GELAS YANG SELALU PENUH Kisah Inspiratif tentang Makna Rezeki

Kisah di buku ini adalah pengalaman pribadi penulis berkaitan dengan misteri rezeki yang tidak terduga.

Bagaimana Hakikat Rezeki ?

Rezeki bagi saya bukanlah selalu berbentuk uang atau materi yang berlimpah. Bertemu dengan orang baik, mendapat kemudahan dalam melakukan suatu urusan, atau dilindungi dari hal buruk juga termasuk rezeki yang tidak ternilai. Banyak hal “ajaib” di kehidupan saya yang bila dinilai dengan logika manusia sepertinya mustahil terjadi, tapi ternyata dapat terjadi dengan kuasa Allah. Dari sekian banyak cerita dalam hidup, kisah ini salah satu yang berkesan dalam bagi saya karena saat itu saya betul-betul merasa Allah sangat dekat hamba-Nya.

Tahun 2007 boleh dibilang adalah tahun yang sangat “baru” bagi saya. Pada tahun tersebut saya menikah dengan jodoh saya yang tidak dikira sebelumnya. Pascamenikah, dengan kondisi saya baru resign dari pekerjaan dan suami yang baru menjadi PNS dengan gaji di bawah 1,5 juta, pemasukan saat itu tentu hanya cukup untuk makan dan kebutuhan pribadi saja. Tapi, kami yakin bahwa rezeki orang
yang menikah itu selalu ada. Bismillah babak baru dalam kehidupan kami pun dimulai dari sini.
Setelah menikah, saya tinggal di mes tempat suami menjalani dinas. Di situlah kehidupan saya sebagai istri dimulai. Suatu hari, saya melihat uang yang tersisa di dompet hanya tinggal 20 ribu, dan itu masih pertengahan bulan. Saya menangis saat itu, karena merasa tidak pernah “semiskin” ini dan berpikir uang itu tidak akan cukup sampai akhir bulan.

“Mau makan apa sampai akhir bulan nanti?” pikir saya. Suami terlihat berkaca-kaca dan meyakinkan saya dengan lembut,
“Insyaallah nanti Abang cari, ya Sayang … jangan nangis lagi ya, ” dia pun pergi ke kantor. Selepas suami pergi, saya mengambil wudu dan salat Duha. Saya tidak tahu apa yang melandasi saya untuk salat Duha, yang jelas saat itu, saya ingin bercerita dan menangis sejadi-jadinya. Tapi, saya sudah bertekad tidak mau bercerita kepada orang lain apa pun kesulitan yang saya alami, terutama kepada orang tua saya. 

Pada akhir salat saya menangis, tapi bukan lagi karena merasa menjadi orang “termiskin” di dunia, tapi menyesali kenapa saya menangis di depan suami yang akhirnya menyusahkan hatinya. Selepas salat, hati saya menjadi plong dan segera melakukan kesibukan domestik seperti biasa. Siang hari, saat suami pulang dari kantor saya melihat matanya yang berbinar dan langsung memeluk saya. Saya yang menyambutnya agak bingung kenapa dia sangat bersemangat. “Alhamdulilaaah … kita kaya lagi!” serunya dengan gaya khasnya.

Saat saya masih bingung dengan perkataanya, ia segera mengeluarkan uang 200 ribu.
“Alhamdulilah, tadi dapet honor kegiatan, yuk kita turun ke Banda Aceh, Sayang mau makan apa?” ajaknya prnuh canda, seperti kebiasaanya yang selalu berusaha untuk menyenangkan hati istrinya. Saya yang melihat uang itu menahan tangis. Masyaallah …betapa mudahnya Engkau memberikan apa yang saat itu dibutuhkan oleh hamba-Nya. Saya menangis bukan karena jumlah uang yang 10 kali lipat dari yang saya punya sebelumnya, tetapi begitu takjub dengan kejadian yang begitu cepat. Baru tadi pagi saya menangis saat salat Duha, tiba-tiba zuhur sudah dibalas Allah dengan nikmat yang luar biasa. Saya merasa seperti anak kecil yang menangis karena sebuah permennya hilang, dan tiba-tiba diganti dengan sebungkus permen. Bagi Sebagian orang mungkin 20 ribu tidak seberapa, tetapi bagi saya saat itu, lebih dari sekadar cukup karena cara datangnya yang sangat indah.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3

Spesifikasi Buku

Cetakan I Maret 2023;  250 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi HVS 75 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 105,300

Tentang Penulis

Lukmanul Hakim, dkk

Ayah dari putri generasi Z dan owner Mlèthik Group ini memiliki ketertarikan dengan aktivitas pemberdayaan keluarga, memiliki hobi membaca, menulis, dan cangkruk. Saat ini sedang berminat menyunting tulisan-tulisan teman yang berniat membukukan karyanya. Penulis buku Lorong Hikmah & Petualangan dan Becermin kepada Anak— Belajar dari Polah & Celotehan serta beberapa antologi, seperti Gara-gara Talent Mapping, Bahtera, dan Jodoh itu Alif Lam Mim ini sedang menyelesaikan buku karya solo Bagaikan Elang—Sebuah Prosa buat Calon Imam Putriku.