Kesultanan Bacan: Dinamika Kekuasaan, dan Kosmopolitanisme Ekonomi Global

Buku ini dapat menjadi solusi dalam aspek pengembangan ilmu pengetahuan berbasis kearifan lokal bagi generasi saat ini dan generasi yang akan datang

Kesultanan Bacan

Bacan merupakan salah satu pulau besar di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara yang memiliki
bentangan luas wilayah 2.053 Km2, dan terletak di bawah garis khatulistiwa pada 127-1280 bujur Timur dan 5-100 Lintang Selatan. Pulau Bacan berbatasan dengan: Utara dengan Pulau-pulau Kayoa dan Gurici; Selatan dengan Pulau-pulau Obi; Barat dengan Laut Maluku; Timur dengan Selat Patentie dan Halmahera Bagian Selatan. Pulau Bacan terdiri dari empat pulau besar dan 86 puau kecil dan pulau karang. Empat pulau besar memiliki luas, masing-masing adalah : Bacan (236.675 Ha); Kasiruta (54.425 Ha); Mandioli (21.875 Ha), dan Batang Lomang (3.150 Ha).
Sebelum dikenal nama Bacan, dahulu kala sebelum Agama Islam masuk ke daerah ini, orang mengenal dengan nama aslinya yaitu Seki, sesuai dengan nama gunungnya. Sesudah agama Islam masuk yang dibawa oleh anak Sultan Bakir di Kasiruta, yaitu seorang perempuan bernama Hakoetjinta pada awal abad ke-13, nama Seki berganti menjadi Bayan atau Babayan. Bayan dalam bahasa Arab berarti “pengetahuan”. Dari Babayan, kemudian penyebutannya dipengharuhi oleh bahasa Cina, Spanyol, dan Portugis yang akhirnya menjadi nama Bacan sampai sekarang (Syah, 2015:3-4).
Pada tahun 1137 H atau tahun 1721 M, daerah ini sangat ramai dengan lalulintas perdagangan dunia yang memasuki
kawasan tersebut. Hal ini mengharuskan Sultan Nasaruddin pada waktu itu untuk mengangkat seorang Pandu Laut
guna memandu kapal-kapal niaga untuk merapat ke dalam areal pelabuhan. Pada zaman itu pula sudah dikenal adanya ‘duane’ di daerah pelabuhan, untuk kepentingan pemasukan kas Kesultanan. Kesultanan Bacan saat itu telah mencapai tingkat kemajuan pada matra kelautan yang ditandai adanya Pandu Laut dan Bea Cukai. Kebutuhan akan Pandu Laut menunjukkan ramainya perdagangan yang saat itu didominasi pedagang Cina, Arab, Belanda, dan lain-lain.
Pandu Laut pertama bernama Molodjunga yang diberikan gaji sebesar lima real, dengan tugas antara lain : memandu kapal keluar masuk pelabuhan dan memasang lampu lentera di tiang dalam areal pelabuhan sebagai tanda (semacam rambu-rambu laut), agar pada waktu malam terlihat jelas dari laut. (Syah, 2015:4).

Baca Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Dafatar Isi 2
Daftar Isi 3
Daftar Isi 4

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Januari 2025;  306 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Tentang Penulis

