KOMUNITAS TERASING SUKU TO BALO: Konstruksi Sosial dan Upaya Mempertahankan Eksistensi

Mengungkapkan bagaimaa persepsi masyarakat terhadap pencitraan To Balo sebagai komunitas terasing dalam hubungan interaksi sosialnya, dikaji secara dialektis dan interpretatif!

SUKU TO BALO

Keragaman telah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Baik itu keragaman menyangkut suku, agama, dan ras. Keragaman ini tidak bisa dihindarkan karena telah ada bahkan sebelum Indonesia berdiri. Dengan demikian, keragaman telah menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Ciri khas inilah yang menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya.

Namun sayangnya, masih saja terdapat perilaku-perilaku dari sebagian warga masyarakat di bangsa ini yang tidak menghargai keragaman dengan memberikan citra negatif kepada kelompok masyarakat tertentu. Salah satu contoh yang juga diangkat dalam buku ini adalah citra negatif terhadap suku To Balo, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Padahal citra negatif ini tidak seharusnya disematkan kepada suku tersebut bahkan terhadap suku manapun. Hal ini disebabkan manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Masalah menarik yang dikaitkan dengan suku To Balo tidak saja berkaitan perbedaannya secara fisik dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Tetapi juga menyangkut eksistensinya dalam kehidupan sosial. Sebagaimana diketahui, komunitas To Balo memiliki keadaan fisik dan penggunaan bahasa yang berbeda jauh dari masyarakat Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Sedangkan dari kehidupan sosial wilayah domisili suku To Balo merupakan daerah yang sulit dijangkau. Jauh dari sarana dan prasarana publik seperti balai kesehatan, sekolah, dan sarana publik lainnya. Hal ini menyebabkan kondisi ekonominya untuk kelangsungan hidup anggota keluarga cukup memprihatinkan, serta terus menciptakan citra sosial “terasing” bagi komunitas tersebut. Oleh karena itu, aspek terpenting dari keberadaan komunitas To Balo di tengah-tengah berkehidupan masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru adalah proses-proses sosial yang mereka lakukan, dalam hal ini pola hubungan interaksi sosial dengan lingkungannya.

Buku ini berupaya mengungkap bagaimana persepsi masyarakat terhadap pencitraan To Balo sebagai komunitas terasing dalam hubungan interaksi sosialnya, mengemukakan upaya-upaya yang dilakukan To Balo dalam mempertahankan eksistensi keberadaan komunitasnya di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, dan mendeskripsikan berbagai faktor yang mendeterminasi keterasingan komunitas To Balo di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru.

(Pengantar Penulis dalam buku Komunitas Terasing Suku To Balo )

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Bab 1

PENDAHULUAN (Citra Negatif Komunitas To Balo, Bagaimana Buku ini Ditulis?)

Bab 2

MEMAHAMI KONSEP KOMUNITAS TERASING (Konstruksi Analitik tentang Masyarakat dan Komunitas Terasing, Dinamika Proses Sosial dalam Komunitas Terasing, Faktor Determinan dalam Proses Sosial Komunitas Terasing, Kerangka Konsep Komunitas)

Bab 3

SUKU TO BALO SEBAGAI KOMUNITAS TERASING (Mengenal Suku To Balo, Citra To Balo sebagai Komunitas Terasing dalam Hubungan Interaksi Sosial, Upaya Komunitas To Balo dalam Mempertahankan Eksistensinya, Faktor-Faktor Determinan Keterasingan To Balo)

Bab 4

KOMUNITAS TO BALO DALAM KONSTRUKSI SOSIAL: SEBUAH ANALISIS (Pencitraan Komunitas To Balo, Eksistensi Keberadaan To Balo)

PENUTUP

Spesifikasi Buku

Cetakan I April 2021; viii + 66 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS 70 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim

Rp120.000

Rp72.700

Tentang Penulis

PENULISIrwan Nur, S.Sos., M.Pd.

Lulusan S1 di Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar (FIS UNM) Tahun 2009, Lulus S2 di Program Studi Pendidikan IPS Kekhususan Pendidikan Sosiologi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar tahun 2013. Saat ini sebagai Dosen Tetap di Program Studi Pendidikan Sosiologi Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha. Pernah menjadi Dosen di Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Megarezky Makassar.

I Gusti Made Arya Suta Wirawan, S.Hum., M.Si.

lulus sarjana filsafat Universitas Indonesia pada tahun 2008 dan lulus magister sosiologi di perguruan tinggi yang sama pada tahun 2012. Sejak 2015 menjadi dosen tetap merangkap sekretaris jurusan di Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sejarah Sosiologi dan Perpustakaan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Bali. Selain mengajar juga aktif dalam kegiatan Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa tingkat Universitas. Kajian akademik berfokus pada bidang sosiologi politik dan identitas serta kajian sosial budaya masyarakat kontemporer. Selain sebagai akademisi kampus, hingga kini secara intens ikut serta di dalam aktivitas kepemudaan bersama pemerintah Kabupaten, serta banyak terlibat di dalam pengembangan Mata Kuliah Wajib Kurikulum arahan Kemendikbud.

Lola Utama Sitompul, S.Sos., M.Si.

Lulusan S1 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) pada tahun 2009 dan S2 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada tahun 2018. Saat ini menjabat sebagai salah satu Dosen Tetap di Program Studi Pendidikan Sosiologi Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha. Pernah menjadi guru untuk mata pelajaran Sosiologi di Sekolah Pelangi Kasih Jakarta.