Trilogi Fungsi dan Kompetensi Penyuluh Agama Islam
Buku ini membahas mulai kesejarahan Penyuluh Agama Islam hingga menimbang Penyuluh Agama Islam sebagai profesi konselor. Jujur dan konstruktif!
Penyuluhan Agama Islam
Penyuluh Agama Islam sebagai bagian dari rumpun jabatan fungsional telah berjalan memasuki lebih dari dua dasawarsa. Karena itu, tentunya banyak hal yang bisa menjadi bahan kajian atau refleksi kritis atas perjalanan panjangnya. Tulisan dalam buku ini merupakan bagian dari refleksi penulis sejak memulai karir sebagai penyuluh di kabupaten Gunungkidul dengan wilayah kerja Kecamatan Gedangsari, sampai kemudian memulai tugas baru di Kota Yogyakarta.
Beragam tulisan dalam buku ini, sebagian merupakan refleksi atas pengalaman langsung penulis dalam menapaki langkah dari desa ke desa, menaiki perbukitan berbatu dan menuruni lembah yang cukup menantang di kawasan Geopark Gunungkidul. Kemudian, ketika berpindah tugas ke Kota Yogyakarta, penulis merasakan tantangan kepadatan penduduk wilayah perkotaan di Yogyakarta dengan berbagai keunikan dan persoalan yang menyertainya.
Perkembangan PAI
Perkembangan PAI, secara historis dapat dibagi menjadi beberapa periode. Periode Bagian Penyiaran (1946-1950), adalah masa-masa penataan institusi. Kementerian Agama, yang saat itu disebut Departemen Agama. Menteri Agama periode ini, sekaligus sebagai Menteri Agama Pertama adalah Prof. Dr. HM. Rasjidi. Pada masa ini, persoalan penerangan agama menjadi bagian dari tugas Bagian Penyiaran, Penyelidikan dan Kebudayaan. Namun demikian, penggunaan nama itu tidak lama karena dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahpahaman, yaitu berkaitan dengan pemakaian istilah “penyelidikan”. Penggunaan nama tersebut berakhir bersamaan dengan bubarnya kabinet pemerintahan pada tahun 1946 (Romly, 2002: 27).
Berbarengan dengan terbentuknya kabinet baru (Parlementer) pada tanggal 2 Oktober 1946, yaitu pada masa Menteri Agama dijabat oleh KH. Fatchurachman, diterbitkanlah Surat Keputusan Menteri Agama tertanggal 20 Oktober 1946 yang mengubah nama Bagian Penyiaran, Penyelidikan dan Kebudayaan menjadi Bagian Penyiaran dan Penerangan.
Struktur organisasinya hanya ada di Kantor Pusat Kementerian dan masih merupakan suatu bagian. Sedangkan tugas dan ruang lingkup pekerjaannya antara lain mempertinggi kecerdasan umat dalam hidup bermasyarakat dan bernegara sepanjang tuntunan Tuhan Yang Maha Esa. Namun demikian, pelaksanaan tugas ini hanya dapat dilakukan di daerah-daerah Republik de-fakto. Bentuk kegiatan pada masa ini hanya terbatas pada penerbitan brosur dan majalah serta pidato melalui radio dalam acara mimbar agama Islam. Isi pidato di radio lebih banyak ditekankan pada upaya mengobarkan semangat revolusi melalui bahasa agama (Romly, 2002: 28).
(M. Mahlani dalam bukunya)
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI
Penyuluhan Agama Islam dalam Tinjauan Kesejarahan (Periode Bagian Penyiaran (1946-1950), Periode Jawatan Penerangan Agama (1950-1963), Periode Direktorat Penais ke-1 (1963-2001), Periode Direktorat Penamas (tahun 2001- 2006), Periode Direktorat Penais ke-2 (2006-2016), Bagian dari Struktur KUA)
Konsep Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Masyarakat (Permulaan Munculnya Bimbingan dan Penyuluhan, Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan, Hubungan Antara Bimbingan dan Penyuluhan, Konsep Dasar Bimbingan dan Penyuluhan, Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Penyuluhan, Jenis-Jenis Bimbingan dan Penyuluhan)
Pendekatan dan Metode Bimbingan dan Penyuluhan di Masyarakat (Pendekatan Bimbingan dan Penyuluhan, Metode Bimbingan dan Penyuluhan)
Kerangka Kerja Bimbingn dan Penyuluhan Agama Islam (Tugas Pokok Penyuluh Agama Islam, Trilogi Fungsi Penyuluh Agama Islam, Rincian Tugas Penyuluh Agama Islam, Penentuan Kelompok Sasaran atau Binaan)
Penerapan Trilogi Fungsi Penyuluhan Agama Islam Secara Berimbang (Pengertian Trilogi Fungsi, Penerapan Trilogi Fungsi secara Berimbang, Proses Penerapan Trilogi Fungsi)
Analisis Jabatan Penyuluh Agama Islam (Konsep Dasar Analisis Jabatan, Analisis Jabatan Penyuluh Agama Islam, Uraian Jabatan Penyuluh Agama Islam, Uraian Tugas Penyuluh Agama Islam, Tanggung Jawab Penyuluh Agama Islam, Wewenang, Syarat-Syarat Jabatan)
Proposionalitas Pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama
Identifikasi Problem Penyuluh Agama Islam (Problem Utama, Tantangan Penyuluh Agama Islam)
Menikmati Profesi Menjadi Penyuluh Agama Islam
Mengasah Profesionalisme dan Kinerja Penyuluh Agama Isla ( Pengertian Profesionalisme dan Kinerja, Profesionalisme dan Kinerja Penyuluh Agama Islam, Mengasah Profesionalisme dan Kinerja Penyuluh, Inisiasi ke Depan)
Kompetensi Penyuluh Agama Islam (Pengertian Kompetensi, Kompetensi Penyuluh Agama Islam, Indikator Kompetensi Penyuluh Agama Islam)
Menimbang Penyuluh Agama Islam Menjadi Konselo ( Keterampilan Dasar Konselor, Proyeksi Menjadi Konselor)
Spesifikasi Buku
Cetakan I Februari 2021; xiv + 140 hlm, ukuran 14,8 x 21 cm, kertas isi HVS 70 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim
Rp120.000
Rp104,800
Tentang Penulis
M. Mahlani
Setelah tamat dari SMA Negeri I Purworejo, tahun1987 hijrah ke Yogyakarta, melanjutkan studi di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga. Magister Pendidikannya diselesaikan dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa, pernah malang-melintang di berbagai organisasi kemahasiswaan baik di Intra maupun Ekstra Kampus. Sekarang ini, di samping meniti karir sebagai Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Kota Yogyakarta, juga menekuni dunia pelatihan, menjadi Sekretaris Eksekutif dan trainer di Bimasena Training Center Yogyakarta. Dalam kegiatan sosial, mendapat amanat sebagai sekretaris Yayasan Kesejahteraan Umat (YKU) Yogyakarta, Yayasan Tritura Angkatan ’66 Yogyakarta, dan anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PWM DIY.