WARISAN TANAH MERAH Kumpulan Cerita Pendek Pelestarian Alam
Buku ini bukan sekadar kumpulan cerita. Ia adalah seruan untuk bertindak, undangan untuk peduli, dan pengingat bahwa warisan terbesar yang bisa kita tinggalkan bagi generasi mendatang bukanlah gedung-gedung tinggi atau jalan-jalan mewah, melainkan bumi yang lestari dan kehidupan yang berkelanjutan.

Dari Kertas Menuju Aksi: Sebuah Kata Pengantar
Di tengah derasnya hujan yang membasahi bumi, di antara gemuruh banjir yang menenggelamkan desa-desa, dan di balik keringat para pekerja yang menggali tanah demi sebongkah emas, terdapat kisah-kisah kemanusiaan yang tak pernah padam. Kisah perjuangan, pengorbanan, dan harapan yang tumbuh seperti tunas hijau di antara reruntuhan bencana alam.
Tanah merah—warisan dari leluhur kita—telah menjadi saksi bisu perjalanan manusia dalam memperlakukan alam. Ketika kita melupakannya, ia merespon dengan banjir yang menggenangi Sintang, abrasi yang mengikis pesisir Semarang, atau kekeringan yang meretakkan tanah-tanah pertanian. Namun, ketika kita merawatnya dengan kasih, ia membalas dengan kelimpahan dan kehidupan yang berkelanjutan.
Kumpulan cerita pendek ini hadir sebagai pengingat akan hubungan timbal balik antara manusia dan alam. Melalui enam belas narasi yang mengalir dari hulu hingga hilir, dari pegunungan hingga lautan, pembaca diajak menyusuri jejak-jejak kehidupan yang terancam oleh keserakahan dan ketidakpedulian. Kisah Ado, penambang emas yang akhirnya menemukan arti kehidupan setelah hampir kehilangan anaknya dalam banjir bandang. Perjalanan Pauline dan Lala yang berjuang menanam kembali pohon-pohon di kota Atlas untuk menahan laju penurunan tanah. Perjuangan penduduk desa
di tepian Sungai Barito menjaga kejernihan air dari ancaman pencemaran. Semua kisah ini bukan sekadar fiksi—mereka adalah cermin realitas yang terjadi di berbagai sudut negeri.
Melalui “Warisan Tanah Merah”, kami tidak hanya mengajak pembaca untuk merenungi kerusakan lingkungan yang terjadi, tetapi juga menawarkan secercah harapan bahwa perubahan masih mungkin terjadi. Bahwa setiap individu, sekecil apapun perannya, memiliki kekuatan untuk menghentikan kerusakan dan memulai pemulihan.
Seperti akar pohon mangrove yang menahan abrasi, seperti kanopi hutan yang menahan air hujan, seperti ranting yang menjadi tempat hinggap burung-burung yang hampir punah—demikianlah kita semua memiliki peran dalam menjaga keseimbangan alam.
Buku ini bukan sekadar kumpulan cerita. Ia adalah seruan untuk bertindak, undangan untuk peduli, dan
pengingat bahwa warisan terbesar yang bisa kita tinggalkan bagi generasi mendatang bukanlah gedung-gedung tinggi atau jalan-jalan mewah, melainkan bumi yang lestari dan kehidupan yang berkelanjutan.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI




Spesifikasi Buku

Cetakan I, April 2025; 122 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 100.000
Rp 75,300
Tentang Penulis
