telah diketahui.
Generasi ulul albab merupakan cendekiawan muslim yang memiliki kriteria Mengerahkan secara optimal semua potensi intelektual yang dimiliki untuk mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta beijtihad dalam rangka memahami ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang qauliyah maupun yang kauniyah.
Generasi ulul albab mampu menjadikan ilmu pengetahuan yang dimiliki sebagai alat untuk mencari karunia sebanyak-banyaknya (khairan katsiran) dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk kebaikan umat manusia, bukan untuk menimbulkan kerusakan dan kebinasaan.
Bersedia menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dalam rangka membimbing, membina dan memimpin masyarakat. Menyadari bahwa orang-orang yang berilmu pengetahuan tidak sama dengan yang tidak berilmu pengetahuan, tapi derajat kemuliaan seorang cendekiawan tidak hanya ditentukan oleh ketinggian ilmu.
Judul Buku :Generasi Ulul Albab: Mewujudkan Generasi Berakal, Berintelektual Tinggi, Beradab, dan Berbahagia dengan Ketakwaan
Penulis : Denti Septi Aria Sandy, M. Pd., Dr. Yuberti, M. Pd., Hasna Al Fuadiyah
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : II Oktober 2019
Dimensi : x + 128 ; 16 x 24 cm
Harga : Rp