TEKNIK FONDASI

Buku ini memudahkan mahasiswa dalam memahami, mengaplikasikan dan memudahkan dalam pemecahan masalah.
Buku ini diperbaharui secara berkala untuk memutakhirkan ilmu
pengetahuan yang terus berkembang dan praktik pelaksanaan di
lapangan yang berkembang sangat pesat.

Fondasi

Fondasi adalah salah satu bagian struktur bangunan yang berfungsi menyalurkan beban bangunan ke tanah dasar. Struktur fondasi dapat dibuat dari beton bertulang, baja maupun kayu. Tanah sebagai penopang beban bangunan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda dalam merespon beban. Tugas penting dari ahli geoteknik adalah menggunakan kemampuan dalam mengidentifikasi tanah untuk keperluan perancangan fondasi. Perancangan fondasi meliputi menentukan jenis fondasi, kedalaman fondasi, ukuran fondasi dan metode pelaksanaan konstruksinya. Fondasi harus mampu menerima beban tetap yang bekerja dan aman terhadap kemungkinan beban sementara. Seorang insinyur geoteknik harus memastikan fondasi memenuhi 2 (dua) kriteria stabilitas yaitu :
1. Fondasi tidak boleh runtuh atau menjadi tidak stabil selama dalam beban rencana (beban ultimit).
2. Penurunan fondasi masih dalam batas yang ditoleransikan (batas layan).
Kedua persyaratan tersebut harus dipenuhi dan seringkali kontrol penurunan menjadi faktor penentu perancangan fondasi dangkal.
Menurut kedalamannya fondasi dibagi menjadi fondasi dangkal, fondasi menengah dan fondasi dalam. Menurut Budhu (2010), fondasi dangkal adalah fondasi yang mempunyai rasio antara kedalaman dan
lebar minimum (Df /B<2,5). Sedangkan menurut Suryolelono (2013), kriteria fondasi dangkal jika Df /B<4, fondasi menengah jika 4≤Df / B<10 dan fondasi dalam dengan Df /B>10. Tipe fondasi berdasarkan cara mendukung beban yaitu fondasi end bearing, fondasi friction/adhesive, gabungan end bearing
& friction/adhesive serta tipe fondasi floating. Fondasi dangkal pada umumnya diletakkan diatas tanah keras dan mengandalkan kapasitas dukung ujung (end bearing). Beberapa contoh fondasi dangkal seperti fondasi telapak, fondasi telapak gabungan, fondasi dinding/menerus, fondasi umpak, fondasi mesin, fondasi tangki dan lain-lain. Meski sebagian besar fondasi dangkal berada diatas tanah keras, namun ada juga yang tidak dan bertipe floating seperti fondasi cakar ayam dan fondasi konstruksi sarang laba-laba. Fondasi sumuran merupakan tipe fondasi dengan kedalaman menengah yang mengandalkan dukungan ujung fondasi. Fondasi dalam seperti fondasi tiang pancang dan fondasi tiang bor. Fondasi tiang dapat berperilaku sebagai end bearing pile, friction pile / adhesive pile atau keduanya. Karena umumnya fondasi dangkal merupakan tipe end bearing, maka semakin besar beban akan membutuhkan luasan dasar fondasi yang semakin besar pula.
Tanah dengan daya dukung yang tinggi bisa dijumpai pada kedalaman yang dangkal atau dalam. Kedalaman fondasi ditentukan oleh beban rencana, daya dukung tanah, lapisan tanah dan tipe fondasi
yang akan digunakan. Beban rencana tergantung dari peruntukan bangunan dan besar beban maksimum yang mungkin bekerja. Daya dukung tanah yang cukup diperlukan untuk mendukung beban.
Lapisan tanah keras dengan ketebalan yang cukup dibutuhkan untuk mengurangi resiko gagal geser.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Juni 2025;  384 hlm, ukuran 15,5×23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 200.000

Rp 189,000

Tentang Penulis

Dr. Edi Hartono, S.T., M.T.

Tahun KelulusanTingkat Pendidikan dan GelarProgram StudiUniversitas dan Negara
2003S2Teknik Sipil/GeoteknikUniversitas Gadjah Mada
1997S1Teknik Sipil/StrukturUniversitas Gadjah Mada
2020S3/ Dr in EngineeringProgram Doktor Teknik SipilUniversitas Diponegoro, Indonesia