Quiet Book Media Pengenalan Konsep Bilangan

Sejarah panjang pendidikan anak usia dini menunjukkan semakin meningkatnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap keberlangsungan generasi masa depan. Sebagai pembelajar yang aktif menggunakan panca indera dan sensori, anak usia dini akan membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman yang didapat dari lingkungan. Untuk itu pengenalan konsep dasar suatu disiplin ilmu terhadap anak usia dini dilakukan melalui pengalaman seperti: menghitung, mengukur, merasakan, dan menyentuhnya. Sehingga diharapkan kemampuan dan pengetahuan anak dapat dikuasai secara bertahap dan berkesinambungan.

Salah satu disiplin ilmu yang penting untuk dikenalkan sejak usia dini adalah matematika. Karena matematika adalah cabang ilmu yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang bahkan sejak sebelum ia lahir. Terbukti bahwa seorang ibu perlu menghitung usia kehamilan, menghitung hari perkiraan lahir, menimbang berat badan, juga mengukur tekanan darah untuk memastikan Kesehatan bayi dalam kandungannya. Sampai seorang anak lahir kemudian tumbuh dan berkembang, matematika selalu hadir di setiap jengkal kehidupannya.

Pengenalan matematika pada anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan mengingat karakteristik anak yaitu: belajar melalui bermain, belajar dari konsep yang termudah, dan belajar dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sebuah media yang mendukung diperlukan dalam proses pembelajaran tersebut. Untuk itu penulis melakukan sebuah penelitian dan menemukan sebuah media yang menarik untuk dikembangkan menjadi media pengenalan matematika pada anak usia dini. Media tersebut adalah quiet book bilangan. Sesuai dengan salah satu karakteristik anak usia dini, maka media ini mengajak anak untuk belajar tentang konsep termudah dalam matematika yaitu pengenalan bilangan. Melalui tulisan ini, penulis mengajak para pembaca baik guru, orang tua maupun pemerhati anak untuk mengenal lebih jauh tentang quiet book bilangan termasuk cara pembuatan serta penerapannya. Penulis berharap tulisan ini bisa memberikan kontribusi dalam pengembangan media pembelajaran khususnya untuk anak usia dini. Selain itu penulis berharap tulisan ini juga bisa mendorong para pembaca untuk menciptakan media-media pembelajaran yang lebih kreatif demi memajukan pendidikan nasional.