Menuju Antropologi Islam; Budaya Lokal dan Islam

Buku yang menuntun Anda dalam memahami antropologi Islam. Antropologi bicara tentang manusia, dan manusia memiliki kebudayaan, sehingga antropologi lebih dikenal sebagai bicara tentang kebudayaan yang dimiliki manussia. Antropologi Islam merupakan kebudayaan manusia dalam kaitannya dengan Islam.

Antropologi Islam dan Budaya Lokal

Kata kebudayaan atau budaya ada yang memaknai sama, namun ada yang membedakannya. Pertama, Kedua kata (kebudayaan dan budaya) disamakan maknanya karena keduanya sama-sama berasal dari kata yang sama. Kebudayaan atau budaya berasal dari Bahasa Sansakerta yaitu: ‘buddhi’ atau ‘buddhayyah’ yang berarti ‘akal/budi.’ 

Jadi kebudayaan atau budaya berarti hal-hal yang terkait dengan akal/budi. Kedua, makna kebudayaan dan budaya berbeda. Budaya berasal dari kata ‘budi’ dan ‘daya.’ Artinya ‘daya dari budi yaitu cipta, karsa, dan rasa.’ Adapun ‘kebudayaan’ berarti ‘hasil cipta, karsa, dan rasa manusia.’ Dalam tulisan ini mengambil
pendapat yang pertama.

Dalam Bahasa Latin kebudayaan berasal dari kata ’culture.’ ‘Culture’ berarti ‘mengolah’, atau ‘mengerjakan’ (tanah, pertanian). Artinya, segala daya upaya dan tindakan manusia untuk mengolah tanah dan merubah alam. 

Secara terminologis terdapat perbedaan di antara para ahli, tergantung kepada latar belakang keahlian dan keilmuan mereka. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah: ‘keseluruhan gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangk kehidupan masyarakat yang dimiliki individu melalui proses belajar.’ 

Koentjaraningrat melihat kebudayaan itu sangat luas yang intinya mencakup 3 aspek yaitu ide atau gagasan, tindakan atau aktivitas dalam berbagai aspek, dan hasil karya manusia atau aspek
fisik.

Buku ini merupakan penuntun awal tentang antropologi Islam. Antropologi bicara tentang manusia, dan manusia memiliki kebudayaan, sehingga antropologi lebih dikenal sebagai bicara tentang kebudayaan yang dimiliki manussia.

Antropologi dan Islam merupakan dua entits yang saling berdialektik dalam kehidupan manusia (muslim). Karena itu antropologi Islam merupakan kebudayaan manusia dalam kaitannya dengan Islam.

Budaya lokal di sini dapat dimaknai sebagai budaya yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat lokal, baik dalam hal ide-ide atau filosofi, aktivitas maupun fisik yang ada dalam masyarakat setempat.

Ketika dikaitkan dengan Islam dapat dimaknai sebagai bagaimana antara kedua entitas tersebut saling berdialog dan mempengaruhi, sehingga melahirkan sebuah corak budaya yang berbeda dari asalnya.

Islam sebagai agama pendatang masuk ke dalam sebuah budaya lokal di suatu tempat saling beradaptasi. Adaptasi itu dapat Islam yang beradaptasi dengan budaya lokal, dapat juga budaya lokal yang beradaptasi dengan Islam. Hal ini tergantung kepada kuat-lemahnya pegangan terhadap budaya lokal dari masyarakat pendukung budaya lokal, juga tergantung kepada kuat-tidaknya enkulturasi yang dilakukan (ummat) Islam kepada pendukung budaya lokal.

Buku ini bagian awal menuju ke arah bahasan Antropologi Islam. Akhirnya semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin menelusuri hubungan dialektiakl antara budaya lokal dengan Islam, dan lebih luas lagi pembahasan Antroplogi Islam.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Februari 2025;  180 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu +– 3 hari setelah pembayaran.

Rp 130.000

Rp 113,400

Tentang Penulis

Nawari Ismail

Gelar doktor diperoleh dari Departemen Antropologi Universitas Indonesia. Sering melakukan penelitian yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan lainnya. Dia juga dikenal produktif dalam menulis buku.Penulis adalah dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis juga mantan Dekan Fakultas Agama Islam UMY, dan menjadi asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), serta reviewer penelitian yang akan didanai oleh DP2M Dikti Kementerian Ristek dan Dikti.