Ali Lating

Menyelesaikan pendidikan S1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) (1989). Tahun 2005 diterima sebagai Dosen Kopertis Wilayah XII dan ditempatkan di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.
Tahun 2009 melanjutkan Program Magister (S2) Jurusan Politik Pemerintahan (JPP) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2011). Selain mengajar, sejak 2007 Terlibat dalam Program Pemberdayaan Masyarakat sebagai Manager Legal Empowerment and Assistance for the Disadvantage (LEAD) Project. Kerjasama GOCEFA – BAPENAS – UNDP Indonesia, (2007 – 2009). Terlibat dalam berbagai kegiatan training / seminar/workshop/Lokakarya : Training Civic Education for
Future Indoneisa Leaders (CEVIL), USC Satu Nama Jogjakarta, (2004). Workshop Pengembangan Strategi Nasional Akses terhadap Keadilan, UNDP Indonesia, Makassar 2008. Semiloka Nasional Gerakan Memperjuankan Undang –Undang Desa Diselenggarakan Oleh PSPK UGM-IRE-STPMD”APMD” Yogyakarta 2010. Pelatihan Penguatan Kapasitas Pembela HAM Di Indonesia Untuk Isu HAM dan Reformasi Sektor Keamanan, IMPARSIAL Periode VII Jakarta 2013. Workshop
Program Penelitian Politik Uang, Dinamika Elektoral dan Pemilu Legislatif 2014 Di Indonesia UGM Yogyakarta 2014. Workshop Inventarisasi Pengetahuan bersama Para Pemerhati Desa tentang Model Perencanaan dan Penganggaran Desa secara Partisipatif diselenggarakan di : Percik Salatiga, 2016.
Pemberdayaan ekonomi Masyarakat Kota Ternate 2023. Terlibat dalam sejumlah kegiatan di antaranya : Tim Asistensi Penyusunan Standar Operasional Prosedur Unit Pengaduan RSU Hasan Boesiri dan RSU Jailolo Halmahera Barat (2017). Kepala Bidang Pemuda Dan Pendidikan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Maluku Utara Periode pertama 2019-2021 dan periode ke Dua 2022-2024. Periode ke Tiga 2025-2028. Tim penyusunan materi debat kandidat tahap
I Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmaheras Selatan Tahun 2020. Pengurus Wilayah Maluku Utara Dosen Muslim Indonesia periode (2018-2023). Pengurus ICMI Orwil Maluku Utara 2021-2026. Terlibat dalam sejumlah riset antara lain : Baseline Survey Maluku Utara, UNDP Indonesia (2008). Peneliti lokal dalam Studi Transparansi dan akuntabilitas Pengelolaan Biaya dan Logistik Pemilu / Pilkada Di KPU/ KPUD (Pemilu 2004/ PILKADA 2007) GOCEFA- SEKNAS
FITRA Maluku –Utara (2008). Survey Pemetaan Potensi dan Sumber Konflik di Provinsi Maluku Utara Kerja sama KESBANGPOLDANLINMAS Provinsi Maluku Utara (2013). Karya dalam bentuk buku yang telah dihasilkan : Indonesia di Perbatasan dan Kepulauan. (2014). Problematika dan Isu Politik Lokal Maluku Utara (Edisi Revisi 2021). Covid 19 dan Governability (Edisi Revisi 2021), Kearifan Budaya Lokal Indonesia Timur. (2021), Konflik Perebutan Ruang Hidup (Suatu Pendekatan Kebijakan dan Konsensus, 2021). Profil Provinsi Maluku Utara (2021). Jelajah Pulau Maitara (2021), Pemimpin Ideal (Catatan Untuk Pemimpin Maluku Utara, 2023), Partai Politik Pemilu dan Oligarki di Indonesia (2023), dan terlibat sebagai tim periset dan penulis untuk buku : Empat Kesultanan dan Peradaban Maluku Utara
(2024). Memperoleh penghargaan : Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun Pengabdian.

