Menghidupkan Iman dan Spirit Melestarikan Lingkungan Alam
Menyajikan konsep iman yang diawali dengan mengenal konsep Allah sebagai pintu pembuka mengenal lingkungan alam.

Fondasi Hidup
Buku ini berawal dari pemikiran bahwa iman fondasi hidup dan kehidupan, bukanlah sesuatu yang statis atau mandeg. Akan tetapi, iman merupakan fondasi yang hidup dan dinamis serta menggerakkan seluruh potensi setiap pribadi, dari pendengaran, penglihatan, pikiran, kesadaran dan tindakan setiap orang.
Saat Lahir
Kapan Anda lahir dan siapa yang melahirkan? Pertanyaan ini tentu mudah dijawab. Sekarang ini, kita pasti tahu tanggal berapa, bulan apa dan tahun berapa kita dilahirkan. Tetapi, bagaimana keadaan kita ketika lahir dari rahim ibu? Siapa atau apa yang pertama kali Anda dengar, lihat dan rasakan?
Tentu saja kita belum tahu, apa yang terjadi pada saat itu. Karena pada saat kita lahir, pikiran, hati dan semua anggota tubuh kita belum berfungsi secara maksimal. Kendati beberapa saat setelah lahir, perlahan-lahan kita bisa melihat, mendengar dan marasakan sesuatu, tetapi kita belum dapat mengingat dan menyatakan ingatan itu melalui indera, misalnya: mulut belum bisa bicara, makan atau minum (umumnya baru bisa menangis), kaki belum bisa untuk berjalan, dan tangan belum bisa mengambil sesuatu.
Pendek kata, pada saat lahir kita belum bisa mendefinisikan apa saja yang ada atau terjadi di sekitar kita; siapa nama ibu yang melahirkan kita, siapa ayah dan siapa saja orangorang yang menyaksikan kelahiran kita. Ketika lahir kita belum tahu apa-apa.
Ketika lahir, secara fisik kita masih tergantung kepada orang lain, khususnya kepada ibu dan orang-orang yang terdekat dengan kita. Pada saat itu, kita belum bisa bicara, makan, minum, berjalan, bermain, bekerja, membaca, menulis dan sebagainya. Beberapa kemampuan itu apapun agama, bangsa, suku ataupun rasnya, akan bisa dimiliki yaitu berbarengan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Berbeda dengan binatang, seperti; kambing, sapi, kerbau, ayam dan lain-lainnya yang lahir sudah langsung bisa berjalan dan bisa makan atau menyusu sendiri.
Beberapa Wakru Berlalu
Bertambah hari, fisik manusia terus tumbuh dan berkembang; kaki, tangan dan anggota badan kita semakin kuat dan bertambah besar (berat). Kaki mulai bisa untuk berjalan, tangan bisa memegang atau mengambil sesuatu, mulut mulai bisa mengeja huruf, seperti; Aaa, Maa, Miii, dan sebagainya serta bisa bicara (tidak lagi sekedar menangis), mata bisa melihat apa saja yang ada di sekitarnya, telingan bisa mendengar suara.
Lama-kelamaan kita bisa mengetahui, “O ini ibu, ayah, kakak, ayam, kambing, sapi dan sebagainya”. Demikian juga, pikiran, perasaan dan keinginan ikut berkembang. Kita bisa berkomunikasi dengan orang lain, bisa muncul keinginan pada sesuatu, punya sifat, sikap dan sebagainya. Akhirnya, kita benar-benar menjadi manusia yang bisa berbuat apa saja yang kita mau dan kita inginkan.
Bersamaan dengan semakin sempurnanya fungsi tubuh kita, maka semakin jelas pula kepribadiannya (personality) nya. Setiap orang memiliki penampilan, sikap, sifat dan gaya hidup yang berbeda-beda.
Penampilan Manusia
Ada orang yang penampilannya menarik, simpatik, santun, lemah lembut, kreatif, dinamis, tahu tata krama-tata tertib, rapi, dan sebagainya. Tetapi ada juga yang penampilannya tidak menarik, urakan, liar, keras, kasar, sombong, menyebalkan, dan sebagainya. Demikian juga, dalam hal pengetahuan, ekonomi, dan profesinya, setiap orang juga berbeda-beda; ada yang berwawasan luas, terampil, kaya, prefesional, dan punya kedudukan terhormat, tetapi ada juga yang wawasannya terbatas, hidupnya dijerat kemiskinan, tidak terampil, tidak punya rumah, bahkan ada yang hidupnya menjadi pencuri, perampok, pencopet, pengemis dan sebagainya.
Iman
Iman itu bukan sekedar dijaga, tetapi yang lebih penting lagi adalah perlu dihidupkan agar terus menguat dan mampu menggerakkan pribadi untuk dapat melakukan tuntunan syari’at (ibadah) dan melahirkan perilaku (akhlak) yang terpuji. Lebih khusus lagi, akhlak dalam hubungannya dengan pergaulan manusia dengan lingkungan alam, yaitu kewajiban dan tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan alam. Seperti mencermati aneka ragam gejala atau fenomena diri manusia.
(M. Mahlani dalam bukunya)
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
Sambutan tentang Buku Ini
Untuk ini, Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyambut baik atas diterbitkannya buka berjudul, “Menghidupkan Iman dan Spirit Melestarikan Lingkungan Alam” yang ditulis oleh Muhammad Mahlani, S.Ag. M.Pd, Penyuluh Agama Islam Ahli Madya Kota Yogyakarta wilayah Kerja Kecamatan Mantrijeron.

