Lahirnya era society 5.0 yang ditandai oleh perkembangan teknologi digital bagaikan memiliki dua mata pisau. Mata pisau yang pertama berdampak negatif, sebab kemajuan di era digital ini meniadakan sumber daya manusia. Banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, saat ini beralih ke sistem digital. Pemasaran misalnya, sebelumnya masih dilakukan secara konvensional dari pintu ke pintu. Namun saat ini cukup dilakukan secara digital tanpa bertatap muka. Mata pisau yang kedua berdampak positif, yakni justru dapat menjadi peluang-peluang baru tentu saja bagi yang bisa memanfaatkan era society 5.0 ini. Buku ini setidaknya berada pada sisi mata pisau yang kedua, yakni berusaha mengajak kepada para pembaca untuk memanfaatkan era digital sebaik mungkin agar melahirkan peluang-peluang baru khususnya dalam dunia kewirausahaan.

Ketika era digital memakan korban, maka pihak terakhir yang terdampak adalah ibu rumah tangga. Sebab ketika kaum laki-laki yang bekerja kemudian tidak bekerja lagi karena perkembangan era digital, maka yang terakhir menjadi korban adalah ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga pada akhirnya harus memutar otak untuk bagaimana mempertahankan dapur keluarga tetap bisa berjalan. Karena pentingnya peran ibu rumah tangga ini maka sangat diperlukan untuk memperkuat bagaimana peran ibu rumah tangga dalam kehidupan ekonomi rumah tangga.

Tema womenpreneurship sebagaimana yang dibahas dalam buku ini, oleh karena itu sangat relevan dalam upaya memperkuat ekonomi rumah tangga. Betapapun buruk dampak dari era digital, sudah selayaknya kita harus dapat mampu mengubahnya menjadi peluang yang bisa berdampak positif terhadap pembangunan ekonomi masyarakat. Apalagi, banyak ide-ide bisnis saat ini yang bisa dikembangkan dengan memanfaatkan kecanggihan era digital.

Dengan menggunakan basis digital marketing sebagai sebuah metode kewirausahaan, buku ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi rumah tangga. Pemasaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional, saat ini bisa dilakukan dalam genggaman tangan. Oleh karena itu, ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menciptakan peluang-peluang baru. Peluang ini semakin memungkinkan jika diaplikasikan kepada kalangan ibu rumah tangga yang dikenal gigih dan bermotivasi tinggi. Sehingga womenpreneurship tidak sekedar menjadi jargon, tetapi dapat terwujud nyata dalam kehidupan masyarakat. Semoga buku ini membawa manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Selamat membaca!