BUKU AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MODERASI BERAGAMA

buku ini membantu menerangkan peranan iman dan takwa dalam menghadapi tantangan kehidupan modern, sehingga meyakini benar perlunya beriman dan bertakwa

Konsep KeTuhanan dalam Islam

Setelah Islam lahir di Semenanjung Arab, maka agama Islam harus membetulkan pikiran-pikiran yang banyak jumlahnya tentang Ketuhanan dari campuran yang bermacam-macam peribadatan dan tambahan dari orang-orang yang bersengketa atas pena‘wilanpena‘ wilan agama Kitabi. Menurut Yusuf Qardhawi, menjelaskan tentang akidah, ialah orang yang mempunyai akidah selama-lamanya jazam, tidak pernah syak dan tidak pernah ragu bahwa akidahnya itu adalah haq pada hari ini dan haq pada hari esok.

Menurut KH.Gt.H. Abdul Muis, akidah adalah kepercayaan, tetapi kepercayaan bukan akidah. Seperti mawar itu adalah bunga, tetapi bunga itu bukan mawar. Adapun akidah menurut Islam ialah ajaran Islam memberi petunjuk kepada manusia untuk mengenali Allah Tuhannya, melahirkan iman adalah i‘tikad keyakinan yang mantap berupa akidah tauhid dalam seluruh aspeknya. Akidah menjadi asas, dasar tumpuan, motivasi, pengerahan kepada tujuan serta pedoman hidup dan kehidupan manusia di dunia dalam menuju hidup di akhirat.

Rukun Iman yang pertama ialah kepercayaan atau keimanan kepada Allah SWT yaitu sumber segala macam kepercayaan dalam agama Islam. Bila kepercayaan kepada Allah ini lemah, maka akan lemahlah segala segi keagamaan orang. Pemikiran tentang ketuhanan dalam Islam adalah sempurna, tidak boleh tertimpa oleh
syirik dan pemiripan kepada makhluk, dan juga tidak diperbolehkan membuat perbandingan bagi Allah menurut indera maupun hati, melainkan Allah itu: “Tiada suatupun yang sepertinya”. Dan semua aliran teologi dalam Islam, baik Asya`ariah, Maturidiah apalagi Mu`tazilah sama-sama mempergunakan akal dalam menyelesaikan persoalan-persoalan teologi yang muncul di kalangan umat Islam.

Allah tidak memperkenalkan diri dengan Zat-Nya, melainkan dengan sifat-sifatNya yang Maha sempurna, yang disebut Asmaul Husna , yang dinyatakan oleh Al Qur‘an dan diperinci oleh hadits, karena sifat kasih saying Allah SWT., Dia tidak memaksakan manusia untuk melakukan sesuatu yang mustahil yaitu menjangkau wujud Allah dengan imajinasi apalagi dengan persepsi pancaindera seperti yang dinyatakan Al Qur‘an surah Al An‘am ayat 103. Artinya “ Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”

Dalam bidang akidah tauhid, para ulama tidak pernah kompromi, karena ia adalah kunci Iman dan Islam. Tujuannnya untuk menetapkan hakekat sifat-sifat Tuhan, dan Allah satu-satunya yang berhak disembah. Akidah Tauhid menerangkan hubungan antara Tuhan dan makhluk-Nya yang berpangkal kepada konsepsi tegas ialah ke Maha Esaan Allah Yang Tiada Sekutu Bagi-Nya. Tetapi kenyataannya sekarang ini, bahwa pengetahuan akidah Tauhid dan ilmu Tauhid sudah dianggap identik dengan apa yang dinamakan Ilmu Kalam. Bila orang belajar ilmu Tauhid berarti yang dipelajarinya adalah Ilmu Kalam. Padahal Ilmu Kalam sebagai ilmu belum dikenal pada masa Nabi dan zaman sahabat-sahabat Nabi. Ilmu Kalam baru muncul dan dikenal pada abad ke-2 Hijriyah

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Dafatar Isi 2
Daftar Isi 3
Daftar Isi 4

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Januari 2025;  326 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 180.000

Rp 167,900

Tentang Penulis

Dr. Nuryadin, S.Ag., S.H. M.Ag