Epistemologi Islam (Epistemologi Sintetik-Profetik)

Samudrabiru – Buku ini ditulis dengan tujuan pokok memberikan gambaran mengenai seluk-beluk epistemologi Islam dengan berdasarkan kepada pokok bahasan epistemologi pada umumnya, juga memberikan pembandingan dengan epistemology Barat. Karena itu dalam pembahasan buku ini, hampir di tiap bab menggunakan analisis deskripsi dan evaluasi. Penulis memberikan gambaran (deskripsi) hal-hal yang tekait dengan espistemologi yang sedang dibahas, baik dalam perspektif Islam maupun Barat. Kemudian juga dalam banyak hal berusaha melakukan evaluasi dan kritik atas epistemologi Barat.

Selama ini buku tentang epistemologi lebih banyak memfokuskan kepada salah satu perspektif epistemologis yaitu epistemology Barat atau epistemologi Islam secara khusus. Dengan penggabungan kedua jenis epistemologi tersebut dalam suatu buku akan memberi kemudahan bagi pembaca tersebut pembaca dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan, epistemologi Barat, dan memiliki apresiasi yang memadai terhadap epistemologi Islam.dalam memahami keduanya sekaligus. Dari pembandingan.

Pembandingan epistemologi Barat dan Islam ini secara riil penting karena (1) epistemologi Barat sampai sekarang merupakan epistemologi dominan (2) juga karena ‘epistemologi’ merupakan ‘makhluk luar’ yang berasal dari Barat, ia masuk ke dalam khazanah intelektual muslim kontemporer. Karena itu kiranya akan mudah memahami kajian epistemologi Islam jika dihubungkan dengan epistemologi Barat tersebut. Hanya dengan sebuah catatan sejak awal bahwa pengambilalihan istilah epistemologi tersebut bukan berarti kita harus tunduk secara pasif terhadap semua prinsip-prinsip dasar epistemology Barat. Sebaliknya umat Islam sebaiknya memanfaatkan epistemologi yang berasal dari Barat tersebut sebagai alat untuk memberikan kritik terhadapnya melalui upaya rancangbangun epistemologi dalam perspektif Islam.

Struktur buku ini terdiri dari dua bagian pokok yaitu ruang lingkup pokok bahasan epistemologi dan hal-hal yang terkait dengannya seperti tentang perkembangan ilmu pengetahuan Barat dan Islam, serta akal dan wahyu. Uraian tentang perkembangan epistemologi dan pengetahuan Barat dan Islam memberikan gambaran tentang kemajuan ilmu pengetahuan yang telah dicapai oleh Barat dengan ciri khas epistemologinya. Selain itu menggambarkan posisi dan peranan (umat) Islam dalam pengembangan pengetahuan antarperadaban yaitu dari Yunani ke Islam dan Barat moderen. Hal ini penting dikemukakan karena pada intinya epistemology berbicara tentang (ilmu) pengetahuan.

Pembahasan tentang akal dan wahyu penting karena (1) persoalan epistemologi dalam Islam pada intinya merupakan pergulatan antara kedua unsur insani dan ilahi (akal dan wahyu). (2) Di kalangan internal muslim, munculnya perbedaan pemikiran Islam baik di bidang teologi, filsafat, dan fiqh tiada lain karena perbedaan dalam intensitas pemeranan kedua unsur tersebut. (3) Secara eksternal paduan kedua aspek tersebut merupakan ciri khas epistemologi Islam yang sekaligus membedakannya dengan epistemologi Barat yang antroposentris.

Pembahasan berikutnya berkaitan dengan unsur pokok kajian epistemologi yaitu tentang hakikat pengetahuan, sumber, metode, dan klasifikasi pengetahuan. Di bagian-bagian ini pembahasan dilakukan dalam perspektif Islam dan Barat.

Sebagaimana layaknya kajian tentang filsafat pada umumnya, buku epistemologi ini memang lebih terarah kepada pembaca dari kalangan akademisi, seperti mahasiswa maupun penggiat akademik lainnya. Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan bagi pembaca umum yang berminat memahami tentang persoalan pengetahuan dalam Islam.

Judul : Epistemologi Islam: Epistemologi Sintetik-Profetik

Penulis : Nawari Ismail

Penerbit : Samudra Biru

Cetakan I, Oktober 2018

Dimensi : x + 165 hlm. ; 16 x 24 cm.

Harga : Rp