Outcome-based education, didefinisikan oleh Spady (1994) dalam (Rao, 2020) bahwa sistem perguruan tinggi bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang dibutuhkan mahasiswa untuk berhasil dalam lulusan dengan gelar yang diinginkan sesuai bidangnya. Lebih lanjut, (Purwaningsih, 2020) OBE mengutamakan pendekatan pendidikan yang berorientasi pada hasil. Menurut (Shaheen, 2019) dijelaskan bahwa OBE adalah pendekatan berbasis kinerja untuk pengembangan kurikulum, pembelajaran yang berorientasi pada masa depan. Dengan demikian, OBE memiliki arti tentang dasar perencanaan kerangka kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan penilaian kemampuan mahasiswa dilakukan sebagai hasil dari sebuah proses pembelajaran.

Sesuai dengan pernyataan diatas, AUN-QA menekankan OBE dalam Panduan Evaluasi Program Studi Versi 4 (2020) yang menjelaskan bagaimana definisi, mengatur dan merancang kurikulum berdasarkan segala kebutuhan mahasiswa untuk menyelesaikan proses pendidikan. Dapat dikatakan, OBE sebagai sebuah strategi untuk dilakukan dengan tujuan hasil pembelajaran mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap mahasiswa yang perlu dicapai sebagai sebuah kompetensi. Titik awal perancangan kurikulum adalah hasil pembelajaran yang diharapkan, untuk dikembangkan berdasarkan kebutuhan pemangku kepentingan. Hasil pembelajaran harus ditulis sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat diamati dan hasil diukur serta dievaluasi.

Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad-21 yang diiringi dengan
revolusi industry 4.0, tentunya membuat pergruan tinggi sebagai salah satu pencetak SDM juga perlu adanya penyusesuain dalam pengembangan kurikulum. Hal ini ditujukan untuk menghasilkan
lulusan yang memeliki daya saing di dunia global. Saat ini kurikulum perguruan tinggi mulai beralih pada pendekatan Outcome Based Education (OBE).

OBE merupakan pendekatan kurikulum yang berfokus pada luaran/hasil. OBE tidak hanya pemaparan materi di kelas, tetapi juga berfokus pada persiapan lulusan agar memiliki kemampuan yang siap diaplikasikan dalam dunia kerja sesuai dengan capain lulusan masing-masing program studi. Oleh sebab itu Capain Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) harus spesifik terhadap konten materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosen dalam mata kuliah tersebut yang mengacu pada Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Salah satunya pada mata kuliah statistik Deskriptif. 

Buku ini hadir diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan pembelajaran statistik deskriptif untuk perguruan tinggi yang mengacu pada pendekatan OBE. Buku ini terdiri dari beberapa sub-bab diantaranya terkait dengan Pengantar OBE, model-model pembelajaran statistik deskriptif dalam OBE, serta materi-materi dalam statisik deskriptif seperti pengantar statistik deskriptif, ruang lingkup statistik deskriptif, statistik deskriptif dalam penilaian dan penelitian.