Sang Surya di Eropa: Dinamika Muhammadiyah Cabang Istimewa Jerman 2007-2021

Buku Istimewa Mengulas Dinamika Muhammadiyah di Jerman

Dinamika Muhammadiyah di Luar Negeri

Cabang Istimewa merupakan kesatuan anggota Muhammadiyah dan simpatisan yang berkedudukan di suatu kota atau negara di luar negara Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun fungsi Cabang Istimewa adalah lima hal: 1) sebagai penyelenggara silaturahmi antar anggota, warga, dan simpatisan Muhammadiyah; 2) mediator antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan lembaga lain setempat; 

3) forum peningkatan kualitas dan kuantitas anggota dan simpatisan Muhammadiyah; 4) media pembinaan organisasi dan ideologi Muhammadiyah; 5) pelaksanaan dakwah dan pengembangan syiar Islam sesuai dengan faham agama dalam Muhammadiyah (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, 2019: 32).

Cabang Istimewa didirikan atas usul anggota dan/atau simpatisan Muhammadiyah di suatu tempat di luar negara Indonesia atau atas inisiatif Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 

Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) ditetapkan oleh dan bertanggungjawab kepada PP Muhammadiyah berdasar hasil Musyawarah Cabang Istimewa (Muscabis) atau atas dasar penunjukan PP Muhammadiyah. 

Adapun masa jabatan PCIM adalah dua tahun. Kemudian, Muscabis adalah permusyawaran anggota Cabang Istimewa yang diselenggarakan oleh dan aas tanggung jawab PCIM. Muscabis diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun dengan anggota seluruh anggota Cabang Istimewa. 

Selain itu, hal penting lain adalah, bahwa PCIM berkewajiban menyampaikan laporan ke PP Muhammadiyah secara berkala tentang perkembangan organisasi, pengelolaan keuangan dan kekayaan, serta kegiatan yang dilakukan. Dalam keadaan tertentu, PCIM dapat mendirikan Ranting Istimewa atau disebut juga Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah, disingkat PRIM (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, 2019: 32-33).

Jumlah PCIM hingga buku ini terbit adalah 27 dengan jumlah terbanyak ada di Benua Asia dan Afrika-Timur Tengah. Perlu perluasan PCIM lagi di sejumlah negara-negara di Eropa. Begitu juga perlu didirikan PCIM di negara-negara Kawasan Amerika Latin. 

Dari 27 PCIM yang telah berdiri, PCIM Jerman Raya merupakan PCIM kelima yang telah berdiri pada awal 2007. Masing-masing PCIM tentu memiliki dinamika perkembangan masing-masing. Namun, sejumlah PCIM memiliki perkembangan yang sangat pesat, seperti PCIM Mesir, PCIM Malaysia, PCIM Taiwan, PCIM Australia, dan PCIM Jerman Raya.

PCIM Mesir memiliki PCIA Mesir, Tapak Suci Mesir, dan Lazismu Kantor Layanan Mesir. Amal usaha yang ada di Mesir adalah MCIS (Muhammadiyah Center for Islamic Studies), TK ABA Cairo, Majalah Sinar Muhammadiyah dan Shaffatul Aisyiyah, Lembaga Pengelola Markaz Dakwah (LPMD) Muhammadiyah Mesir, dan Mediator FUSTAT. 

Kemudian, PCIM Malaysia saat ini memiliki tujuh PRIM (Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah) dan lima PRIA (Pimpinan Ranting Istimewa Aisyiyah). Ketujuh PRIM tersebut adalah PRIM Kampung Baru, PRIM Sungai Way, PRIM KL Sentral, PRIM Klang Lama, PRIM Kepong, RIM Ampang, dan PRIM Pandan. 

Sedangkan kelima PRIA itu adalah PRIA Kampung Baru, PRIA Klang Lama, PRIA Kepong, PRIA Ampang, dan PRIA Pandan. Selain itu, PCIM Malaysia memiliki sejumlah amal usaha, yaitu TPA Prima Kampung Baru (di bawah asuhan PRIM/PRIA Kampung Baru), TPA IMM Malaysia, PAUD Aisyiyah di bawah binaan PCIA Malaysia, dan Surau Ar-Rihlah (Kampung Baru). Tentu, selain memiliki PRIM, PRIA dan amal usaha, PCIM Malaysia memiliki MDMC Malaysia, Lazismu Malaysia, dan PCI IMM Malayisa (Al-Hamdi, 2019: 253).

