Samudrabiru – “Di sepanjang masa pacaran, kami sering membangun mimpi masa depan. Dari sanalah aku merasakan kehangatan. Namun, lambat laun impian itu makin mendekati angan. Aku tahu ada banyak orang berpacaran sangat lama dan baru bias mencapai pernikahan. Aku juga tahu ada yang berpacaran sangat lama dan justru ahirnya menikah dengan orang yang baru dikenalnya. Aku tahu itu semua ada.”
“Sungguh, yang paling kusesalkan adalah abang membiarkanku berharap begitu dalam. Dia dengan seksama dan sadar m,erawat harapan-harapan itu dan membungkusnya dengan kalimat terindah. Tetapi, saat aku mengetuk ruang impian kami, dia seakan menghilang begitu saja.”
“Aku bukan kehilangan arah dalam mencari sosok pendamping hidup. Tetapi, setiap kali ada laki-laki yang mendekat dan menyatakan keseriusannya, jawaban doaku selalu menjauh dari kata ‘iya’. Di saat yang sama, Mama dan Papa juga belum menyetujui sosok-sosok yang pernah mencoba mengambil hati anak gadisnya ini. Apalagi, kadang ada saja laki-laki aneh yang coba mendekat. Mungkin aku harus lebih gencar mendekati Sang Maha Daya, Allah SWT, hingga Allah pun hadirkan sosok yang mendekat pada-Nya.”
—
“Tak ada lagi balasan. Aku mencoba tegar. Memang sudah lama kamu mengirimkan sinyal bosan kepadaku. Tanpa aku tahu ada alasan apa di sana. Jarak ratusan kilometer memang membuat kita sering rindu. Apalagi aku yang duluan menyukaimu. Mungkin ini kesalahanku, seorang wanita yang terlalu mencintai makhluk berlogika. Bukan sebaliknya.”
“Kembali aku menyadari bahwa aku dan kamu masih dalam ruang dan waktu yang sama sekarang. Kamu yang telah menembakku, kini diam seribu bahasa. Menunggu sang calon kekasih menjawab. Apakah kita akan bersama atau aku akan menolakmu, kalimat itu pasti sedang ada dalam pikiranmu. Kamu tahu, aku rasanya ingin pingsan saja. Atau aku bisa saja lari pulang lalu menyembunyikan diri dalam kamar redupku. Sialnya, diri ini malah mematung. Memandangi jalan aspal yang biasanya kami lalui tiap Minggu pagi.”
—
“Kami saling diam untuk beberapa menit. Bakso keju terlezat siang ini kurasakan anyep. Aku resah dan takut. Jujur aku teramat mendamba laki-laki yang statusnya mentorku ini. Telah kutemukan sosok seorang kakak dalam dirinya; penyayang, pengertian, mengayomi … ah, semua sifat baik seorang kakak ada padanya.”
“Hati dan jantungku seakan runtuh bersamaan saat kulihat laki-laki berkemeja hijau. Laki-laki yang kerap kurindu. Laki-laki yang siang tadi mengirimku SMS tanpa salam. Laki-laki yang memiliki keinginan sama denganku, saling berjodoh”
“Acara perkenalan terus berlanjut sampai pada inti, lamaran. Aku hanya bisa berpura-pura bahagia dan berusaha untuk ikhlas melepas Mas Ibra. Jodoh memang tidak dapat dipaksa juga tidak bisa ditolak. Sebelum makan bersama, laki-laki beruban yang tidak lain ayahnya Mas Ibra memutuskan hari pernikahan. Mereka akan menikah empat puluh hari setelah hari ini.”
—
Ada banyak cara dalam menyampaikan suatu kebaikan (ilmu), tanpa harus menggurui dan mendikte orang lain. Kumpulan kisah inspirasi yang bernuansa romance ini salah satu cara tersebut. Kumpulan kisah ini, merupakan karya dari para penulis website Trenlis.co yang diimami oleh Mas Dwi Suwiknyo, berhasil mengemas ragam kisah menjadi buku dengan judul: Cinta, Mantan, & Jodoh.
Dalam buku ini, para penulis mampu meracik segala aspek: baik itu pertemuan, perjuangan, proses, hingga konflik, dengan cinta yang menjadi titik poinnya. Buku ini juga bisa menjadi salah satu metode pendekatan yang baik terhadap pembaca yang masih awam, atau bahkan ragu dalam menghadapi persoalan tentang cinta.
Buku ini bahkan cocok sebagai panduan, atau bisa disebut pengenalan apa itu cinta? Bagaimana sikap dalam menyelami cinta itu sendiri? Serta pandangan perihal masalah cinta yang kerap terjadi dalam rumah tangga.
Judul Buku : Cinta, Mantan, & Jodoh
Penulis : Mariana Suci Swastika dan Penulis Trenlis.co Lainnya.
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I Januari 2019
Dimensi : x + 203 hlm. ; 17,5 x 25 cm.
Harga : Rp