Model Inquiry Learning Based on Information Literacy (ILBIL)
Sebuah buku yang memaparkan bagaimana proses pembelajaran agar berlangsung secara dan inovatif.
ILBIL sebagai Model Pembelajaran Inovatif
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap individu diwajibkan untuk mengenyam pendidikan. Salah satu mata pelajaran yang mendukungnya adalah matematika.
Matematika merupakan alat untuk mencari solusi atas berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan cara berpikir tentang konsep logis dan ide-ide terstruktur serta menjelaskan hubungan antar konsep dan menerapkan antar konsep (Oktiningrum et al., 2016).
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 37 menyatakan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib bagi siswa sekolah dasar dan menengah.
Dalam pembelajaran matematika bukan hanya merupakan orientasi pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan segala kegiatan dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung (Grootenboer, P & Marshman, 2015), sehingga siswa tidak hanya mampu menyelesaikan soal-soal dalam matematika, tetapi juga harus mampu memberikan penjelasan materi dengan Bahasa matematika serta mampu berpikir logis, kritis, kreatif, sistematis, dan inovatif dalam menyelesaikan permasalahan (Planas, 2018; Ramdhani et al., 2017; Surya & Syahputra, 2017).
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam keberhasilan pembelajaran matematika adalah literasi matematika, karena literasi dan prestasi saling berkaitan dalam mendukung suatu pembelajaran (Brock et al., 2018; Cameron et al., 2019; Schmitt et al., 2017).
Literasi matematika didefinisikan sebagai kemampuan seseorang individu mengidentifikasi dan merumuskan menggunakan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan melakukan penalaran secara matematis dan menggunakan fakta, konsep, prosedur sebagai alat untuk mendeskripsikan, menerangkan dan memprediksi suatu fenomena atau kejadian (Niss & Jablonka, 2020; OECD, 2013; Oktiningrum et al., 2016).
Hal ini berarti, literasi matematika juga dapat membantu individu untuk mengenal peran matematika di dunia nyata dan sebagai dasar pertimbangan dan penentuan keputusan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian ini mengisyaratkan literasi matematika sangatlah penting bagi siswa supaya memahami matematika tidak hanya pada penguasaan materi saja akan tetapi hingga kepada penggunaan penalaran, konsep, fakta dan alat matematika dalam pemecahan masalah sehari-hari serta menuntut siswa untuk mengkomunikasikan dan menjelaskan permasalahan yang dihadapinya dengan konsep matematika (Cameron et al., 2019; Fointuna, 2021; OECD, 2016).
Dalam meningkatkan literasi matematika agar memperbaiki kualitas hasil belajar serta proses pembelajaran pada sebuah satuan pendidikan di Indonesia maka diperlukan sebuah alat untuk mengukur serta mengevaluasi mutu pendidikan yaitu Asesmen Nasional.
Dalam Asesmen Nasional, AKM dilakukan untuk mengukur IBL menekankan siswa untuk berpartisipasi aktif dan tanggung jawab untuk menemukan pengetahuan yang baru (De Jong & Van Joolingen, 1998). Dalam proses ini, siswa sering melakukan proses belajar mandiri dengan menyelidiki setidaknya satu permasalahan (Wilhelm & Beishuizen, 2003). Melibatkan siswa dalam IBL dapat dipandang sebagai sarana untuk meningkatkan pendidikan khususnya matematika (Abd-el-Khalick et al. 2004; Rocard et al. 2007).
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI
Spesifikasi Buku
Cetakan I, Juni 2024; 116 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 120.000