Para ahli Manajemen telah banyak membahas terkait konsep perencanan dan stratejik Sumber Daya Manusia. Proses memutuskan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, mengidentifikasi k apan dan bagaimana hal itu akan dilakukan, serta menentukan siapa yang harus melakukannya di sebut sebagai perencanaan (Lawrence et.al, 2018). 

Sementara Robbins and Coulter (2018) menyatakan bahwa perencanaan merupakan proses menetapkan tujuan, menetapkan strategi, dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan. Dengan demikian dapat disintesiskan bahwa perencanaan merupakan proses dasar penetapan tujuan, strategi, prosedur, dan rencana untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan keilmuan yang memberikan pengetahuan tentang bagaimana
mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) antara lain menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. 

MSDM merupakan rangkaian aktivitas, di mana tanggung jawab manajer SDM selain merencanakan juga menerapkan rencana SDM. Menurut G.R Terry dalam buku AF. Stonner (2015), manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri dari merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengawasi SDM yang ada dalam organisasi yang bertujuan untuk menemukan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada suatu organisasi. 

Sumber daya manusia juga merupakan bagian dari studi manajemen yang berfokus pada bagaimana menarik, menyewa, melatih, memotivasi, dan mempertahankan karyawan. Karyawan yang kuat menjadi sumber keunggulan persaingan dalam lingkungan global menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks. (David A. Decenzo, 2014).

Pengelolaan SDM ini biasanya dilakukan oleh Departemen Human Resources dalam suatu organisasi, dirancang dengan memperhatikan kualitas SDM dengan cara meningkatkan kualitas SDM serta memenuhi kebutuhan pelanggan. Heizer, Render (2001). Selain itu Pettinger, R, Nelson.B, Economy.P (2001), menyatakan bahwa manajer yang efektif mengkombinasikan usaha karyawan setiap unit dalam capaian tujuan. 

Selain itu manajer juga berkepentingan dalam pengelolaan orang-orang di dalam organisasi, dengan fokus pada kebijakan dan sistem Collings, D. G., & Wood, G. (2009). Sedangkan Noe. R, Hollenbeck (2008) yang menyatakan bahwa selain bagian mengelola SDM yang berhubungan dengan jasa administrasi, dan jasa mitra bisnis, juga berhubungan dengan mitra strategis. Dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek manajer SDM harus bisa melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi.

Sumber daya manusia menciptakan nilai dengan melibatkan berbagai aktivitas karyawan yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai sasaran strategis organisasinya. Hal ini terlihat bahwa pada abad ke 20 sumber daya manusia berfokus pada inisiatif strategis seperti merger dan akuisisi, manajemen talenta, perencanaan suksesi, hubungan industrial dan perburuhan, dan keragaman dan inklusi serta semua nya sudah menggunakan perangkat lunak secara on line. 

Pengolahan sumber daya manusia berkembang dari masa ke masa. Peran manajemen SDM selain mengelola dan mengurus sumber daya manusia kini telah berkembang fungsinya menjadi asset untuk menciptakan efektifitas dan produktifitas menuju gerbang kesuksesan organisasi. 

Menurut Langford (2014) hal yang penting bagi kemajuan dan kesuksesan organisasi adalah hubungan antara manusia (termasuk keterlibatan pemimpin), motivasi, struktur dan prosedur organisasi. MSDM merupakan upaya yang dilakukan dalam suatu organisasi untuk fokus pada memaksimalkan produktivitas karyawan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Amstrong (1990), bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu pendekatan terhadap manajemen manusia yang berdasarkan empat prinsip dasar. 

Pertama, sumber daya manusia adalah harta paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut. Kedua, keberhasilan ini sangat
mungkin dicapai jika peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian dengan manusia dari perusahaan tersebut saling berhubungan, dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan perencanaan strategis. 

Ketiga, kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian yang terbaik. Serta yang terakhir atau Keempat adalah manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi yakni semua anggota organisasi anggota tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Buku Teori Manajemen Sumber Daya Manusia  ini dirancang untuk membekali mahasiswa, praktisi, atau akademisi memahami teori dasar Manajemen Sumber Daya Manusia. Dengan memahami konsep dan teori dasar ini, para pembaca diharapkan mendapatkan konsep utuh dan menyeluruh dalam menjawab tantangan dan permasalahan yang berkaitan dengan penanganan sumber daya manusia di berbagai organisasi maupun instansi.  

Dalam rangka memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi dan misi suatu organisasi, maka pendekatan strategis untuk mengelola orang-orang yang berada dalam organisasi tersebut sangatlah penting. 

Hal ini dikarenakan, pertama mereka merupakan asset paling berharga dalam organisasi, yang secara individual maupun secara kelompok dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Kedua, dinamika suatu organisasi cepat sekali berubah yang dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. 

Ketiga, kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kinerja dan produktifitas suatu organisasi. Dengan demikian, buku ini di rancang sehingga mampu memberikan dasar yang kuat dalam menjawab tantangan-tantangan di atas.