LAYANAN INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (IDS) Solusi Gabung Data Spasial Pemerintah dan Crowdsourcing untuk Tanggap Darurat Bencana

Buku yang  berupaya menggabungkan data kerumunan dan data pemerintah pada skenario tanggap darurat bencana.

BAGAIMANA LAYANAN INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (IDS) Solusi Gabung Data Spasial Pemerintah dan Crowdsourcing untuk Tanggap Darurat Bencana?

Buku ini merupakan pengembangan dari dari disertasi penulis yang berjudul Penggabungan Data Spasial Pemerintah dan Data Crowdsourcing pada Aktivitas Tanggap Darurat Bencana Melalui Layanan IDS. Sebagaimana diketahui, pada saat tanggap darurat, petugas maupun relawan mengalami kesulitan dalam memperoleh data spasial yang menggambarkan kondisi terkini di lapangan. Selama ini, sumber data utama adalah data pemerintah, seperti peta demografi penduduk, peta bahaya, peta citra satelit, peta jalan dan bangunan, peta risiko bencana biasanya dapat diakses melalui Infrastruktur Data Spasial (IDS). Dalam situasi darurat, pemerintah sering menghadapi kendala dalam menyediakan data terbaru karena keterbatasan sumber daya. Sementara itu dengan tingginya penetrasi teknologi Web 2.0, produksi data oleh kerumunan daring (data crowdsourcing) melalui wahana media sosial dan peta daring berpotensi untuk membantu penyediaan informasi bagi aktivis kebencanaan. Penggabungan data pemerintah dan data crowdsourcing ini membutuhkan sebuah model kerangka kerja yang terimplementasi menjadi sebuah sistem, sehingga kebutuhan data spasial bagi aktivitas tanggap darurat dapat ditanggulangi.

Untuk menjawab persoalan penting tersebut, penulis melakukan studi dengan menjalankan beberapa langkah, yakni menetapkan tipe bencana, melakukan analisis kebutuhan, mendesain sistem, dan uji coba penggunaan. Tipe bencana adalah gempa bumi dan tsunami. Lokasi studi berada di Provinsi Sumatera Barat. Pada analisis kebutuhan dilakukan wawancara terhadap PUSDALOPSPB-BPBD dan lembaga swadaya masyarakat terkait kebencanaan. Selanjutnya observasi pada situs web terkait IDS dan Crowdsourcing di Indonesia. Survei daring dilakukan untuk memperoleh perspektif pengguna sistem. Analisis kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui persyaratan fungsional dan non-fungsional sistem. Desain sistem merujuk kepada siklus hidup pengembangan sistem. Tahap akhir adalah uji coba penggunaan oleh pelaku tanggap darurat dan perwakilan kerumunan daring sesuai skenario saat tanggap darurat bencana.

Hasil yang diperoleh untuk persyaratan fungsional adalah sistem tersebut harus memfasilitasi komunikasi dengan kerumunan daring, aksesibilitas ke data spasial pemerintah dan media sosial, membuat dan edit data, unggah data, respon terhadap data kontributor lain (komentar dan rangking), dan membuat peta kerja. Persyaratan non-fungsional menyatakan bahwa wahana media sosial, peta daring, aplikasi peranti bergerak, dan aplikasi web (Geoportal) sebagai antarmuka untuk berkontribusi. Hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem dapat dijalankan dan lebih dari 85% responden menyatakan puas dan sangat puas. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa model kerangka kerja dan aplikasinya telah terimplementasi dengan baik dalam upaya menggabungkan data kerumunan dan data pemerintah pada skenario tanggap darurat bencana.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Daftar Isi dan Spesifikasi Buku

Buku ini terdiri dari beberapa bagian pembahasan yang ditulis oleh para penulis dari beragam disiplin ilmu

  • Cetakan I, September 2022
  • Jumlah Halaman xxiv + 130
  • Ukuran 15,5 x 23 cm
  • Kertas Isi Bookpaper 57,5 gram (Hitam Putih)
  • Kertas Cover Ivory 230 Gram (Laminasi Doff)
  • Finishing Jilid Lem Panas (Soft Cover) dan Shrink (Bungkus Plastik)

Rp 127,000

Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim

  • Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim
  • Klik Tombol Beli Sekarang untuk Melanjutkan Pembelian

Tentang Penulis

Dr. Arie Yulfa, S.T., M.Sc