Sejak manusia dilahirkan ke dunia dari rahim ibunya, bahasa sudah mulai diajarkan. Dari asal mulanya bahasa yang sederhana, diajarkan tanpa struktur dan sistematis, lalu setelah anak mulai memasuki masa sekolahnya bahasa kemudian diajarkan secara sistematis dan struktural. Dengan demikian maka seseorang dapat membedakan bahasa yang akan dipakainya, sesuai dengan kondisi dan situasi dihadapinya baik formal maupun non formal.
Walaupun seringkali dalam mempelajari sebuah bahasa terkesan membosankan, sehingga sering kali diabaikan oleh beberapa pihak. Hal ini terjadi karena tanpa perlu dipelajari pun sebenarnya kita sudah terbiasa memakai bahasa Indonesia, alasan inilah kemudian yang pada akhirnya dapat membuat kita kemudian malas untuk mempelajari bahasa Indonesia. Padahal bahasa sejatinya memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa bahasa manusia tidak dapat melakukan komunikasi dengan pihak lain, atau bahkan tidak dapat menyampaikan apa yang kita inginkan.
Oleh karena itulah maka mempelajari bahasa dengan baik dan benar mutlak harus dilakukan untuk mencapai bahasa yang terstruktur dan sistematik, terlebih lagi pada jenjang pendidikan tinggi.
Berdasarkan penelitian membuktikan bahwa terdapat kaum cendekiawan, termasuk mahasiswa di Indonesia sampai saat ini masih belum fasih berbahasa Indonesia secara terstruktur. Padahal jika kita lihat bahasa Indonesia yang sudah disempurnakan berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sudah puluhan tahun yang lalu diresmikan dan sudah mulai terlihat perkem-bangannya, tetapi penggunaannya sendiri dengan baik dan benar kurang diperhatikan oleh kurang diperhatikan oleh sebagian orang termasuk orang Indonesia sendiri. Ini perlu segera dibenahi karena animo orang asing untuk belajar bahasa Indonesia sendiri semakin meningkat. Jangan sampai pada nantinya malah orang Indonesia yang akan belajar bahasa Indonesia di negara asing.
Bagi seseorang yang akan mempelajari ilmu hukum, kemam-puan mengolah bahasa perlu menjadi perhatian tersendiri, hal ini tidak terlepas dari hukum itu sendiri, dimana hukum itu adalah sebuah produk buah pemikiran, yang mana tentu pemikiran tersebut dapat dipahami dengan baik jika ditunjang oleh penggunaan bahasa yang baik pula. Karena bagaimanapun hukum itu dapat berbicara dan didengar oleh masyarakat melalui bahasa, tentu saja bahasa yang digunakan adalah bahasa yang formal pula sesuai dengan ketentuan yang ada. Apalagi jika seseorang ahli hukum menguasai banyak perbendaharaan kata, maka dapat dipastikan dia akan mahir menggunakan dan mempraktekkan ilmu hukum yang dipelajarinya.
Bahasa Indonesia hukum merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam corak khas komunikasi di bidang hukum. Bahasa Indonesia hukum digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia hukum atau untuk memperdalam ilmu hukum itu sendiri. Di mana ragam bahasa hukum, seperti juga ragam bahasa lainnya merupakan bahasa ilmiah, sehingga harus memperhatikan struktur dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baku. Inilah yang menjadikan bahasa Indonesia hukum mempunyai karakteristik khas tersebut, dimana bahasa Indonesia hukum tidak mengutamakan gaya bahasa, akan tetapi mengutamakan kepastian bahasa. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami atau menafsirkan sebuah peraturan perundang-undangan (multitafsir/ambigu). Karena jika terjadi maka akan sebuah ketidakpastian hukum, ini tentulah harus dihindari.