BUKU SAKU GERAKAN KELUARGA SEHAT TANGGAP TANGGUH BENCANA (GKST2B) DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN

Buku Sakti ini sebagai petunjuk kader siaga memberikan edukasi dalam melakukan pertolongan pertama bagi keluarga.

KELUARGA SEHAT TANGGAP DAN TANGGUH BENCANA

Negara Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua dan lintasan khatulistiwa merupakan salah satu wilayah yang berpotensi rawan bencana. Beberapa alasan kerawanan wilayah Indonesia dari bencana alam, antara lain sebagai berikut:
1. Berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia (Lempeng Eurasia, India Australia, dan Samudra Pasifik);
2. Berada pada pertemuan tiga sistem pegunungan (Alpine Sunda, Circum Pacific dan Circum Australia), dengan lebih dari 500 gunung api, 128 gunung diantaranya masih aktif,
3. Memiliki sekitar 500 sungai besar dan kecil, 30% diantaranya melintasi wilayah padat penduduk,
4. Tata ruang wilayah belum tertib; dam
5. Banyak terjadinya penyimpangan pemanfaatan kekayaan alam.
Alt: Pembangunan Kesehatan nasional bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu . Perwujudan pembangunan individu dimulai dari lingkungan, perilaku dan perencanaan sehat.
Faktor-faktor yang menjadi hambatan pada pembangunan Kesehatan masyarakat antara lain :
1. Kurangnya peran serta masyarakat dalam memperhatikan kondisi lingkungan ini dapat mengakibat kan permasalahan kesehatan dari faktor lingkungan yang dapat mengakibatkan bencana kebakaran, bencana alam dan lingkungan sekitar
2. Kebiasaan masyarakat dan adat istiadat yang kurang menunjang Kesehatan dari factor perilaku dan gaya hidup masyarakat dapat mengakibatkan stunting, peningkatan Angka Kematian Ibu dan anak dan tidak berprilaku hidup bersih dan sehan
3. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang memelihara kesehatan dan penjaminan Kesehatan dari faktor social ekonomi dapat mengakibatkan keluarga tidak sehat, keuangan tidak sehat dan perwujudan pasangan usia subur berkualitas
Keberhasilan dalam pembangunan Kesehatan dapat dilihat dengan kondisi masyarakat sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri untuk hidup sehat hidup sehat
2. Memiliki kemampuan mengatasi masalah Kesehatan sederhana melalui perencanaan sehat
3. Melakukan upaya Kesehatan lingkungan dari kegawat-daruratan dan bencana yang terjadi di keluarga dan alam sekitar
Gerakan Keluarga sehat tanggap Tangguh bencana adalah Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat yang menjadi salah satu tolak ukur dalam pembangunan yang perlu mendapatkan prioritas dan tidak meninggalkan kearifan lokal.
Prioritas Penatalaksanaan di keluarga dan masyarakat yang masih banyak terlaporkan adalah kegawatdaruratan di keluarga, bencana alam serta lingkungan antara lain
1. Tabel .Kasus Kagawatdaruratan di keluarga
2. Tabel Kasus Bencana
3. Tabel kasus Lingkungan
Jenis bencana yang terdapat di tanah air sangat beragam yang dikelompokkan ke dalam dua kategori besar yakni bencana akibat faktor alam yang terdiri dari banjir, tanah longsor, letusan gunung api, tsunami, angin topan, gempa bumi, kekeringan, kebakaran hutan, hama tanaman, wabah penyakit serta bencana akibat faktor ulah manusia yakni musibah industri, kegagalan teknologi, pencemaran lingkungan, tanah longsor, kebakaran, kecelakaan, konflik/kerusuhan sosial dan aksi teror/sabotase.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I September 2023 ;  144 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi Bookpaper 57,5 gram, hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 80,400

Tentang Penulis

Ns. Maryana, S.SiT., S.Psi., S.Kep., M.Kep.

Lecture Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Pendidikan terakhir S2 Keperawatan Kritis Universitas Pajajaran Bandung. Sejak tahun 2018 diberikan amanah sebagai Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan. Mulai tahun 2020 sebagai ketua FPKHI (Forum Perawat Kesehatan Haji) DIY.

Suparlan, S.Sos.I, MA, C.EIA.

Aktif sebagai pegiat sosial, lingkungan, perubahan iklim dan pengurangan Risiko Bencana sejak 2006 sampai sekarang. Saat ini aktif di Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi DIY bidang 2 dan SHEEP Indonesia sebagai Koordinator Komisi Manajemen Bencana.

Dini Melani, M.S.KM.S.ST, M.Keb.

Saat ini menjabat sebagai Sub Koordinator Kelompok Kessus dan penjaminan Kesehatan Bidang Yankes Dinas Kesehatan Sleman. Pengalaman organisasi sebagai Ketua Pokja IV TP PKK Kabupaten Sleman, Sekretaris IBI Cabang Sleman, GOW Cabang Sleman, dan FPPI Bidang Kesehatan Cabang Sleman. Selain itu, ia juga merupakan Direktur Utama PT Klinik Pratama Delima.