Guru sangat menentukan kualitas pendidikan. Sebab guru adalah tulang punggung dalam dunia pendidikan. Menulis, adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh guru. Dengan menulis, guru turut serta mendukung gerakan literasi yang menjadi ruh dunia pendidikan. Gerakan literasi ini sejalan dengan pembangunan kualitas pendidikan bangsa ini. Pembangunan kualitas pendidikan dapat terlaksana dengan baik dengan adanya dukungan dari gerakan literasi ini. Inilah urgensi guru menulis sebagai bagian dari gerakan literasi.

Guru menulis sebagai bagian dari gerakan literasi ini setidaknya tercermin dalam buku ini, Guru Menulis: Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Menulis Karya Ilmiah. Meski tidak secara khusus membahas guru menulis sebagai sebuah gerakan, buku ini tentu saja sangat mendukung gerakan guru menulis. Sebab pengembangan instrumen penilaian kemampuan menulis karya ilmiah sebagaimana yang dibahas dalam buku ini, sangat mendukung gerakan guru menulis. Kita tentu layak untuk merayakan atas terbitnya buku yang ditulis oleh Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd., Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kepulauan Bangka Belitung serta dosen di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung ini.

Buku ini mengkaji dan mengembangkan instrumen penilaian keterampilan menulis bagi guru-guru terutama di tingkat sekolah dasar dan menengah. Dengan instrumen ini diharapkan dapat membantu guru mengetahui keterbatasan keterampilan menulis, sehingga mampu mengarahkan dan menumbuhkan pemikiran untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.

Pembahasan dalam buku ini penting mengingat kajian mengenai instrumen buku sudah banyak dilakukan tetapi khusus untuk pengembangan instrumen kemampuan karya tulis ilmiah yang berupa karya tulis atau makalah untuk guru belum pernah dilakukan. Kalaupun ada, tidak secara utuh mengembangkan instrumen menulis, misalnya Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang dibuat oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Buku ini ditulis dalam enam bab pembahasan. Bab pertama membahas pendahuluan yang menjadi latar belakang penulisan buku ini. Bab kedua mengulas tentang karya tulis ilmiah dan penilaiannya. Konstruk pengembangan instrumen kemampuan menulis karya ilmiah guru dibahas dalam bab ketiga buku ini. Sedangkan bab keempat mengulas tentang proses pengujian Instrumen. Pembahasan yang tidak kalah menarik disajikan pada bab empat yakni tentang instrumen penilaian kemampuan menulis karya ilmiah guru. Bab terakhir menyajikan kesimpulan dari buku ini.

(Pengantar Editor dalam buku Guru Menulis: Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Menulis Karya Ilmiah)