Fahrul Abd Muid

Dosen IAIN Ternate, Maluku Utara, kelahiran Desa Kukupang, Kecamatan Kepulauan Joronga, Kabupaten Halmahera Selatan, pada 6 Juni 1980. Ia
merupakan putra keenam dari sepuluh bersaudara dari pasangan suami-istri Abd. Muid bin Abdullah dan Hj. Boki H. Wahab binti Marjan.
Ayah Fahrul merupakan lulusan Mua‘llimin Madrasah Al-Khairaat Palu Sulawesi Tengah yang diajarkan langsung oleh al- ‘allamah al-habib ‘Idrus bin Salim al-Jufri atau sering disebut murid-muridnya Guru Tua. Fahrul menikah dengan Siti Mutiah, S.Pd.I, M.Pd, seorang gadis cantik berasal dari Betawi Kota Depok, Jawa Barat. Siti Mutiah, S.Pd.I merupakan alumni Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan menamatkan S2 di IAIN Ternate. Dikaruniai tiga
anak laki-laki; Fazlur Rahman bin Fahrul; Al-Thafur Rijal bin Fahrul, dan Fachri Muhammad Sa‘id bin Fahrul. Fahrul Menyelesaikan SDN Kukupang (1995), Madrasah
Tsanawiyah Mardhatillah Pulau Gebe (1997), Madrasah Aliyah Mardhatillah Pulau Gebe (2000). Sarjana S1 Tafsir- Hadith Jurusan Ushuluddin STAIN Datokarama Palu (2004). Magister ‘Ulumul Qur’an Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta (2008). S3 Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017). Tamat dari Pondok Pesantren Mardhatillah Pulau Gebe dibawah asuhan Dr. (HC). KH. Muhammad Said Abdullah selama 6 tahun. Pengurus Cabang
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Palu (2001), Pengurus Koordinator Cabang PMII Sulawesi Tengah (2002), Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB. PMII 2008-2011). Sekretaris Wilayah Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Maluku Utara
(2015-2019), Ketua Lajnah Pertanahan dan Perwakafan PW. NU Maluku Utara (2017-2022). Pengurus Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Maluku Utara (2017-2022). Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara Periode tahun 2018-2023. Tim Pemeriksa
Daerah (TPD) DKPP tahun 2018-2019, menjadi Koordinator/ Sekretaris Sentra Gakkumdu Provinsi Maluku Utara, dan Sekretaris ICMI Orda Kota Ternate Periode 2023-028. Selain dikenal sebagai Dosen PNS di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ternate, Fahrul juga aktif menulis di media koran lokal Malut Post, Media Online Detik Indonesia, Media Online alafaNews.com, dan Media Online pikiranpost.com, berbagai tulisannya di antaranya tentang, “NU dan Pasangan Capres-Cawapres 2024”. “Netralitas ASN dalam Realitas Pemilu 2024”, “Demokrasi Sembako Pemilu 2024”, Mangko Putih Pilpres 2024”, “Kampanye Berakhlak”, “Mahalnya Suara dalam Pemilu”, “Kepalsuan dalam Pemilu”, “Hukum Islam bagi Pencuri Suara dalam Pemilu”, dan lain-lain. Fahrul juga menulis buku “Ayat-
Ayat Kelautan dalam Tafsir Al-Mishbah” (2021). Fahrul mengampu mata kuliah berdasarkan Sertifikasi Dosen bidang kepakarannya “Ulumul Qur’an.” Juga pernah melakukan penelitian Pengabdian Masyarakat di Kota Ternate : “Kehidupan Umat Beragama di Kota Ternate; Antara Harapan dan Kebijakan.” Potret Keberagamaan Suku Bajo di Desa Kukupang Kab. Halmahera Selatan.” Doktrin Ayat-ayat Jihad Menurut Islam Nusantara.” Jihad dalam Perspektif Ulama Nusantara. Dan, sebagai salah satu peneliti dan penulis dalam Buku Empat Kesultanan dan Peradaban Maluku Utara.[]

Herman Usman

kelahiran Bitung dan dibesarkan di Tobelo, 56 tahun lalu, sebelumnya bekerja sebagai jurnalis pada Tabloid Mingguan Ternate Post (2000-2003) dan Tabloid Aspirasi (2005-2007). Kini aktif sebagai dosen tetap pada Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) dan Dosen
Pascasarjana UMMU. Herman menyelesaikan studi S1 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Pattimura, Ambon (1994), S2 Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (2005), dan S3 Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (2015). Semasa kuliah, aktif sebagai Sekretaris Umum HMI Cabang Ambon (1993-1994). Selain kesibukan mengajar, meneliti, dan menulis, juga memimpin lembaga Center For Development Studies (CEFORDES) UMMU, dan aktif sebagai Sekretaris ICMI Orwil Maluku Utara (2021- 2026). Aktif menulis di Malut Post, Republika, dan media online. Karya dalam bentuk buku yang telah dihasilkan di antaranya : Damai Yang Terkoyak, Catatan Kelam dari Bumi Halmahera (2000), Potret Gelisah Negeri Pinggiran, Catatan Kritis Atas Maluku Utara (2005); Pemberontakan Kata-Kata, (2003); Kesaksian Intelektual (Paramadina, 2005); Ruang Kata/Ruang Kita (2010), Pembangunan : Antara Kontestasi dan Komodifikasi (2010); Transformasi Sosial Masyarakat
Pulau, Dinamika, Perspektif, Kritik, (2017/2018) dan sebagai salah satu penulis dalam buku Mozaik Rempah (2023). Saat ini terlibat sebagai salah satu periset dan penulis buku Empat Kesultanan dan Peradaban Maluku Utara.

