STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN PERIKANAN CINDAI ALUS KALIMANTAN SELATAN

Buku yang berisi 42 pembahasan dari berbagai macam sudut pandang kesehatan, pendidikan, sains dan teknologi.

BAGAIMANA STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN PERIKANAN CINDAI ALUS KALIMANTAN SELATAN?

Cindai Alus adalah desa di Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Desa ini menjadi terkenal sejak ditetapkannya sebagai zona kawasan Minapolitan Cindai Alus dengan sektor unggulan Ikan Patin. Semula, Cindai Alus adalah daerah pertanian yang subur. Ibu-ibu rumah tangga di daerah itu dulu adalah para pengrajin tikar dan bakul purun/nipah.

 Namun, seiring dengan kebijakan dari Departeman Perikanan dan Kelautan yang ditindaklajuti Pemerintah Kabupaten Banjar, maka bergeserlah fungsi lahan di Cindai Alus yang tadinya agraris menjadi lahan perikanan budi daya. Tahun 2007-2012 adalah masa kejayaan perikanan budi daya di Cindai Alus. Namun, kejayaan itu tidak berlangsung lama.

Hasil kajian dalam buku ini membuktikan bahwa pada saat ini perikanan budi daya di Cindai Alus sudah mulai ditinggalkan oleh para pengusaha yang dulu mengukir prestasi penjualan ikan terbesar di Kalimantan Selatan. Bahkan, dulu Cindai Alus digadang-gadang menjadi calon daerah lumbung ikan Kalsel. Paradigma Minapolitan atau zona perikanan budi daya patin yang melekat dengan Desa Cindai Alus kini mulai sepi dari aktivitas perikanan.

Kajian buku ini ingin menggambarkan bagaimana dampak dari alih fungsi lahan di Desa Cindai Alus dilihat dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Implikasi dari kajian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pemerintah daerah untuk merencanakan pengembangan kawasan dengan lebih baik lagi. Desa Cindai Alus adalah kawasan yang potensial untuk pertanian, perkebunan, perikanan, maupun untuk pengembangan perumahan. Namun, sebelum menentukan arah pengembangan untuk pembangunan desa ini, sebaiknya pemerintah daerah melakukan kajian-kajian penelitian terlebih dahulu, sehingga arah pembangunan desa menjadi lebih jelas dan terarah.

Kesejahteraan masyarakat dan kenyamanan lingkungan adalah hal utama yang perlu diperhatikan pemerintah daerah dalam mengembangkan sebuah kawasan. Selain itu, partisipasi masyarakat juga memiliki pengaruh yang cukup besar bagi pengembangan sebuah kawasan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Cindai Alus adalah masyarakat yang multikultur, dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang relatif masih rendah. Tipe masyarakat yang seperti ini sebenarnya mudah untuk diberdayakan bila pemda mempunyai keseriusan dan kesungguhan membangun daerah ini menjadi lebih baik lagi. Kurangnya perhatian dari pemerintah daerah merupakan salah satu sebab utama dari sulitnya perkembangan

Desa Cindai Alus menjadi desa yang lebih maju dan modern. Tuntasnya kajian yang semula adalah disertasi yang kemudian diolah ulang menjadi buku ini, penulis berhutang banyak kepada banyak pihak yang dengan cara mereka telah membantu memperlancar dan mempermudah, baik dalam proses penelitiannya maupun dalam proses penulisan hasil kajian ini. 

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3

Daftar Isi dan Spesifikasi Buku

Buku ini terdiri dari beberapa bagian pembahasan yang ditulis oleh para penulis dari beragam disiplin ilmu

  • Cetakan I, September 2022
  • Jumlah Halaman xii + 160
  • Ukuran 15,5 x 23 cm
  • Kertas Isi Bookpaper 57,5 gram (Hitam Putih)
  • Kertas Cover Ivory 230 Gram (Laminasi Doff)
  • Finishing Jilid Lem Panas (Soft Cover) dan Shrink (Bungkus Plastik)

Rp 109,700

Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim

  • Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim
  • Klik Tombol Beli Sekarang untuk Melanjutkan Pembelian

Tentang Penulis

Lyta Permatasari