Zakatnomics adalah suatu fenomena unik yang tidak dapat dipisahkan dari filantropi Islam. Zakatnomics sendiri merupakan implementasi nilai dan spirit dari filantropi Islam khususnya zakat dalam kegiatan ber-muamalah antar sesama dalam lingkup ekonomi syariah. Spirit dari Zakatnomics berlandaskan pada empat pilar utama yaitu Faith (keimanan/keyakinan), Equality (Kesetaraan), Fairness (Keadilan), dan Productivity (Produktivitas). Ke-empat spirit tersebut tentunya diharapkan hadir di lapangan untuk dapat mengatasi isu-isu sosial dan ekonomi.

Maka dari itu kami sangat menyambut baik kehadiran buku yang sangat istimewa berjudul Zakatnomics: Pengelolaan Zakat dari Good to Great. Keberadaan buku ini tentunya menjadi penting bagi para pelaku filantropi islam yang ingin memahami secara komprehensif isu-isu krusial dalam filantropi Islam khususnya pengelolaan zakat yang berkualitas dan berdampak nyata.

Dalam lima bab yang telah disusun dengan seksama, buku ini telah membahas berbagai aspek penting dalam pengelolaan zakat dan filantropi Islam yang efektif dan berkelanjutan. Bab pertama, membahas tentang “Membangun SDM Lembaga Zakat yang berintegritas,” menggarisbawahi pentingnya sumber daya manusia yang berintegritas tinggi sebagai pilar utama dalam lembaga zakat yang sukses.

Bab kedua membahas tentang “Zakat, Krisis dan Pengentasan Kemiskinan,” bagian ini menekankan tentang peran zakat dalam menghadapi tantangan krisis dan upaya nyata dalam pengentasan kemiskinan. Bab ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana zakat dapat menjadi alat yang efektif dalam mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong kesejahteraan umat.

Selanjutnya, dalam Bab ketiga buku ini membahas tentang “Islam, Filantropi, Zakat dan Wakaf,” yang menjelaskan keterkaitan yang erat antara zakat, wakaf, dan prinsip-prinsip filantropi dalam Islam. Dalam bab ini juga pembaca akan dipandu untuk memahami kekayaan spiritual dan sosial yang terkandung dalam zakat sebagai salah satu pilar keuangan Islam, serta pentingnya mengintegrasikan wakaf dan filantropi dalam pengelolaan zakat yang holistik.

Kemudian Bab keempat “Transparansi dan Legalitas dalam Pengelolaan Zakat,” membahas betapa pentingnya transparansi dan kepatuhan hukum dalam mengelola zakat. Dalam bab ini, pembaca akan mengetahui praktik terbaik dalam menjaga akuntabilitas lembaga zakat serta membangun kepercayaan dengan para donatur dan penerima zakat. Namun dalam Bab ini terdapat beberapa catatan penting yang harus dikaji kembali khususnya terkait dengan peran pengawasan pengelolaan zakat.

Terakhir, Bab kelima, “Digitalisasi dan Pemasaran Zakat, Infak dan Sedekah,” menggambarkan dampak positif dari teknologi dalam pengelolaan zakat. Dalam bab ini, pembaca akan diajak untuk melihat bagaimana digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan transparansi dalam mengumpulkan serta memasarkan zakat, infak, dan sedekah.