Rp. @
Di tengah erah globalisasi saat ini menutut kita bisa berfikir kreatif, inovatif dan inisiatif. Tumbuhnya perekonomian dari seluruh lapisan masyarakat di dunia membuat perekonomian masyarakat desa semakin terpuruk dan kurang menarik. Pemberdayaan yang diharapkan menjadi agen to give power or authority dan to give ability to or enable mampu menjadi pioner kekuatan merubah kondisi yang tidak berdaya menjadi berdaya. Pemanfaatan lingkungan sekitar dari sumber daya alam menjadi lebih produktif akan membawa pengembangan, kekuatan potensi dan tercipta kemandirian pada alam itu sendiri. Pemberdayaan mengajukan unsur partisipasi dari masyarakat untuk dilibatkan dalam proses pembangunan, pemberdayaan membutuhkan pengakuan obyek. Pemberdayaan membutuhkan kekuatan generator dari seluruh daya yang terdapat dalam indivual internal masyarakat diantaranya, kognitif, afektif dan psikomotorik, serta sumber daya lainnya berupa fisik dan material. Kemampuan berdaya mempunyai arti kemandirian masyarakat dan tujuan pembangunan yang ingin dicapai diantaran kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan. Masyarakat yang melalui proses belajar akan bertahap memperoleh daya/kekuatan dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Keberlanjutan dari sebuah program pemberdayaan adalah adanya partisipatif masyarakat untuk mengakses sumber daya produktif untuk meningkatkan taraf hidup.
Kontinum relationship hadir sebagai konsep pemberdayaan komprehensif dari hulu hingga hilir. Pemberdayaan yang melibatkan tiga konponen penting yaitu pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan, memberikan pemahaman lebih cepat mengarah dan memberikan rasa aman serta ketentraman pada subyek pemberdaya. (Penulis dalam pengantar bukunya)
IDENTITAS BUKU
Judul : Kontinum Relationship (Premium Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Kreatif)
Penulis : Dr. Nurul Badriyah, SE., MM. dan Evi Fitrotin Naji’ah SE., M.Si
Penerbit : Samudra Biru, Yogyakarta
Cetakan : I, September 2017
Dimensi : viii + 76 hlm. ; 14 x 20 cm.
