Relasi Islam Sempalan, Islam Mapan dan Negara

Samudrabiru – Dakwah Islam yang dilakukan umat Islam selalu mewaktu dan meruang. Artinya, tugas suci tersebut senantiasa dilaksanakan dalam waktu atau periode tertentu, dan dilaksanakan di tempat dan kelompok masyarakat tertentu. Karena itu dakwah Islam Islam senantiasa menghadapi tantangan dan masalah sesuai waktu dan lokasi dilaksanakannya.

Tantangan dan masalah dakwah di Indonesia kontemporer sangatlah sekompleks masalah yang dihadapi masyarakat itu sendiri. Satu di antara tantangan dakwah Islam masa kini dan ke depan berasal dari komponen subyek dan obyek dakwah, khususnya yang berkaitan dengan relasi antar kelompok, elite dan jamaah kelompok Islam yang memiliki paham agama yang berbeda. 

Hal ini mengandaikan bahwa keberagaman pemahaman agama serta semakin tingginya mobilitas horizontal anggota masyarakat (Islam) telah dan akan menimbulkan kontak-kontak sosial-budaya secara lebih cepat dan meluas.
Interaksi internal umat beragama, termasuk di kalangan intrakomunal Islam dapat melahirkan bentuk relasi sosial tertentu, positif atau negatif. 

Hal ini sangat tergantung kepada terpenuhi-tidaknya kepentingan masing-masing pihak, baik ideologis, identitas maupun dalam mengakses berbagai kebutuhannya. Karena itu kajian yang berkaitan dengan pencarian alternatif pengembangan relasi sosial positif serta pencegahan dan penanggulangan relasi sosial negatif tetap penting dilakukan, sehingga tantangan dakwah dari komponen subyek dan obyek dakwah dapat dicari solusi dan strateginya.

Buku ini memerikan (deskripsi) seluk-beluk yang berkaitan dengan kelompok Islam sempalan, dan relasinya dengan kelompok-kelompok di luar dirinya, baik dari kalangan masyarakat sipil maupun negara. 

Lebih khusus menelisik faktor-faktor penyebab berkembangnya relasi sosial tertentu di kalangan intrakomunal Islam, khususnya yang melibatkan isu dan kasus kelompok Islam sempalan khusus (KISK).

Buku ini menyoroti tantangan dakwah yang berasal dari relasi sosial antara kelompok Islam sempalan dan Islam mapan. Sebagian besar uraian di dalamnya

berasal dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di empat daerah dengan tiga kasus KISK yaitu Ahmadiyah, Syiah, dan An-Nadzir. Kegiatan tersebut sendiri merupakan Program Hibah Penelitian Strategis Nasional yang disponsori oleh Ditlitabmas-Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sebagian yang lain merupakan hasil penelitian yang lain, perenungan dan literatur yang terkait dengan tema kajian.

Sepanjang pelacakan penulis, kajian mengenai kelompok Islam khusus (KISK) di Indonesia belum dilakukan menjadi satu kesatuan bahasan dan belum dihubungkan dengan bentuk relasinya dengan kekuatan masyarakat sipil dan negara. Buku ini sedikit banyak untuk menutupi kekurangan tersebut.

Buku ini dapat menjadi bahan pengayaan dan pendalaman bagi mahasiswa, khususnya yang mengambil mata kuliah Analisis Kasus Dakwah atau disebut juga dengan kajian Kapita Selekta Dakwah, sebuah kajian yang berusaha menganalisis masalah dan tantangan dakwah Islam yang berasal dari subsistem obyek dakwah. 

Salah satu topik bahasan yang terkait dengan obyek dakwah adalah berkaitan dengan relasi antarkelompok Islam, terutama yang melibatkan kelompok Islam sempalan.

Strandard kompetensi yang ingin dicapai dari buku ini adalah agar mahasiswa mampu memahami tantangan dakwah yang berasal dari komponen subyek dan obyek dakwah, khususnya yang terkait dengan kelompok Islam sempalan, dan memahami strategi pemecahannya berdasarkan kajian dari lapangan dan diramu dengan pemikiran deduktif.

Kompetensi Dasar: Pembahasan buku diawali dengan pendahuluan yang harus dibaca terlebih dahulu oleh pembaca. Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah agar pembaca mampu memahami tantangan (dakwah) Islam di Indonesia dengan pendekatan sistem, posisi isu Islam sempalan dalam konteks tantangan (dakwah) Islam di Indonesia, dan teori-teori yang terkait dengan munculnya kelompok Islam sempalan serta urgensi kajian.

Pada bab kedua pembaca diperkenalkan terlebih dahulu sosok kelompok Islam sempalan khusus (KISK) yang ada di Indonesia, khususnya Ahmadiyah, Syiah, dan An-Nadzir. Baik yang berkaitan dengan lintasan sejarah, profil, dan paham agama yang dianggap berbeda dengan kelompok Islam mapan.

Bab ketiga diperkenalkan aspek geo-demografi-sosial masyarakat yang mengitari kelompok Islam sempalan, struktur sosial yang dimungkinkan berpengaruh terhadap hubungan antara kelompok Islam sempalan dan mapan.

Bab keempat dan kelima berisi bangunan relasi antara kelompok Islam sempalan khusus dengan pihak di luarinya. Bab keempat menjelaskan relasi keseharian dan asosiasional antara kelompok Islam sempalan khusus (KISK) dengan kelompok Islam yang lain dan masyarakat pada umumnya, termasuk lembaga yang diprakarsai pemerintah. Adapun bab kelima menjelaskan dinamika konflik dan integrasi antara KISK dengan kelompok Islam lainnya dan negara.

Inti bahasan dalam bab keenam adalah berkaitan dengan tindakan-tindakan (agensi) yang dilakukan berbagai pihak yang terlibat dalam relasi sosial, baik dari pihak masyarakat sipil, negara, dan KISK sendiri. Bab ketujuh berusaha menghubungkan antara struktur sosial yang berpengaruh terhadap terjadinya bentuk relasi sosial tertentu (konflik atau integrasi) dalam hubungan intrakomunal Islam yang melibatkan KISK, dan tindakan-tindakan agensi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

Adapun bab kedelapan merupakan bagian akhir dari pembahasan buku ini. Bagian ini berisi simpul-simpul, khususnya terkait dengan faktor penyebab bentuk relasi sosial tertentu yang terjadi antara KISK dan kelompok Islam lain, dan strategi reflektif dan praktis dalam mengatasi tantangan dakwah yang berasal dari berkembangnya kelompok Islam sempalan di Indonesia.

Dalam kaitan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi terhadap tersusunnya buku ini. Pertama, karena isi buku ini banyak bersumber dari hasil penelitian penulis, maka ucapan terima kasih tak terhingga kepada Ditlitabmas Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang telah mensponsorinya. 

Kedua, terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ketua Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3M-UMY) yang mensponsori penerbitan buku ini.

Judul Buku : Relasi Islam Sempalan, Islam Mapan dan Negara
Penulis : Dr. Nawari Ismail, M.Ag.
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I November 2014
Dimensi : xii + 196 hlm, 16,5 x 24,5 cm
Harga : Rp