PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MULTIKULTURAL
bagi yang ingin mengubah hidup yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Inilah saatnya. Now! Selamat menjadi diri sendiri.

Tujuan Belajar Filsafat
Indonesia, sampai bisa wujud sejak awal sampai kini hanya karena kebhinekaan atau keberagamaan. Dengan keanekaan itulah, sebagai bangsa kita dapat mencapai tahun ke-76. Namun, kesadaran itu kadang terganggu dengan eksistensi pandangan transnasional. Maka, referensi ini ditujukan untuk kembali meneguhkan bahwa multikulturalisme sesunggungguhnya adalah pondasi keindonesiaan kita. Tidak lagi sebagai semangat, apalagi jargon semata. Melainkan harus diteruskan menjadi aplikasi dan aktualisasi dalam kehidupan kebangsaan. Tidak terlepas di dalamnya, pendidikan Islam.
Pendidikan Islam Indonesia memiliki kekhasan tersendiri berbanding dengan negara lain dalam dunia Islam. Tidak saja berbentuk madrasah, tetapi beragam. Ini belum lagi adanya perjumpaan dengan etnisitas dan juga keberagamaan di masyarakat Indonesia. Walau dengan nama yang sama, madrasah atau pesantren, tetapi keduanya ketika berada dalam lingkungannya masing-masing memiliki corak tersendiri. Dapat dilihat madrasah di Bali, Papua, Manado, itu diantara madrasah yang juga memiliki aksentuasi lokal berbanding dengan madrasah di Jawa, Sulawesi, Lampung atau Sumatera. Lebih jauh kita lihat dayah di Aceh, surau di Minangkabau, keduanya juga memiliki kekhasan yang menjadi ekspresi dari lingkungan masing-masing. Sementara di Banjar, adanya halaqah atau majelis taklim yang diselenggarakan di masjid. Jamaah dari jauh, berdatangan untuk turut menimba ilmu.
Dalam pandangan-pandangan inilah, kemudian buku ini diwujudkan untuk memberi ruang bagi tersemainya pandangan keberagaman di pendidikan Islam. Dalam soal ideologis, tetap saja tunggal. Namun dalam praktik, begitupula dengan metode, akan mengalami adaptasi disesuaikan dengan kondisi kelembagaan. Hanya saja, penelitian ini dilaksanakan sebelum pagebluk covid-19. Bolehjadi dengan keterbiasaan menggunakan perangkat teknologi informasi memungkinkan pembelajaran di madrasah yang dibatasi sementara dalam jumlah, namun justru dapat mengjangkau peserta didik secara luas. Termasuk tidak adanya batasan usia dan juga lokasi.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI




Spesifikasi Buku

Cetakan I Juni 2023 ; 530 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi HVS 75 gram, hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 280.000
Rp 243,100
Tentang Penulis

Agus Pahrudin
Menyelesaikan Pendidikan S-1 pada Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung (dhi.UIN Sunan Gunung Djati Bandung), dengan Yudisium, Cum Laude (1989). Tahun 1997, melanjutkan studi S2 ke Universitas Pendidikan Indonesia atas Beasiswa TMPD/BPPS dan menulis Tesis “Relevansi Kurikulum Program D.II GPAI SD/MI dengan Tuntutan Kompetensi Profesional Guru PAI” (Yudisium, Sangat Memuaskan, 1999).
Ia, menyelesaikan Program Doktor (S-3) dalam bidang ilmu Pengembangan Kurikulum pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (IPK/Yudisium: 3,67 tahun 2010). Pernah melakukan Studi Banding Bidang Pendidikan ke UNISAINS Malaysia (2002) dan Singapore (2002), Short Course di Edith Cowan University, Perth Western Australia (2004), Studi Banding Pendidikan ke Universitas Kebangsaan Malaysia (2013), Universitas Antar Bangsa (IIUM) Malaysia (2009), Aucland University of Technology New Zealand (2013), Marmara University Istambul, Turkey (2014).
Pengalaman Pekerjaan/jabatan: Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Program Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, Sekretaris Jurusan PAI dan PLT. Ketua Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah, Sekretaris BP-KKN, Ketua PP-KKN IAIN/UIN Raden Intan Lampung, Senat Fakultas Tarbiyah dan Senat IAIN/ UIN Raden Intan Lampung. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat: Dosen Luar Biasa (DLB) FAI, FKIP dan Fak. Psikologi UM Lampung, Pembantu Dekan FAI UM Lampung, (1996- 2000) dan Dekan FAI UM Lampung (2000-2004). Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia, Provinsi Lampung (2005-2010), Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung (2005-2010), Ketua Majlis Dikdasmen Kota Bandar Lampung (2005-2010), Koordinator MONEV “Basic Education Project” (BEP) Departemen Agama R.I. (2000-2002), Majelis Pendidikan dan Pengajaran Agama (MP3A) Kanwil Departemen Agama Provinsi Lampung (2003-2006), Ketua “Madrasah Development Center” (MDC) Provinsi Lampung (2010-2015), Ketua HIPKIN (Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia) Provinsi Lampung, Pengurus Koalisi Indonesia Untuk Kependudukan dan Pembangunan Provinsi Lampung (2011-2014), Direktur Sub National Implementation Program (SNIP) Kerjasama Kemitraan Bidang Pendidikan antara Pemerintahan Australia dan Kementerian Agama R.I. di Provinsi Lampung (2014-2015) dan Ketua I ADRI (Perkumpulan Dosen dan Ahli Republik Indonesia) di Provinsi Lampung (2017-Sekarang).