Sandi Alim

belajar sosiologi di Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dengan melakukan penelitian tentang relasi nilai Fagogoru dalam pelestarian lingkungan di Halmahera Tengah. Sandi juga aktif di WALHI Maluku Utara dan Puskalogi (Pusat Kajian Sosiologi) Maluku Utara, sekarang aktif sebagai pengurus ICMI Orwil Maluku Utara. Saat ini Sandi terlibat dalam riset dan penulisan buku Empat Kesultanan dan Peradaban Maluku Utara

Syaiful Bahry

Menyelesaikan S1 Psikologi di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (2008), lalu melanjutkan Studi S2 Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2009). Sejak 2012, Syaiful aktif sebagai dosen tetap pada Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara. Selain mengajar, Apul, demikian sapaan akrabnya, aktif menulis, meneliti, dan mengisi forum-forum ilmiah di Maluku Utara. Saat ini Apul aktif sebagai pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku Utara.Apul juga berhimpun pada Organisasi profesi Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Maluku Utara, saat ini diamanahi sebagai Ketua Umum Pengurus HIMPSI Wilayah Maluku Utara.
Syarif Abdullah, merupakan seorang pendidik, dan aktif menulis di media lokal, selain itu, Syarif juga dikenal sebagai Ketua GP Anshor Kota Ternate. Syarif juga terlibat aktif sebagai salah satu periset dan penulis dalam buku Empat Kesultanan dan Peradaban di Maluku Utara

Syarif Abdullah

Tahun 2012, Syarif melanjutkan studi di Universitas Khairun mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), selesai tahun 2016. Tahun 2017 mengambil studi S2 dengan konsentrasi Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan selesai tahun 2021. Selama menjadi mahasiswa, Syarif aktif di organisasi. Pernah menjadi ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Khairun (2015), Pengurus Cabang PMII Kota Ternate (2016-2017). Wakil Sekretaris Ikatan Alumni PMII Kota Ternate (2021-sekarang), Waki Sekretaris IKA PMII Maluku Utara (2019-2021), Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maluku Utara (2021), Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Ternate (2022-sekarang). Selain menjalankan tugas
sebagai guru, Syarif aktif menulis di media lokal Malut Post tentang tentang pendidikan dan politik. Salah satu opininya di Malut Post berjudul : Politik dalam Dimensi Akal, Qalbu dan Nafsu (2018), Memupuk Akal Budi Siswa (2019), Membangun Kecerdasan Ilmiah dan Amaliah di Sekolah Dasar (2019),
Pendidikan Karakter Melalui Budaya Sekolah (2019), Peran Orang Tua dalam Mendorong Pendidikan Berkarakter (2020), Budaya Menulis di Sekolah (2020), Punishment Positif (2020), Kunci Belajar Jarak Jauh (2020), Interpretasi Prodi Walikota Terpilih (2021), Penguatan Ekoliterasi di Sekolah Dasar
(2021), Guru dan Janji Kemerdekaan (2021), Kota Literasi (2021), Transisi Belajar Online ke Ofline (2022), Menjaga Adab Demokrasi (2023), Membahagiakan Belajar (2023), Polarisasi Elit dan Retorika Pemimpin:Dampak Politik Identitas (2024), Kausalitas Perundungan (2024).[]