EKONOMI DAN POLITIK TEMBAKAU Mobilisasi Sumber Daya dalam Perlawanan Petani Tembakau di Era Desentralisasi

Buku ini hadir untuk mengupas secara mendalam permasalahan yang dihadapi oleh petani tembakau di Kabupaten Temanggung, sebuah daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau berkualitas terbaik di Indonesia.

Krisis Kesejahteraan Ekonomi Petani Tembakau

Krisis kesejahteraan ekonomi yang dialami petani tembakau di Temanggung tidak lepas dari banyak faktor. Salah satu faktor utama adalah harga tembakau yang terus berfluktuasi. Dalam beberapa tahun terakhir, harga tembakau di pasaran sering kali tidak mencerminkan kualitas hasil panen, dan ini menjadi masalah serius bagi para petani yang mengandalkan komoditas ini untuk mata pencaharian mereka. Monopsoni pasar, di mana hanya ada beberapa pabrikan besar yang membeli tembakau, semakin memperburuk situasi. Petani sering kali terpaksa menerima harga yang ditentukan oleh pabrikan, tanpa adanya ruang negosiasi yang berarti. Ini menciptakan ketidakadilan dan berpotensi mengancam keberlangsungan hidup mereka.
Regulasi pemerintah juga memainkan peran penting dalam krisis ini. Kebijakan seperti Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012, yang mengatur pengamanan produk tembakau, meskipun bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat, juga memiliki dampak signifikan pada petani. Penetapan standar tinggi dalam pengujian kualitas tembakau seringkali tidak diimbangi dengan dukungan yang memadai untuk petani. Hal ini membuat mereka terjebak dalam dilema: di satu sisi, mereka harus memenuhi regulasi, tetapi di sisi lain, mereka menghadapi tantangan untuk mendapatkan harga yang layak atas produk mereka.
Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis berbagai aksi dan mobilisasi yang dilakukan oleh para petani tembakau. Melalui aksi kolektif, petani mencoba untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka dan memperjuangkan hak-hak mereka. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) di Kabupaten Temanggung memainkan peran sentral dalam perjuangan ini. APTI tidak hanya berfungsi sebagai wadah bagi para petani untuk bersuara, tetapi juga sebagai penghubung antara petani dan pemerintah. Dengan melakukan advokasi dan kampanye, APTI berupaya untuk memastikan bahwa suara petani didengar dan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah mempertimbangkan kepentingan mereka.
Berkaitan dengan hal tersebut, buku ini hadir untuk mengupas secara mendalam permasalahan yang dihadapi oleh petani tembakau di Kabupaten Temanggung, sebuah daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau berkualitas terbaik di Indonesia. Meskipun tembakau menjadi salah satu komoditas unggulan yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, tantangan yang dihadapi oleh para petani tembakau semakin kompleks dan beragam. Dari fluktuasi harga yang tidak stabil hingga kebijakan pemerintah yang terkadang tidak berpihak, berbagai isu ini memerlukan perhatian serius untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi para petani.
Melalui buku ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman yang lebih baik mengenai sektor pertanian tembakau di Indonesia, khususnya di Kabupaten Temanggung. Selain itu, analisis yang disajikan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan, akademisi, dan masyarakat umum dalam mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan bagi petani tembakau.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Desember 2024;  196 hlm, ukuran 14,8 x 21 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 92,600

Tentang Penulis

David Efendi

Amalia Ramadhanty

Bagas Makhrus Wicaksono