Nusantara: Pergeseran Budaya dan Orientasi Masa Depan

buku ini sangat penting dibaca bagi para akademisi yang tergerak untuk menghidupkan kembali paradigma nusantara multidisiplin ilmu demi tercapainya kejayaan peradaban Indonesia secara global dan berpihak pada kepentingan bersama

Metodologi Rekonstruksi Budaya Melalui Gagasan Sosial Profetik Kuntowijoyo

Pemikiran kebudayaan sebagai upaya dekolonialisasi muncul sebagai respons terhadap pengaruh dan dominasi budaya dari negara-negara kolonial pada masa lalu. Dekolonialisasi berarti membebaskan diri dari pengaruh kolonial dan memulihkan identitas budaya yang diabaikan, ditekan, atau terpinggirkan selama periode kolonial. Upaya dekolonialisasi yang dimulai dari cara berpikir adalah akar yang sesungguhnya sebab dari sanalah terlahir kesadaran berparadigma. Sebuah tindakan terlahir setelah kesadaran dan berpikir sehingga jika terus menerus menjadi bangsa bebek maka sampai kapanpun mungkin sulit untuk membangun sebab yang selalu diunggulkan adalah budaya rendah diri dan hobi menjiplak. Pemulihan identitas budaya tidak cukup hanya praktik budaya, bagi seorang akademisi tentunya harus melakukan upaya melalui jalur paradigma semisal dalam riset, pengakuan nilai lokal sebagai ilmu, partisipasi pemberdayaan komunitas lokal, metodologi, dan lain sebagainya. Latar belakang tema besar buku ini juga merupakan wujud iktiar bersama menghidupkan kembali jati diri nusantara.

Dalam Alung dalam tulisannya mengenai metodologi rekonstruksi budaya melalui gagasan sosial profetik Kuntowijoyo. Alung meyakini bahwa gagasan ilmu sosial profetik Kuntowijoyo merupakan
gagasan yang mampu menjadi pisau analisa yang tajam akan kehidupan berbudaya kita. Arah kebudayaan nusantara harus menjadi kompas peradaban kemana bangsa ini hendak menuju setidaknya melalui tiga pilar utama Kuntowijoyo yaitu transedensi, liberasi, dan humanisasi. Selanjutnya didukung oleh Aldi Adi Pratama dengan membedah tata laksana pemikiran cendekiawan dan tokoh bangsa dalam menghadapi problematika nasional dari bidang pendidikan, kesetaraan, keagamaan,
kesehatan, politik demokrasi, hingga jurnalisme dan pers.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I, April 2024;  170 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 109,700

Tentang Penulis

Cenruang Alung, dkk

Penulis memiliki ketertarikan yang mendalam pada dunia literasi filsafat, sastra dan seni klasik. Persentuhannya dengan dunia organisasi dan aktivisme mahasiswa memantik kesadaran politik, kepemimpinan, dan seni bersosialnya. Penulis aktif memproduksi tulisan yang berfokus terhadap integrasiinterkoneksi ilmu, kritikan terhadap “intelektual menara gading,” refleksi terhadap kehidupan sosial dan bernegara, serta satire politik. Selain aktif melayangkan tulisan-tulisan di berbagai media, Penulis juga aktif di berbagai organisasi seperti Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), dipercayai menjadi Presiden Forum Intelektual Ekonomi Syariah (FIES) UMY periode 2019/2020, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), menjadi bagian dari Badan Ad Hoc dalam kongres PPID-Kawasan Asia-Oseania 2023, dan diamanahi sebagai Kepala Departemen Penelitian dan Kajian Strategis (Penakstrat) PPI Malaysia periode 2022/2023. Bersama PPI Malaysia, Penulis telah melahirkan sebuah buku berjudul Jarak dan Pengabdian.