Memulihkan Energi di Tanah Suci
Buku ini bukan sekadar catatan ilmiah, melainkan refleksi jiwa dari perjalanan yang penuh makna

Perjalanan ke Tanah Suci
Sebagai seorang ibu, istri, dosen, mahasiswi S3, sekaligus ketua organisasi, saya sering kali berada dalam pusaran tanggung jawab yang menuntut banyak energi fisik dan mental. Dalam kondisi tersebut, perjalanan ke Tanah Suci menjadi titik balik yang menyentuh nurani saya secara mendalam. Di sanalah saya menemukan kembali ketenangan, kekuatan, dan makna sejati dari hidup yang sering kali terlupakan dalam hiruk-pikuk dunia.
Tanah Suci bukan hanya tempat yang saya kunjungi untuk menunaikan ibadah, tetapi juga tempat yang menyembuhkan, menyegarkan jiwa, dan membangkitkan energi spiritual yang sempat memudar. Setiap langkah di sana membawa saya lebih dekat kepada Allah SWT, lebih dekat pada hati saya sendiri, dan lebih memahami hakikat kehidupan ini.
Melalui buku ini, saya ingin berbagi perjalanan tersebut kepada para pembaca. Saya berharap setiap kisah, refleksi, dan pelajaran yang tertuang di dalamnya dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan, serta menghadirkan kedamaian bagi siapa saja yang membacanya. Buku ini saya persembahkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang tidak terhingga, serta sebagai ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan saya selama proses ini berlangsung.
Semoga buku ini menjadi lebih dari sekadar bacaan. Semoga ia menjadi pengingat, penyemangat, dan sumber energi spiritual yang menuntun kita semua untuk senantiasa mendekat kepada Allah SWT dalam setiap fase kehidupan
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI


Spesifikasi Buku

Cetakan I, Juni 2025; 99 hlm, ukuran 14×20 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 150.000
Rp 70,000
Tentang Penulis

Syahdara Anisa Makruf
seorang perempuan Jawa yang sifatnya memadukan antara kelembutan dan kekuatan, menikah dengan seorang laki-laki Batak yang penuh cinta dan pengertian. Mereka dikaruniai dua anak yang menjadi sumber kebahagiaan dan motivasi dalam setiap langkah hidupnya. Di tengah peran sebagai ibu dan istri, Syahdara juga berprofesi sebagai dosen di Perguruan Tinggi Islam Tertua di Indonesia, dengan dedikasi yang tinggi dalam mendidik generasi penerus bangsa.