Picture Exchange Communication System (PECS) dan Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Autis
Buku yang mengupas tentang bagaimana Ilmu Psikologi serta kemampuan kebahasaan terkait dengan Anak Autis.

Bagaimana Kemampuan Berbahasa Anak Autis?
Perilaku kebahasaan pada anak khususnya anak autis, banyak dibicarakan dalam psikologi perkembangan anak. Bahasa merupakan modal utama dalam interaksi. Melalui bahasa, seorang anak dapat mengembangkan kemampuan sosial dengan orang lain, dan mengekspresikan pikiran. Bahasa juga merupakan indikator utama dalam perkembangan psikologis anak. Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak maupun perkembangan psikologis anak yang sangat mempengaruhi keberhasilannya menjalani pendidikan (Santrock, 2008).
Pengaruhnya pada anak usia dini terutama ketika anak akan memasuki sekolah dan berinteraksi dengan orang lain dan bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi menjadi sangatlah penting untuk mengungkapkan emosi, menyampaikan ide, pengetahuan dan pikiran yang dirasakan.
Sayangnya, sebagian anak mengalami gangguan dalam perkembangan bahasa. Gangguan perkembangan bahasa yang saat ini menjadi pusat perhatian adalah autisme. Komunikasi dan bahasa anak autis sangat berbeda dari anak-anak pada umumnya. Anak autis kesulitan dalam memahami komunikasi baik verbal maupun non verbal.
Di Indonesia autisme mendapat perhatian luas dari masyarakat maupun profesional, karena jumlah anak autis yang meningkat dengan cepat. Budhiman menyebutkan adanya peningkatan yang luar biasa. Bila sepuluh tahun yang lalu jumlah penyandang autis diperkirakan satu per 5.000 anak, sekarang meningkat menjadi satu per 500 anak, (Yayasan Autisma Indonesia, 2009).
Data pada tahun 2010, jumlah penderita autisme diperkirakan mencapai 2,4 juta orang, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Pada tahun tersebut jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,5 juta orang dengan laju pertumbuhan 1,14 persen. Jumlah penderita autisme di Indonesia diperkirakan mengalami penambahan sekitar 500 orang setiap tahun. Jumlah kasus autisme mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2008 rasio anak autis 1 dari 100 anak, dan meningkat dan cukup memprihatinkan pada tahun 2012 dengan jumlah rasio 1 dari 88 orang anak mengalami autisme. Jika tidak ditangani secara serius, penderita autis akan semakin banyak dan
tentunya akan menjadi masalah besar bagi perkembangan anak autis di Indonesia (Republika, 9 April 2013).
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI


Spesifikasi Buku

Cetakan I Februari 2023; 108 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS 75 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 100.000
Rp 86,800
Tentang Penulis

Fajar Transelasi, S.Tr.,M.AP.,CPFF
penulis menjadi tenaga pengajar di Sekolah Tingga Agama Islam Negeri (STAIN) penulis berhasil meraih gelar Megister Psikologi di Universitas Muhammadiyah Surakarta lalu melanjutkan pendidikan ke jenjang S-3 pada tahun 2010 di Universitas Negeri Malang, Jurusan Psikologi Pendidikan (PSP) dan meraih gelar Doktor pada bulan Juli 2014. Saat ini penulis mengemban tugas sebagai Dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, menjadi ketua Himpunan Psikologi Wilayah Kalimantan Barat (HIMPSI) periode ke- 2 dan sejak tahun 2005 menjadi ketua sekaligus pemilik Layanan Psikologi Terapan GHANDUR.