Istilah trophy wife semakin dikenal di tengah masyarakat modern, terutama karena tekanan budaya pop, media, dan perubahan sosial yang semakin memberikan sebuah penekanan pada status dan penampilan fisik. Banyak perempuan menghadapi dilema antara menjadi representasi status atau menemukan nilai sejati mereka. Judul ini menarik perhatian karena mengangkat isu nyata yang dirasakan banyak perempuan baik generasi milenial maupun Gen Z.
Buku ini menggabungkan perspektif sosiologis dengan pandangan Islam, sehingga memberikan wawasan yang seimbang dan mendalam. Sosiologi dapat menjelaskan dinamika sosial di balik fenomena ini, sementara pandangan Islam memberi panduan moral dan spiritual yang relevan.
Selain itu, buku yang ada di hadapan pembaca saat ini tidak hanya membahas mengenai trophy wife sebagai fenomena, tetapi juga mendorong diskusi yang lebih luas tentang konsep pemberdayaan perempuan. Ini membuka ruang untuk mengkaji ulang peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat, serta mendorong pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya kontribusi perempuan di luar penampilan atau status sosial semata.
Buku ini dapat membantu membongkar stereotip bahwa perempuan bukan hanya menjadi “hiasan” atau penanda dalam sebuah status, namun ingin memperlihatkan bahwa perempuan memiliki kapasitas dan nilai yang jauh lebih dalam. Hal ini dapat mengubah persepsi masyarakat dan mendorong pandangan yang lebih menghargai substansi diri perempuan, alih-alih penampilan
atau posisi simbolis.