Wacana Industri Pariwisata Lokal dan Isu Lingkungan

Buku yang membantu mengembangkan pariwisata lokal dan membantu permasalahan lingkungan

Bagaimana Wacana Industri Pariwisata Lokal dan Isu Lingkungan ?

Penulisan buku ini dilatarbelakangi oleh maraknya jasa layanan pariwisata yang dikembangkan oleh kelompok-kelompok masyarakat. Kerap kali pemanfaatan situs-situs alami sebagai objek pariwisata bertentangan dengan aspek-aspek keilmiahan mengenai pelestarian dan kelestarian lingkungan. Contohnya, kabupten Gunungkidul DIY termasuk daerah yang pesat dalam pertumbuhan industri pariwisata lokal yang dikelola masyarakat. Industri pariwisata tersebut memanfaatkan karakter alami kabupaten Gunung Kidul dan kerap kali tidak dilengkapi dengan pengetahuan yang layak untuk misalnya, standar keselamatan, dampak lingkungan, analisis sosial, dan konflik antara tradisi dengan hasrat ekonomi baru.

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Daerah ini terbentuk karena pengangkatan dasar laut akibat aktivitas tektonik lempeng Samudra Hindia dan lempeng Benua Eurasia. Proses pengangkatan ini menyebabkan terbentuknya bentang-lahan karst Gunung Sewu dengan kawasan pesisir yang memiliki kurang lebih 60 pantai yang terbentang sejauh 70 km di wilayah Selatan (Bappeda Gunungkidul, 2016). Pantai-pantai tersebut menjadi daya tarik wisata yang cukup diminati wisatawan. Sepanjang tahun 2016, wisatawan yang berkunjung ke kawasan pantai tercatat sejumlah 2.659.427 wisatawan domestik dan 2.518 wisatawan mancanegara. Pendapatan daerah yang diperoleh dari hasil retribusi wisata pada tahun tersebut tercatat Rp 24 milyar (Bappeda Gunungkidul, 2016).

Pantai yang cukup ramai dikunjungi wisatawan terletak di kawasan pantai Baron hingga Krakal. Di kawasan tersebut terdapat pantai Sadranan dan Slili yang merupakan pantai bergisik saku hasil akumulasi pasir putih yang berasal dari proses disintegrasi terumbu karang (Santosa, 2015). Kedua pantai ini juga memiliki pelataran pantai (shore plateform) di belakang breaker zone yang juga menjadi zona intertidal. Air laut yang jernih serta aktivitas pasang-surut yang meliputi pelataran pantai serta sinar matahari yang mampu menembus dasar menyebabkan terumbu karang dan hewan karang mampu hidup di pelataran pantai tersebut.

Riset menunjukkan bahwa masyarakat Sadranan dan Slili pun melaksanakan ritual lokal yang tujuannya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ritual yang dilakukan berbentuk persembahan yang dilarung ke laut dan pantang melaut pada masa-masa tertentu.

Ritual-ritual tersebut berbentuk sinkretis terhadap nilai-nilai yang secara normatif dianut masyarakat. Di samping dapat menjadi daya tarik wisata, beberapa pantang dalam ritual ini mampu menjaga kerusakan lingkungan. Penyelenggaraan ritual tersebut berlangsung menurut hitungan penanggalan Jawa yakni, Sapar, Mulud, dan Sura.

Sementara, ekspansi ekonomi dalam industri pariwisata kerap memuat berbagai elemen yang kontradiktif yakni:
1. Upaya pengembangan dan pemberdayaan ekonomi bagi warga;
2. Pemanfaatan tradisi lokal dan kekayaan alam lokal sebagai daya tarik pariwisata sebagai objek ekonomi;
3. Wacana pelestarian lingkungan yang bertentangan dengan eksploitasi ekonomi dalam industri pariwisata.

Untuk mengkaji distribusi pemaknaan yang saling berkaitan dalam industri pariwisata, maka perlu dilihat dua wacana besar dalam pengembangan pariwisata di Sadranan dan Slili. Wacana besar tersebut adalah industri pariwisata dengan penguatan unsur lokal baik dalam lingkup ekonomi dan tradisi dengan wacana lingkungan.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Daftar Isi dan Spesifikasi Buku

Buku ini terdiri dari beberapa bagian pembahasan yang ditulis oleh para penulis dari beragam disiplin ilmu

  • Cetakan I, September 2022
  • Jumlah Halaman 108
  • Ukuran 14 x 20 cm
  • Kertas Isi Bookpaper 57,5 gram (Hitam Putih)
  • Kertas Cover Ivory 230 Gram (Laminasi Doff)
  • Finishing Jilid Lem Panas (Soft Cover) dan Shrink (Bungkus Plastik)

Rp 72,000

Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim

  • Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim
  • Klik Tombol Beli Sekarang untuk Melanjutkan Pembelian

Tentang Penulis

Dr Kasiyarno M.Hum, dkk