Tema tentang iman dan lingkungan alam merupakan kajian yang strategis dan aktual untuk dapat dikembangkan oleh setiap Penyuluh Agama Islam dalam melaksanakan tugas bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat. Sebab, lingkungan alam adalah bagian dari makhluk ciptaan Allah yang secara teologis kedudukannya sama dengan makhluk manusia. Hanya saja, manusia sebagai makhluk yang beriman diberi tanggung jawab untuk mengelola lingkungan alam ini, sebagai bagian dari implementasi keimannya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

DAFTAR ISI
Bagian Pertama
Mengenal Allah Pintu Pembuka Mengenal Lingkungan Alam
(Pengantar, proses spiritual, proses sosio-kultural dan psikologis, Allah sebagai nama dzat Tuhan, media memahami adanya Allah, pintu menjelajahi lingkungan alam)
Sistem Keyakinan dalam Islam
(Mengapa perlu sistem keyakinan?, tauhid: sistem keyakinan yang hidup, pernyataan keimanan)
Implementasi Rukun Iman dalam Hidup Keseharian
(Belajar memahami iman, Rukun iman dan penterjehamannya, Karakteristik keimanan, menyikapi mengaut dan melemahnya iman)
Makna Syahadat (Pengantar, kedudukan syahadat, pengertian syahadat, kandungan syahadat, perbuatan membatalkan syahadat)
Mengenal Sifat-sifat Allah (Pengantar, cara memahami sifat-sifat Allah, sifat-sifat utama, derivasi sifat utama, sifat-sifat Allah sebagai penunjuk jalan, cita luhur yang harus dicapai manusia, menyikapi sifat-sifat Allah dan konsekuensinya)
Sumber Kebenaran dan Ilmu Pengetahuan
(Sumber kebenaran, semua ilmu bersumber dari Allah, pengetahuan manusia terbatas)
Cinta Kepada Allah Sumber Keberuntungan dan Kemenangan (Pengertian cinta, cinta kepada Allah dan makhluk, hubungan cinta kepada Allah dan kepada makhluk, orang-orang yang dicintai Allah)
Bagian Kedua
Meengenal Alam Semesta (Pengantar, bumi di antara planet-planet lain, makna alam semesta, alam semesta: karya agung Allah, hikmah penciptaan alam semesta)
Kejadian Alam Semesta (Pengantar, kejadian alam semesta dalam Al-Qur’an, pelajaran di balik kejadian alam semesta, penyelidikan terhadap alam semesta)
Keteraturan dan Keterukuran Alam Semesta (Pengantar, makna keteraturan dan keterukuran alam, karakteristik alam semesta, hikmah atau pelajaran bagi manusia, menjaga keteraturan alam)
Menyikapi Hukum (Pengantar, beberapa ciri dan sifat sunnatullah, sikap yang perlu dikembangkan)
Waktu Sebagai Bagian dari Hukum Alam (Waktu dalam hidup manusia, tidak ada waktu tanpa karya dan ibadah, tiga dimensi waktu, strategi memanfaatkan waktu)
Bersahabat dengan Lingkungan Alam (Lingkungan alam adalah karunia Allah, bersahabat dengan lingkungan, pelajaran di balik peristiwa)
Berakhlak Terpuji Terhadap Lingkungan Flora dan Fauna (Pengantar, pengertian lingkungan, flora dan fauna, prinsip-prinsip memperlakukan lingkungan flora dan fauna, berakhlak terpuji, menghindari akhlak tercela)
Spesifikasi Buku

Cetakan I Januari 2021; xvi + 198 hlm, ukuran 14,8 x 21 cm, kertas isi HVS 70 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim
Rp120.000
Rp95.900
Tentang Penulis

M. Mahlani
Menempuh studi di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga, selesai tahun 1995. Magister Pendidikannya diselesaikan dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa, pernah malang-melintang di berbagai organisasi kemahasiswaan baik di Intra maupun Ekstra Kampus. Sekarang ini, di samping meniti karir sebagai Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Kota Yogyakarta, juga menekuni dunia pelatihan, menjadi Sekretaris Eksekutif dan trainer di Bimasena Training Center Yogyakarta. Dalam kegiatan sosial, mendapat amanat sebagai sekretaris Yayasan Kesejahteraan Umat (YKU) Yogyakarta dan Yayasan Tritura Angkatan ’66 Yogyakarta.