PCIM Taiwan hingga saat ini memiliki empat PRIM: PRIM Taiwan Utara, PRIM Taiwan Tengah, PRIM Taiwan Selatan, dan PRIM Taiwan Timur). Di Taiwan juga sudah ada PCIA Taiwan, PCI Tapak Suci Taiwan, Lazismu KL Taiwan. Sementara itu, amal usaha yang ada di Taiwan adalah Radio Surya Formosa, TV Surya Formosa, Surya Formosa Express (Remittance), Majalah Surya Formosa, Pesantren Virtual Surya Formosa, Aksara Surya Formosa (SF Publishing), PKBM Muhammadiyah Taiwan, dan Klinik All in One. 

Di Australia, PCIM juga memiliki PCIA Australia, PRIM Queenslands, PRIM Adelaide, dan PRIM New South Wales. Saat ini, PCIM Australia sedang merintis berdirinya Muhammadiyah Australia College dan juga menjalankan aktivitas dakwah berupa kajian bulanan, pengumpulan dana untuk Lazizmu dan lain sebagainya di Pusat Dakwah Muhammadiyah Australia. 

Muhammadiyah di Eropa juga berkembang pesat di Jerman. Saat ini, PCIM Jerman Raya mengembangkan dakwahnya hingga di negara-negara sekitar Jerman seperti Austria, Belgia, dan Polandia sehingga PCIM Jerman menambahkan identitas “Raya” pada dirinya sehingga menjadi PCIM Jerman Raya. 

Di Jerman, selain PCIM aktif dalam mengembangkan dakwah seperti Pengajian Online Uni-Eropa (PENNA) serta safari dakwah tokoh internasional, juga ada Tapak Suci Jerman di bawah Binaan Pendekar Joko Suseno dan Lazismu Jerman yang rutin mengelola Gerakan Infaq Satu Euro (GIRO), zakat fitrah, qurban, serta bantuan untuk mendukung misi kemanusian (Al-Hamdi, 2019: 253-254).

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3

Daftar Isi dan Spesifikasi Buku

Buku ini terdiri dari V bab yang ditulis langsung oleh pelaku sejarahnya

  • Cetakan, I Januari 2022
  • Jumlah Halaman xiv + 144
  • Ukuran 14,8 x 21 cm
  • Kertas Isi HVS 70 gram (Hitam Putih)
  • Kertas Cover Ivory 230 Gram (Laminasi Doff)
  • Finishing Jilid Lem Panas (Soft Cover) dan Shrink (Bungkus Plastik)

Rp 84,000

Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim

  • Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim
  • Klik Tombol Beli Sekarang untuk Melanjutkan Pembelian

Tentang Penulis

Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA

Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIPOL, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan konsentrasi ilmu politik terutama terkait isu partai politik, pemilu, demokrasi serta Islam dan politik. Karena itu, mata kuliah yang diampunya antara lain: Studi Partai Politik, Tata Kelola Pemilu, Penelitian Kualitatif, dan Proses Legislasi. Pada tahun 2018-2021, dia pernah menjadi direktur International Program of Government Affairs and Administration (IGOV) UMY. Sejak 2021-2025, dia adalah Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Al-Islam Kemuhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FISIPOL UMY). Latar belakang pendidikannya, studi doktor di bidang ilmu politik diselesaikan di TU Dortmund University, Jerman (beasiswa BPPLN Kemenristekdikti RI, 2014-2017). Pendidikan sarjana dan masternya ditamatkan di UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada. Sebelum ke jenjang universitas, dia pernah menjadi santri selama enam tahun di Pondok Pesantren Modern Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada Spring Season 2018, dia pernah menjadi dosen tamu di Universitat Pompeu Fabra, Barcelona, Spanyol (Erasmus+ Grant) dan Asia University, Taiwan (Collaborative Grant, 2018). Pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022, dia juga menjadi dosen tamu di School of Government, Universiti Utara Malaysia (SoG UUM). Kini, dia menggagas pendirian pusat studi bernama PUSDEPPOL (Centre for Democracy, Election, and Political Parties).