Memahami Deep Learning Tanpa Pening

buku “Memahami Deep Learning Tanpa Pening” dapat menjadi teman berpikir sekaligus panduan praktis bagi para pendidik yang ingin menghadirkan pembelajaran bermakna dan berdampak.

Memahami Deep Learning Tanpa Pening

Dunia pendidikan saat ini berada di tengah pusaran perubahan yang luar biasa. Teknologi berkembang pesat, informasi mengalir tanpa henti, dan tantangan kehidupan semakin kompleks. Di tengah dinamika ini, peran pendidik menjadi semakin krusial. Tidak hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai fasilitator, pembimbing, dan inspirator bagi generasi penerus.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami bacaan kompleks atau menyelesaikan soal numerik yang memerlukan penalaran. Data dari Rapor Pendidikan 2024 menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan, capaian literasi dan numerasi siswa masih berada pada kategori sedang. Sebagai contoh, capaian numerasi siswa SD umum mencapai 62,62%, SMP umum 65%, dan SMA umum 66,3%—belum ada yang melampaui ambang batas 70% untuk dikategorikan baik. (Pikiran Rakyat, 20 Maret 2025).
Kondisi ini menuntut adanya transformasi dalam pendekatan pembelajaran. Salah satu pendekatan yang relevan adalah deep learning atau pembelajaran mendalam. Konsep ini digulirkan oleh Mendikdasmen RI 2024-2029 Abdul Mu’ti. Pendekatan ini menekankan pada pemahaman konsep secara mendalam, keterkaitan antarmateri, dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata. Dengan deep learning, siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami, menganalisis, dan menciptakan. Deep Learning menjadi salah satu program prioritas Kemendikdasmen sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
Prinsip deep learning berakar pada gagasan bahwa belajar bukan sekadar mengingat, tetapi memahami, mengaitkan, menerapkan, dan merefleksikan. Prosesnya menekankan pentingnya keterlibatan aktif peserta didik, eksplorasi makna, kolaborasi, serta refleksi terhadap apa yang telah dipelajari. Sedangkan kerangka pembelajaran yang ditawarkan memberikan panduan praktis bagi guru untuk merancang kegiatan belajar yang memfasilitasi deep learning dengan cara yang kontekstual dan menyenangkan.
Keunggulan utama dari deep learning terletak pada kemampuannya menciptakan proses belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Tidak lagi sekadar “menghabiskan kurikulum”,
tetapi membangun pengalaman belajar yang membuat siswa merasa memiliki hubungan personal dengan materi yang dipelajari. Dengan pendekatan ini, siswa terdorong untuk mengembangkan berpikir
tingkat tinggi (higher-order thinking skills), seperti analisis, evaluasi, dan kreasi. Selain itu, deep learning mendorong munculnya berpikir kritis, kemampuan yang sangat penting di era informasi yang penuh disinformasi dan kompleksitas ini.
Namun, tentu saja transformasi ini tidak dapat terjadi tanpa peran aktif guru. Guru perlu menjadi fasilitator yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang menantang namun aman, terbuka namun terarah. Guru perlu berpindah dari peran sebagai penyampai informasi menjadi pengelola proses belajar yang mendorong eksplorasi, pertanyaan terbuka, dan pemaknaan.
Buku ini hadir untuk membantu para pendidik memahami dan menerapkan deep learning dalam proses pembelajaran. Kami menyadari bahwa istilah ini mungkin terdengar kompleks, namun melalui penjelasan yang sederhana dan contoh-contoh praktis, kami berharap pembaca dapat mengaplikasikannya dengan mudah.
Deep learning. Istilahnya mungkin terdengar “berat”, tapi jangan khawatir. Itulah mengapa buku ini diberi judul “Memahami Deep Learning Tanpa Pening”. Karena sejatinya, deep learning bukan soal memperumit pembelajaran, tapi justru membuatnya lebih bermakna dan berdampak.
Dalam buku ini, kami membahas prinsip-prinsip dasar deep learning, proses pelaksanaannya di kelas, dan kerangka pembelajaran yang dapat digunakan sebagai panduan. Kami juga menyajikan
strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, serta mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis siswa. Semuanya dibahas
dengan bahasa yang sederhana, penuh contoh, dan dekat dengan kenyataan sehari-hari para guru di lapangan.
Lalu, apa istimewanya deep learning? Banyak! Yang paling utama: pendekatan ini mampu menghadirkan pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Siswa tidak lagi
hanya menghafal materi untuk ujian, tetapi benar-benar paham, merasa terhubung dengan apa yang dipelajari, dan mampu mengaitkan pengetahuan itu dengan kehidupan mereka. Pembelajaran jadi proses yang hidup bukan rutinitas yang membosankan.
Selain dalam bentuk artikel, kami pun menyajikan bahasan terkait dengan deep learning dan 8 profil lulusan melalui pantun. Tujuannya untuk memberikan gambaran kepada pembaca bahwa menyajikan bahasan terkait kedua hal tersebut tidak harus menggunakan tulisan yang formal dan panjang lebar, tetapi juga bisa menggunakan pantun sebagai alternatif dengan gaya bahasa yang ringan dan menghibur.
Sebagai pendidik, kita memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Dengan memahami dan menerapkan deep learning, kita dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efektif
dan relevan dengan kebutuhan zaman. Seperti yang dikatakan oleh Ki Hadjar Dewantara: “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Mari kita bersama-sama merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat anak-anak melalui pembelajaran yang mendalam dan bermakna.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Juni 2025;  198 hlm, ukuran 15,5×23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 120,100

Tentang Penulis

Idris Apandi

Jabatannya saat ini adalah Widyaprada Ahli Madya di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat. Kecintaannya kepada dunia literasi menjadikannya pegiat literasi yang aktif menulis di berbagai media dan memberikan pelatihan menulis di berbagai forum. Dia pun saat ini menjabat sebagai Ketua Komunitas Pegiat Literasi Jabar (KPLJ). Ratusan artikel, puisi, dan pantun yang telah ditulisnya dan tersebar di berbagai media massa baik cetak maupun online. Riwayat pendidikannya yaitu; S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di STKIP Pasundan Cimahi lulus tahun 2003. S-2 Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di STKIP Pasundan Cimahi lulus tahun 2012. Tahun 2014 menempuh pendidikan S-3 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan di UPI.