
Samudrabiru – Tidak bisa dipungkiri, energi merupakan salah satu bagian
penting dalam kehidupan. Sayangnya, masih ada paradigma yang salah tentang sumber daya energi, yang dianggap sebagai harta tersembunyi, yang harus dicari, digali, dan diangkat ke permukaan bumi.
Naluri manusia masih sekedar memburu energi (energyhunting), bukan membudidayakan energi (energy-farming). Kita seolah-olah terlena bahwa sumber energi fosil yang terbentuk selama ratusan juta tahun ternyata kita habiskan hanya dalam ratusan tahun saja. Kita seolah-olah lupa akan tanggung jawab kita terhadap anak cucu kita di masa mendatang.
Selama ini, kita berlomba-lomba untuk menguras kekayaan alam kita, terutama minyak bumi sebagai sumber energi. Namun, kita tidak pernah berpikir, apa yang akan terjadi jika cadangan minyak tersebut habis dalam satu dekade ke depan? Pertanyaan kritis ini muncul karena kondisi sumber daya fosil ini sudah sangat mengkhawatirkan.
Menurut statistik energi tahun 2015, rasio cadangan–produksi (R/P) minyak bumi Indonesia hanya sekitar 11,1 tahun. Artinya, tidak akan ada lagi minyak bumi yang bisa dieksploitasi jika dalam kurun waktu tersebut tidak ada penambahan cadangan minyak baru.
Praktis, di masa itu kilang-kilang minyak akan kehilangan pasokan bahan baku domestik sehingga kita harus mengimpor seratus persen kebutuhan minyak mentah untuk diolah menjadi Bahan Bakar Minyak.
Oleh karena itu, sekarang saatnya kita berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan masa depan energi di negeri ini. Salah satunya adalah mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan (EBT). Keberhasilan pengembangan EBT ini diharapkan bisa menjadi alternatif terbaik dalam menyediakan sumber energi Indonesia di asa depan.
Buku ini disusun berdasarkan referensi-referensi yang didapatkan dari jurnal ilmiah, buku-buku teks, serta referensi ilmiah lainnya. Buku ini berisi kajian teori-teori terkait energi secara umum, termasuk energi fosil sebagai bahan referensi, serta penjelasan detail tentang beberapa jenis energi baru terbarukan, seperti energi panas bumi, biomasa, surya, air, angin, hidrogen, sampah, serta energi nuklir.
Dalam penyusunan buku ini, penulis berusaha menyesuaikan dengan standar penulisan buku ajar yang berlaku secara umum di Indonesia, dimana isi dan materinya disesuaikan dengan kurikulum mata kuliah Kapita Selekta Energi Baru Terbarukan yang ada di Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta.
Perlu ditekankan bahwa buku ini bukan merupakan referensi lengkap dari bidang ilmu energibaru terbarukan, sehingga pembaca perlu membaca buku referensi lain untuk melengkapi pengetahuannya tentang materi tersebut. Harapannya, mudahmudahan buku ini bisa menjadi pegangan bagi mahasiswa dan memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan, serta menjadi
amal jariah penulis di sisi Allah SWT.
Akhir kata, tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dan penerbitan buku ini. Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan berkaitan dengan buku ini, maka penulis memohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Judul Buku : Kapita Selekta Energi Baru Terbarukan
Penulis : M.Sigit Cahyono
Penerbit : Samudra Biru
Cetakan : I April 2017
Dimensi : xii + 300 hlm, 16 x 24 cm
Harga : Rp75,000