Samudrabiru – Dalam praktik keberagamaan umat Islam, dapat ditemukan berbagai model pembacaan al-Quran. Baik yang berorientasi pada pemahaman dan pendalaman maknanya hingga yang sekadar membaca al-Quran sebagai ibadah ritual atau guna memperoleh ketenangan jiwa.
Bahkan ada model pembacaan al-Quran yang berorientasi sebagai terapi pengobatan atau dianggap dapat mendatangkan kekuatan supranatural untuk mengusir jin dan sebagainya.
Dengan begitu dapat ditegaskan bahwa keberadaan al-Quran telah melahirkan berbagai bentuk respon yang beragam dan peradaban yang sangat kaya. Tidak berlebihan kiranya mengutip pendapat Nas’r Hamid Abu Zayd yang menyatakan bahwa al-Quran sebagai produsen peradaban (Muntij al-Saqafi).
Buku ini memotret satu fenomena sosial yang merupakan bentuk dari respon seseorang atau kelompok terhadap kehadiran al-Quran (baca: al-Quran yang hidup/living al-Quran) yaitu pengobatan penyakit dengan menggunakan ayat-ayat al-Quran.
Praktik ini merupakan bagian dari pemahaman dan pemaknaan ayat-ayat al-Quran yang hidup dalam kehidupan seseorang. Pengobatan terhadap penyakit dengan menggunakan ayat-ayat al-Quran ini dikenal menggunakan dua istilah umum yaitu ruqyah dan Quranic Healing.
Kajian living al-Quran merupakan ijtihad akademik yang bertujuan untuk memberikan paradigma baru dalam kajian al-Quran. Oleh karenanya, paradigma living al-Quran pada prinsipnya untuk membuka pemahaman akan makna tafsir yang lebih luas, yaitu tafsir tidak hanya berupa menjelaskan apa yang ada dalam sebuah teks, tapi tafsir juga dapat berupa respon atau praktik perilaku suatu masyarakat.
Dengan demikian, penelitian living al-Quran dapat memberikan paradigma baru bagi pengembangan kajian al-Quran kontemporer, sehingga kajian al-Quran dan tafsir tidak hanya bersifat elitis, melainkan bersifat emansipatoris yang mengajak partisipasi masyarakat.
Sebagai bagian dari eksplorasi dan publikasi kekayaan ragam fenomena sosial terkait al-Quran di berbagai komunitas muslim, dan dalam batas-batas kepentingan ilmiah, maka buku ini tidak bertendensi pada klaim benar dan salah, sunnah maupun bid’ah.
Begitu pula penulis merasa perlu untuk mengucapkan terima kasih kepada istri tercinta Ayu Sylvia Norita yang mensupport penulis agar menerbitkan karya ini. Begitu pula anak-anak penulis Faqih, Fattah, Azalea dan Fasya yang menjadi penyejuk pandangan mata di rumah. Semoga kalian semuanya nanti menjadi orang-orang yang sholih dan alim serta bermanfaat bagi semua.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa buku ini masih banyak terdapat kekurangan dan kiranya pembaca dapat memberikan kritik konstruktif dan sumbang saran sehingga bisa menjadi catatan dan amunisi bagi penulis untuk menyempurnakan buku ini serta dapat menyemangati penulis untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik. Allahumma Aamiin.
Judul Buku : Quranic Healing: sebuah Fenomena Living Al-Quran
Penulis : Ahmad Farhan
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I April 2018
Dimensi : viii + 83 hlm. ; 16 x 24 cm
Harga : Rp